Bangga Indonesia, Jakarta – Kabar duka menyelimuti penggila reli. Seorang pembalap legendarisnya Hubert Auriol meninggal dunia Minggu (10/01/2021).
Hubert Auriol melegenda setelah berhasil meraih gelar kemenangan di kategori sepeda motor dan mobil di ajang Reli Dakar.
Auriol meninggal pada usia 68 tahun setelah lama mengidap penyakit jantung.
Ia benar-benar menggilai olahraga ini. Sakit jantung bukan menjadi penghalangnya.
Auriol sempat menyempatkan diri ke Arab Saudi untuk melihat edisi pertama Dakar di Timur Tengah tahun lalu. Ini terakhir kalinya menyambangi komunitas yang ia bantu kembangkan.
Ketika Reli Dakar belum lama lahir di Afrika, Auriol menjadi salah satu wajah ikonik di reli tersebut. Dua kali memenangi kategori sepeda motor pada 1981 dan 1983.
Pria kebangsaan Prancis kelahiran Addis Abeba itu kemudian mendapat julukan “The African”.
Tahun 1992 menyaksikan Auriol sebagai pebalap pertama yang memenangi dua kategori berbeda setelah kolaborasinya dengan navigator Philippe Monnet membuahkan gelar di kategori mobil.
Salah satu momen yang paling mengenang terjadi pada 1987. Dia kalah dari rival utamanya sekaligus kompatriotnya, Cyril Neveu setelah mengalami patah kedua mata kakinya di etape penultima.
Setelah finis runner-up pada 1994, dia meninggalkan kemudi mobilnya dan memimpin jalannya Dakar sebagai race director hingga 2003.
Adalah Stephane Peterhansel yang memimpin upacara penghormatan atas meninggalnya Hubert Auriol. Pembalap Reli Fakar kesohor asal Prancis ini sangat terpukul atas meninggalnya sang legenda itu.
Peterhansel mengenang Hubert setelah etape tujuh Reli Dakar tahun ini, seusai sebagai pemimpin klasemen sementara di saat sang pebalap Prancis mengejar titel ke 14-nya di Dakar.
“Saya berada di reli ini karena apa yang saya lihat, apa yang Hubert telah lakukan,” kata Peterhansel seperti dikutip AFP yang dilansir Antara.
Bagi Peterhansel, Hubert selalu menjadi panutan dalam hal kelas dan kecerdasan. Dia mengikuti jejak pebalap yang menjadi pahlawannya itu dengan mengklaim tujuh gelar di kategori mobil setelah merebut enam gelar di kategori sepeda motor.
Hubert di matanya adalah sosok yang luar biasa. “Selalu tersenyum bahkan di momen-momen terberat. Ini hari yang sangat menyedihkan bagi dunia reli… bagi Dakar,” tutup Peterhansel yang pernah 13 kali memenangi Reli Dakar. (amu)