Bangga Indonesia, Surabaya – Webinar Rekor MURI Komnas Pendidikan Jawa Timur, sabtu, 12 Desember 2020 menghadirkan salah satu pembicara internasional yakni Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia KBRI di Paris Perancis Prof. Warsito.
Beliau menyampaikan bahwa “Literasi adalah terintegrasinya antara menulis, membaca dan mengkomunikasikan ide atau gagasan. Pondasi dasar pendidikan adalah literasi. Kompetensi dan literasi kita nomor urut 64 dari 72 negara. Perancis urutan 18. “
“Perpus di Prancis ada 16.000 Perpus Nasional, 17 % dari penduduk perancis menjadi anggota perpus dan suka mengunjungi. 156 juta Buku dan itu 234% dari penduduk Perancis. Jumlah Koleksi buku 200% dari jumlah penduduk standar unesco. Lanjut Prof. Warsito
“Sekolah di perancis PAUD – SD – SMP Kemampuan dasar membaca, menulis, menghitung dan karakter harus sudah tuntas 100%. Selama liburan tugas membaca buku/Novel dan merangkum sebuah buku setebal 400 halaman setiap minggu. Usia 7-19 tahun 96% Membaca. 89% tugas sekolah adalah Membaca dan 88% Membaca sebagai Hobi.68 % dalam seminggu membaca buku dan 28% membaca hampir tiap hari.” Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi kita di Indnesia.” Penjelasan Prof Warsito dengan penuh semangat.
Kemampuan dasar Membaca, Menulis, menghitung dan Penguatan Karakter. Rangking Indonesia Tahun 2019 skor rata-rata prestasi literasi membaca 397 standar internasional 500, dengan urutan 64 dari 72 negara data PISA 2019.
Jumlah perpus di Indonesia 154.359 . Kebutuhan Perpustakaan secara standar unesco yang harusnya ada di Indonesia 767.953, jadi ketersediaan perpus di Indonesia baru 20%. Jumlah perpustakaan disbanding dengan jumlah penduduk Indonesia adalah 1,65%. Jumlah koleksi buku di Indonesia 130,5 Juta. Standar Unesco setidaknya mencapai 200% dari Jumlah penduduk. Maka kalau jumlah penduduk Indonesia sekitar 200 juta maka kebutuhan koleksi buku yang harus tersedia adalah 400 juta. ( Disarikan dari data perpusnas 2014 )
Budaya membaca masyarakat perancis begitu luar biasa. Mereka menanamkan budaya literasi di mulai dari keluarga ; Memilih tema yang menarik: kisah kesuksesan, bergambar, bermain huruf –kata. Jangan menghukum kesalahan dengan membaca, Tauladan, dampingi, waktu khusus untuk membaca. Berbanyak buku di rumah. Bertukar cerita buku yang dibaca
Beliau sangat mengapresiasi kegiatan launching 3366 Buku dan webinar Rekor MURI Literasi yang diadakan Komnas Pendidikan Jawa Timur yang dikomandani oleh Kunjung Wahyudi, ST,M.Si .
Rekomendasi yang disampaikan Prof. Warsito kepada Negara Indonesia dan Provinsi Jawa Timur :
Pemerintah–Lembaga Politik: Memberikan apresiasi dan keberpihakan kepada literasi ( melalui peraturan perundangan, penyediaan koleksi buku, jumlah perpustakaan yang memadai, SDM, Even ; pameran, seminar. Kebijakan anggaran, mendorong pihak swasta, media radio,TV, Internet dan lain-lain. Institusi Pendidikan: kurikulum, program terukur. Masyarakat –swasta–asosiasi:mediatek(buku,cd,dvd) serta Keluarga menjadikan literasi sebagai budaya bangsa yang unggul.
Ayo kawan kita jadikan Literasi sebagai Budaya–Kebanggaan–Pintu Ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita cetak generasi bangsa kita menjadi Generasi yang analitik, adaptif, responsif, berkarakter
( Kunjung Wahyudi – Ketua Komnas Pendidikan Jatim dan Mahasiswa Magister Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya )