Rabu, 27 November 2024

Infeksi Gigi dan Kaitannya Terhadap Kesehatan Menyeluruh

“Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan”

Bangga Indonesia, Mataram – Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini tidak dapat dipisahkan karena bagian tubuh akan saling berhubungan.

Gigi yang sakit dapat menimbulkan keluhan pada bagian lain di tubuh, terkadang rasa sakitnya menyebar hingga kepala sampai pusing, pipi dan dan leher terasa kaku bahkan hingga ke organ lain yang jauh.

Akhir-akhir ini makin banyak ditemukan bukti bahwa penyakit gigi dan mulut memiliki korelasi erat dengan penyakit lain di tubuh seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, bayi prematur dengan berat badan lahir rendah dan Alzheimer. Hal ini dikarenakan infeksi gigi yang timbul dapat dengan cepat menyebar ke arah organ tubuh lain jika tidak dilakukan penanganan segera.

Infeksi sendiri merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur. Infeksi bisa menyebar melalui pembuluh darah, limfa, sinus, dan jaringan tubuh.

Seperti kasus di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya, perpanjangan infeksi dari gigi atas hingga mencapai jaringan di rongga bola mata atau orbita, dapat beresiko pada kebutaan, kelumpuhan saraf kranial dan kematian. Kemudian kasus lain ditemukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sarjito Yogyakarta, infeksi yang berasal dari gigi nyatanya bisa menyebabkan abses serebri atau infeksi pernanahan di jaringan otak.

WHO telah menegaskan bahwa penyakit di mulut merupakan beban yang perlu diatasi oleh banyak negara karena membuat masyarakat sepanjang kehidupannya merasakan sakit, tidak nyaman, kecacatan bahkan kematian. Sehingga perhatian perlu diberikan untuk mengatasi penyakit pada gigi dan mulut.

Dilansir dari Journal of Global Oral Health 2018, 3,5 miliar orang di dunia yang merupakan hampir setengah penduduk di bumi ini memiliki masalah terhadap kesehatan mulutnya. Dan 2,5 miliar diantaranya memiliki gigi berlubang yang tidak di rawat.

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri, jika kita melihat profil kesehatan kabupaten/kota 2019, data pada Kabupaten Lombok Timur, dari sebanyak 25.353 murid SD yang diperiksa, 21.790 dinyatakan perlu mendapatkan perawatan gigi dan mulut. Namun dari keseluruhan jumlah tersebut hanya 1.488 yang melakukan perawatan gigi atau 93,17% tidak melakukan perawatan gigi dan mulut.

Dengan banyaknya jumlah kasus gigi dan mulut yang tidak mendapatkan perawatan, menunjukkan masih kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Padahal, kecenderungan peningkatan penyakit gigi dan mulut akan sejalan dengan peningkatan kasus kesehatan yang lain. Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan mulut terhadap kesehatan kita secara menyeluruh, berikut tips penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda:

1.Periksa ke dokter gigi tidak hanya waktu sakit

Biasanya orang akan datang ke dokter gigi ketika sakit, tidak bisa makan, ataupun sulit membuka mulut. Namun cenderung mengabaikan jika tidak ada gejala tersebut. Padahal bakteri bisa masuk dari kondisi gigi yang retak, patah, atau berlubang, meskipun tidak disertai rasa sakit. Sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin gigi dan mulut minimal setiap 6 bulan sekali tanpa menunggu sakit gigi.

2.Mencabut sisa akar gigi

Sisa akar yang dibiarkan di dalam mulut merupakan bagian gigi yang telah membusuk, jika dibiarkan akan menjadi sarana tempat bakteri berkembang dan infeksi akan terjadi terus-menerus selama sisa akar gigi belum dicabut. Tidak perlu takut cabut gigi bisa mengakibatkan kebutaan. Justru jika tidak dicabut, infeksi ini dapat menyebar ke arah bola mata dan mempengaruhi penglihatan.

3.Mencabut gigi geraham bungsu miring atau impaksi

Jika ada gigi geraham bungsu yang miring dan sering menyebabkan sakit bahkan sampai sulit membuka mulut, sebaiknya segera dilakukan pencabutan. Karena gigi geraham bungsu yang miring menyebabkan kecenderungan sisa makanan untuk terkumpul dan sulit untuk dibersihkan. Hal ini bisa menimbulkan infeksi di kemudian hari.

