Bangga Indonesia, Jakarta – Kongkrit sudah! Gagasan membentuk Asosiasi CEO Indonesia diamini semua peserta CEO MASTERMIND. Gunawan Arifin didaulat menjadi ketua umum, Helmy Yahya sebagai pembina.
Dalam rapat lanjutan di Sate Senayan Citywalk Sudirman Jakarta, Selasa (23/02/2021), mereka membahas sepuluh poin penting yang segera dikerjakan. Rapat tersebut dihadiri
sebelas orang.
Di antaranya : Lindar Fitriany, Alexander L.Martin, Vem Rahmad Handoyo, Anas Jamil, Rachman Machdianata, Juniar Eko Prabowo, Ricky Barnas, Debbie Sianturi, Mus Mulyadi, Jiwo Mahardika dan Guna.
Dalam keterangan persnya yang diterima banggaindonesia.com, Selasa (23/02) malam, sepuluh bahasan tersebut antara lain menegaskan tentang tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pengurus.
Pertama : Ketua harian akan lebih baik menunjuk seorang profesional. Yaitu Direktur Eksekutif atau General Manajer yang bisa bekerja full time.
BACA JUGA : Gunawan, Pendiri iPesantren Didaulat Jadi Ketua Asosiasi CEO Indonesia
Sedangkan Bendahara Umum (Bendum) sebaiknya sosok yang banyak link untuk capital. Ia juga membantu anggota ke akses permodalan. “ Aplikasi atau platform dibuat akan menjadi penghubung dan akan di monetize,” laporan notulen.
Untuk pembahasan Visi dan Misi Asosiasi CEO Indonesia, menurut Helmy Yahya, visinya harus lebih global, lebih besar, Utopis dan lebih seperti “mimpi”.
“Misalnya, untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian rakyat Indonesia, atau membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” jelas Helmy.
BACA JUGA : Pentingkan “Kekerabatan” Pebisnis Sandiaga Uno Konsisten Hadiri CEO Mastermind
Sedangkan misinya harus lebih general. Usulannya untuk mendorong upaya digitalisasi. Ini merupakan bagian dari trend dunia, mendorong ecommerce lebih berkembang lagi.
Hal ini akan memudahkan anggota asosiasi dan masyarakat mendapatkan akses permodalan. Juga bisa menjadi wadah bagi anggota untuk scale up bisnisnya secara lokal dan global.
Untuk itu, pengurus akan segera melengkapi staff dan masuk ke mastermind 1 dan 2. “Minggu ini selesai legalitas, minggu depan gathering mastermind 1, 2 dan 3,” jelas nutulensi.
BACA JUGA : Tiga Hari “Ngunduh” Ilmu dan Modal bersama CEO Mastermind
Program pertama umroh seluruh anggota asosiasi akan melakukan umroh bersama dengan dewan penasehat. Helmy berharap program pertama kalau bisa lebih mengarah ke bisnis seperti membuat kolaborasi bisnis.
“Bikin konsorsium karena semakin besar asosiasi ini semakin mudah menghadap menteri, investor dan lain-lain,” ungkapnya.
Program pertama, menurut dia, harus yang mendatangkan income (about business). Di sini perlunya konsolidasi organisasi. Ada iuran tahunan (iuran wajib dan iuran sukarela) tetapi harus ada feedback dan benefit dari pembayaran iuran tersebut.
Bentuk iuran itu nantinya bisa untuk menggaji direktur eksekutif, sewa kantor, pengembangan organisasi, santunan anggota, bantuan untuk bisnis anggota dan lainnya. “Sektor keuangan harus transparan,” jelasnya.
BACA JUGA : Si “Leholeh”, Penghafal Al Quran Itu Menginspirasi Peserta CEO Mastermind
Mulai saat ini seluruh anggota dari berbagai macam bidang dan bisnisnya segera dilisting. Mereka akan diberi kartu anggota. Jika ikut keanggotaan asosiasi akan ada benefit.
“Jika terjadi transaksi bisnis antar anggota bisa dapat diskon. Jadi member itu punya privillage,” tegasnya.
Di dalam asosiasi dipakai untuk Law consulting, Accounting consulting, IT consulting. Ini agar anggota bisa terjembatani jika ada kesulitan atau mengalami kendala-kendala tersebut dalam berbisnis.
Yang tak kalah penting dalam rapat tersebut adalah membahas legalitas. Legalitas hukum dari asosiasi ini apakah akan membuat koperasi atau yayasan?
“Pengurus asosiasi haruslah yang memiliki komitmen untuk selalu hadir dalam setiap pertemuan atau meeting,” harapnya. (aba)
–