Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari pernah menasehatkan, “ Pelajar tidak boleh mendahului pendidik dalam hal memberikan penjelasan maupun menjawab pertanyaan, kecuali atas izin pendidik.” Berikut ini karakter pelajar terhadap pendidik [1]:
- Mempertimbangkan dan beristikharah dalam memilih pendidik yang tepat; terutama dari segi kualitas keagamaannya, akhlaknya dan keilmuannya.
- Memilih pendidik yang kenyang pengalaman ilmu dari banyak tokoh terkemuka, bukan hanya sekedar pengalaman dari membaca banyak buku.
- Pelajar hendaknya mengikuti pendidik dan berkarakter terpuji kepada pendidik.
- Pelajar hendaknya memuliakan pendidik baik dari segi pikiran, perkataan maupun perbuatan.
- Pelajar hendaklah menunaikan hak-hak pendidik yang menjadi kewajiban pelajar, serta meneladani pendidik.
- Berpikiran positif kepada pendidik, walau menunjukkan sikap kasar. Pelajar seyogyanya memaknai sikap kasar itu sebagai upaya pendidik untuk memperbaiki dirinya.
- Pelajar memperhatikan tata karma ketika hendak menemui pendidik; baik dari segi waktu, tempat maupun tata cara menemui pendidik.
- Pelajar hendaknya memperhatikan tata karma ketika berada di satu ruangan dengan pendidik, baik di tempat belajar maupun di tempat lainnya.
- Ketika pelajar tidak setuju dengan pendapat pendidik, maka hendaknya tidak menampilkan sikapnya secara terang-terangan, melainkan tetap memperhatikan tata karma.
- Pelajar menunjukkan sikap senang dan antusias untuk meraih ilmu dari pendidik, walaupun dia sudah mengetahui atau menguasai ilmu tersebut.
- Pelajar hendaknya memperhatikan tata karma dalam berkomunikasi dengan pendidik,baik ketika di tempat belajar maupun di tempat lainnya.
- Ada pendapat yang menyatakan bahwa ada empat hal yang tidak akan diacuhkan oleh orang yang mulia, sekalipun dia adalah pemimpin, yaitu ; berdiri dari tempat duduknya karena menyambut ayahnya atau orang yang lebih tua. Melayani pendidik yang menjadi sumbernya belajar. Bertanya tentang sesuatu yang tidak diketahui, dan melayani tamunya.
Sobat. Pesantren sejak awal sudah membekali generasi pendidik maupun pelajar dengan pendidikan karakter unggul yang khas.
( Dr Nasrul Syarif M.Si Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo )
[1] KH M. Hasyim Asy’ari. 2013. Terjemahan Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’alim. ( Malang : Genius Media )