4.Menyikat gigi dengan benar

Gunakan ukuran sikat gigi sesuai usia, anak-anak menggunakan sikat gigi kecil dan dewasa dengan sikat gigi besar agar memudahkan menjangkau seluruh bagian gigi.

Sikat gigi dimulai dengan meletakkan bulu sikat gigi 45 derajat terhadap gusi dan gosokkan secara perlahan. Sikat gigi secara menyeluruh dan pastikan bagian-bagian seperti gigi geraham paling akhir dan bagian gigi dekat lidah terjangkau.

Bagaimana bisa sehat kalau tidak dimulai dengan merawat diri sendiri? Mari melakukan hal kecil untuk menjadi besar, menjaga kesehatan anda bisa di mulai saat ini dari gigi sendiri. Salam sehat.(ant)

•Sumber: WHO, Dikes NTB, Journal of Global Oral Health, Jurnal Oftalmologi Indonesia, Clinical Dental Journal UGM

“Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan”

Bangga Indonesia, Mataram – Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini tidak dapat dipisahkan karena bagian tubuh akan saling berhubungan.

Gigi yang sakit dapat menimbulkan keluhan pada bagian lain di tubuh, terkadang rasa sakitnya menyebar hingga kepala sampai pusing, pipi dan dan leher terasa kaku bahkan hingga ke organ lain yang jauh.

Akhir-akhir ini makin banyak ditemukan bukti bahwa penyakit gigi dan mulut memiliki korelasi erat dengan penyakit lain di tubuh seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, bayi prematur dengan berat badan lahir rendah dan Alzheimer. Hal ini dikarenakan infeksi gigi yang timbul dapat dengan cepat menyebar ke arah organ tubuh lain jika tidak dilakukan penanganan segera.

Infeksi sendiri merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur. Infeksi bisa menyebar melalui pembuluh darah, limfa, sinus, dan jaringan tubuh.

Seperti kasus di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya, perpanjangan infeksi dari gigi atas hingga mencapai jaringan di rongga bola mata atau orbita, dapat beresiko pada kebutaan, kelumpuhan saraf kranial dan kematian. Kemudian kasus lain ditemukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sarjito Yogyakarta, infeksi yang berasal dari gigi nyatanya bisa menyebabkan abses serebri atau infeksi pernanahan di jaringan otak.

WHO telah menegaskan bahwa penyakit di mulut merupakan beban yang perlu diatasi oleh banyak negara karena membuat masyarakat sepanjang kehidupannya merasakan sakit, tidak nyaman, kecacatan bahkan kematian. Sehingga perhatian perlu diberikan untuk mengatasi penyakit pada gigi dan mulut.

Dilansir dari Journal of Global Oral Health 2018, 3,5 miliar orang di dunia yang merupakan hampir setengah penduduk di bumi ini memiliki masalah terhadap kesehatan mulutnya. Dan 2,5 miliar diantaranya memiliki gigi berlubang yang tidak di rawat.

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri, jika kita melihat profil kesehatan kabupaten/kota 2019, data pada Kabupaten Lombok Timur, dari sebanyak 25.353 murid SD yang diperiksa, 21.790 dinyatakan perlu mendapatkan perawatan gigi dan mulut. Namun dari keseluruhan jumlah tersebut hanya 1.488 yang melakukan perawatan gigi atau 93,17% tidak melakukan perawatan gigi dan mulut.

Dengan banyaknya jumlah kasus gigi dan mulut yang tidak mendapatkan perawatan, menunjukkan masih kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Padahal, kecenderungan peningkatan penyakit gigi dan mulut akan sejalan dengan peningkatan kasus kesehatan yang lain. Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan mulut terhadap kesehatan kita secara menyeluruh, berikut tips penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda:

1.Periksa ke dokter gigi tidak hanya waktu sakit

Biasanya orang akan datang ke dokter gigi ketika sakit, tidak bisa makan, ataupun sulit membuka mulut. Namun cenderung mengabaikan jika tidak ada gejala tersebut. Padahal bakteri bisa masuk dari kondisi gigi yang retak, patah, atau berlubang, meskipun tidak disertai rasa sakit. Sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin gigi dan mulut minimal setiap 6 bulan sekali tanpa menunggu sakit gigi.

