Bangga Indonesia, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatat ekspor di sektor perikanan dari wilayah tersebut yang nilainya mencapai 14,4 juta dolar Amerika Serikat ke negara di Pasar Asia, Eropa hingga Amerika.
“Nilai ekspor sebesar itu pada pertengahan April ini saja,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim M. Gunawan Saleh di sela pelepasan ekspor di Sidoarjo, Rabu.
Pelepasan ekspor produk perikanan tersebut secara resmi dilakukan seiring Peluncuran Bulan Mutu Karantina 2021, Peluncuran Spectraline dan Indonesia Satu Ekspor di instalasi Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Puspa Agro.
Pelepasan ekspor produk perikanan tersebut dilakukan melalui Balai KIPM Surabaya I dan Balai KIPM Surabaya II.
RInciannya, melalui Balai KIPM Surabaya I sebanyak 1.268 ton dari 35 jenis komoditi perikanan dilepas ke 19 negara tujuan dengan nilai 8,08 juta dolar AS atau setara Rp115,54 miliar.
Sedangkan, melalui Balai KIPM Surabaya II, pelepasan ekspor produk perikanan senilai 6,43 juta dolar AS atau sebesar Rp94,07 miliar dilepas ke 12 negara, yakni Inggris, Chili, Amerika Serikat, Italia, Jepang, Australia, China, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong dan Kanada.
Ekspor tersebut terdiri dari komoditas udang beku, tuna beku, rumput laut dan sebagainya dari Jatim sebanyak 87 kontainer dengan volume 1.552 ton.
Gunawan Saleh mengaku bersyukur karena di era pandemi ekspor perikanan tak terganggu, bahkan terus mengalami peningkatan.
Secara rinci, ekspor komoditi perikanan melalui Balai KIPM Surabaya II yaitu ikan beku 29 kontainer, udang beku 31 kontainer, daging rajungan beku 4 kontainer, cumi-cumi dan gurita beku 3 kontainer, surimi beku 1 kontainer, kerupuk udang 5 kontainer dan rumput laut kering 14 kontainer.
Sekadar diketahui, pada tahun 2020 yang hampir sepenuhnya merupakan masa pandemi COVID-19, nilai ekspor produk perikanan di Jatim sebesar 2,188 miliar dolar AS.
Angka tersebut meningkat dibandingkan periode 2019 sebesar 1,574 miliar dolar AS, atau mengalami kenaikan sebesar 28,06 persen.(ant)