2.Mencabut sisa akar gigi

Sisa akar yang dibiarkan di dalam mulut merupakan bagian gigi yang telah membusuk, jika dibiarkan akan menjadi sarana tempat bakteri berkembang dan infeksi akan terjadi terus-menerus selama sisa akar gigi belum dicabut. Tidak perlu takut cabut gigi bisa mengakibatkan kebutaan. Justru jika tidak dicabut, infeksi ini dapat menyebar ke arah bola mata dan mempengaruhi penglihatan.

3.Mencabut gigi geraham bungsu miring atau impaksi

Jika ada gigi geraham bungsu yang miring dan sering menyebabkan sakit bahkan sampai sulit membuka mulut, sebaiknya segera dilakukan pencabutan. Karena gigi geraham bungsu yang miring menyebabkan kecenderungan sisa makanan untuk terkumpul dan sulit untuk dibersihkan. Hal ini bisa menimbulkan infeksi di kemudian hari.

4.Menyikat gigi dengan benar

Gunakan ukuran sikat gigi sesuai usia, anak-anak menggunakan sikat gigi kecil dan dewasa dengan sikat gigi besar agar memudahkan menjangkau seluruh bagian gigi.

Sikat gigi dimulai dengan meletakkan bulu sikat gigi 45 derajat terhadap gusi dan gosokkan secara perlahan. Sikat gigi secara menyeluruh dan pastikan bagian-bagian seperti gigi geraham paling akhir dan bagian gigi dekat lidah terjangkau.

Bagaimana bisa sehat kalau tidak dimulai dengan merawat diri sendiri? Mari melakukan hal kecil untuk menjadi besar, menjaga kesehatan anda bisa di mulai saat ini dari gigi sendiri. Salam sehat.(ant)

•Sumber: WHO, Dikes NTB, Journal of Global Oral Health, Jurnal Oftalmologi Indonesia, Clinical Dental Journal UGM

“Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan”

Bangga Indonesia, Mataram – Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini tidak dapat dipisahkan karena bagian tubuh akan saling berhubungan.

Gigi yang sakit dapat menimbulkan keluhan pada bagian lain di tubuh, terkadang rasa sakitnya menyebar hingga kepala sampai pusing, pipi dan dan leher terasa kaku bahkan hingga ke organ lain yang jauh.

Akhir-akhir ini makin banyak ditemukan bukti bahwa penyakit gigi dan mulut memiliki korelasi erat dengan penyakit lain di tubuh seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, bayi prematur dengan berat badan lahir rendah dan Alzheimer. Hal ini dikarenakan infeksi gigi yang timbul dapat dengan cepat menyebar ke arah organ tubuh lain jika tidak dilakukan penanganan segera.

Infeksi sendiri merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur. Infeksi bisa menyebar melalui pembuluh darah, limfa, sinus, dan jaringan tubuh.

Seperti kasus di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya, perpanjangan infeksi dari gigi atas hingga mencapai jaringan di rongga bola mata atau orbita, dapat beresiko pada kebutaan, kelumpuhan saraf kranial dan kematian. Kemudian kasus lain ditemukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sarjito Yogyakarta, infeksi yang berasal dari gigi nyatanya bisa menyebabkan abses serebri atau infeksi pernanahan di jaringan otak.

WHO telah menegaskan bahwa penyakit di mulut merupakan beban yang perlu diatasi oleh banyak negara karena membuat masyarakat sepanjang kehidupannya merasakan sakit, tidak nyaman, kecacatan bahkan kematian. Sehingga perhatian perlu diberikan untuk mengatasi penyakit pada gigi dan mulut.

Dilansir dari Journal of Global Oral Health 2018, 3,5 miliar orang di dunia yang merupakan hampir setengah penduduk di bumi ini memiliki masalah terhadap kesehatan mulutnya. Dan 2,5 miliar diantaranya memiliki gigi berlubang yang tidak di rawat.

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri, jika kita melihat profil kesehatan kabupaten/kota 2019, data pada Kabupaten Lombok Timur, dari sebanyak 25.353 murid SD yang diperiksa, 21.790 dinyatakan perlu mendapatkan perawatan gigi dan mulut. Namun dari keseluruhan jumlah tersebut hanya 1.488 yang melakukan perawatan gigi atau 93,17% tidak melakukan perawatan gigi dan mulut.

Dengan banyaknya jumlah kasus gigi dan mulut yang tidak mendapatkan perawatan, menunjukkan masih kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Padahal, kecenderungan peningkatan penyakit gigi dan mulut akan sejalan dengan peningkatan kasus kesehatan yang lain. Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan mulut terhadap kesehatan kita secara menyeluruh, berikut tips penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda:

1.Periksa ke dokter gigi tidak hanya waktu sakit

Biasanya orang akan datang ke dokter gigi ketika sakit, tidak bisa makan, ataupun sulit membuka mulut. Namun cenderung mengabaikan jika tidak ada gejala tersebut. Padahal bakteri bisa masuk dari kondisi gigi yang retak, patah, atau berlubang, meskipun tidak disertai rasa sakit. Sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin gigi dan mulut minimal setiap 6 bulan sekali tanpa menunggu sakit gigi.

2.Mencabut sisa akar gigi

Sisa akar yang dibiarkan di dalam mulut merupakan bagian gigi yang telah membusuk, jika dibiarkan akan menjadi sarana tempat bakteri berkembang dan infeksi akan terjadi terus-menerus selama sisa akar gigi belum dicabut. Tidak perlu takut cabut gigi bisa mengakibatkan kebutaan. Justru jika tidak dicabut, infeksi ini dapat menyebar ke arah bola mata dan mempengaruhi penglihatan.

3.Mencabut gigi geraham bungsu miring atau impaksi

Jika ada gigi geraham bungsu yang miring dan sering menyebabkan sakit bahkan sampai sulit membuka mulut, sebaiknya segera dilakukan pencabutan. Karena gigi geraham bungsu yang miring menyebabkan kecenderungan sisa makanan untuk terkumpul dan sulit untuk dibersihkan. Hal ini bisa menimbulkan infeksi di kemudian hari.

4.Menyikat gigi dengan benar

Gunakan ukuran sikat gigi sesuai usia, anak-anak menggunakan sikat gigi kecil dan dewasa dengan sikat gigi besar agar memudahkan menjangkau seluruh bagian gigi.

Sikat gigi dimulai dengan meletakkan bulu sikat gigi 45 derajat terhadap gusi dan gosokkan secara perlahan. Sikat gigi secara menyeluruh dan pastikan bagian-bagian seperti gigi geraham paling akhir dan bagian gigi dekat lidah terjangkau.

Bagaimana bisa sehat kalau tidak dimulai dengan merawat diri sendiri? Mari melakukan hal kecil untuk menjadi besar, menjaga kesehatan anda bisa di mulai saat ini dari gigi sendiri. Salam sehat.(ant)

•Sumber: WHO, Dikes NTB, Journal of Global Oral Health, Jurnal Oftalmologi Indonesia, Clinical Dental Journal UGM

“Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan”

Bangga Indonesia, Mataram – Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini tidak dapat dipisahkan karena bagian tubuh akan saling berhubungan.

Gigi yang sakit dapat menimbulkan keluhan pada bagian lain di tubuh, terkadang rasa sakitnya menyebar hingga kepala sampai pusing, pipi dan dan leher terasa kaku bahkan hingga ke organ lain yang jauh.

Akhir-akhir ini makin banyak ditemukan bukti bahwa penyakit gigi dan mulut memiliki korelasi erat dengan penyakit lain di tubuh seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, bayi prematur dengan berat badan lahir rendah dan Alzheimer. Hal ini dikarenakan infeksi gigi yang timbul dapat dengan cepat menyebar ke arah organ tubuh lain jika tidak dilakukan penanganan segera.

Infeksi sendiri merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur. Infeksi bisa menyebar melalui pembuluh darah, limfa, sinus, dan jaringan tubuh.

Seperti kasus di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya, perpanjangan infeksi dari gigi atas hingga mencapai jaringan di rongga bola mata atau orbita, dapat beresiko pada kebutaan, kelumpuhan saraf kranial dan kematian. Kemudian kasus lain ditemukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sarjito Yogyakarta, infeksi yang berasal dari gigi nyatanya bisa menyebabkan abses serebri atau infeksi pernanahan di jaringan otak.

WHO telah menegaskan bahwa penyakit di mulut merupakan beban yang perlu diatasi oleh banyak negara karena membuat masyarakat sepanjang kehidupannya merasakan sakit, tidak nyaman, kecacatan bahkan kematian. Sehingga perhatian perlu diberikan untuk mengatasi penyakit pada gigi dan mulut.

Dilansir dari Journal of Global Oral Health 2018, 3,5 miliar orang di dunia yang merupakan hampir setengah penduduk di bumi ini memiliki masalah terhadap kesehatan mulutnya. Dan 2,5 miliar diantaranya memiliki gigi berlubang yang tidak di rawat.

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri, jika kita melihat profil kesehatan kabupaten/kota 2019, data pada Kabupaten Lombok Timur, dari sebanyak 25.353 murid SD yang diperiksa, 21.790 dinyatakan perlu mendapatkan perawatan gigi dan mulut. Namun dari keseluruhan jumlah tersebut hanya 1.488 yang melakukan perawatan gigi atau 93,17% tidak melakukan perawatan gigi dan mulut.

Dengan banyaknya jumlah kasus gigi dan mulut yang tidak mendapatkan perawatan, menunjukkan masih kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Padahal, kecenderungan peningkatan penyakit gigi dan mulut akan sejalan dengan peningkatan kasus kesehatan yang lain. Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan mulut terhadap kesehatan kita secara menyeluruh, berikut tips penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda:

1.Periksa ke dokter gigi tidak hanya waktu sakit

Biasanya orang akan datang ke dokter gigi ketika sakit, tidak bisa makan, ataupun sulit membuka mulut. Namun cenderung mengabaikan jika tidak ada gejala tersebut. Padahal bakteri bisa masuk dari kondisi gigi yang retak, patah, atau berlubang, meskipun tidak disertai rasa sakit. Sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin gigi dan mulut minimal setiap 6 bulan sekali tanpa menunggu sakit gigi.

2.Mencabut sisa akar gigi

Sisa akar yang dibiarkan di dalam mulut merupakan bagian gigi yang telah membusuk, jika dibiarkan akan menjadi sarana tempat bakteri berkembang dan infeksi akan terjadi terus-menerus selama sisa akar gigi belum dicabut. Tidak perlu takut cabut gigi bisa mengakibatkan kebutaan. Justru jika tidak dicabut, infeksi ini dapat menyebar ke arah bola mata dan mempengaruhi penglihatan.

3.Mencabut gigi geraham bungsu miring atau impaksi

Jika ada gigi geraham bungsu yang miring dan sering menyebabkan sakit bahkan sampai sulit membuka mulut, sebaiknya segera dilakukan pencabutan. Karena gigi geraham bungsu yang miring menyebabkan kecenderungan sisa makanan untuk terkumpul dan sulit untuk dibersihkan. Hal ini bisa menimbulkan infeksi di kemudian hari.

4.Menyikat gigi dengan benar

Gunakan ukuran sikat gigi sesuai usia, anak-anak menggunakan sikat gigi kecil dan dewasa dengan sikat gigi besar agar memudahkan menjangkau seluruh bagian gigi.

Sikat gigi dimulai dengan meletakkan bulu sikat gigi 45 derajat terhadap gusi dan gosokkan secara perlahan. Sikat gigi secara menyeluruh dan pastikan bagian-bagian seperti gigi geraham paling akhir dan bagian gigi dekat lidah terjangkau.

Bagaimana bisa sehat kalau tidak dimulai dengan merawat diri sendiri? Mari melakukan hal kecil untuk menjadi besar, menjaga kesehatan anda bisa di mulai saat ini dari gigi sendiri. Salam sehat.(ant)

•Sumber: WHO, Dikes NTB, Journal of Global Oral Health, Jurnal Oftalmologi Indonesia, Clinical Dental Journal UGM

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News