Bangga Indoneia, Jakarta – Kelas Penulis Biografi membuka wawasan tentang luasnya peluang profesi penulis. Selain mengandalkan royalti buku, penulis juga dapat menjual jasa menuliskan kisah orang lain dengan bayaran tinggi melalui profesi penulis biografi dan ghostwriter. Profesi penulis memiliki banyak peluang. Selain memperoleh royalti buku, penulis dapat menjual jasa menuliskan kisah orang lain dan mendapatkan bayaran tinggi melalui profesi penulis biografi dan ghostwriter.
Minim Regenerasi, Peluang Pasar Masih Terbuka
Ghostwriter merupakan profesi berupa menuliskan naskah untuk orang lain, baik fiksi maupun nonfiksi. Namun, nama penulis tidak tercantum di cover buku. Nama lain dari ghostwriter adalah penulis bayangan. Sementara itu, penulis biografi adalah profesi menuliskan kisah hidup orang lain yang mengandung value untuk dibagikan. Berbeda dengan ghostwriter, penulis biografi bukanlah penulis bayangan sehingga namanya tertera di cover buku.
Sayangnya, regenerasi penulis biografi dan ghostwriter terbilang cukup rendah. Profesi ini cukup segmented padahal ada kebutuhan besar di pasar. Oleh karena itu, Tinta Langit menyelenggarakan kelas selama tiga hari untuk belajar menjadi penulis biografi maupun ghostwriter bersama mentor berpengalaman. Panitia melaksanakan kelas secara daring melalui Zoom pada 30 November serta 2–3 Desember 2025 dan melibatkan lebih dari 100 peserta.
Hari Pertama dan Kedua: Empati, Positioning, dan Teknik Menulis
Hari pertama kelas diisi oleh Alberthiene Endah. Sebagai penulis biografi beliau telah melahirkan karya dari kisah tokoh-tokoh hebat seperti Chrisye, Krisdayanti, Titiek Puspa, dan masih banyak lagi. Mbak AE—sapaan akrab beliau—menjelaskan pondasi pertama sebagai penulis bografi adalah empati. Beliau menyampaikan,
“Empati (yang) akan membedakan antara penulis biografi satu dengan penulis biografi lain … Empati itu yang akan mempengaruhi seberapa dalam ia (penulis) bertanya dan memperkaya bobot tulisan. Dan empati itu yang akan mengarahkan penulis melihat angle mana (dari kisah narasumber) yang menarik untuk diangkat.”
Selanjutnya, Mbak AE berbagi pengalaman serta tips ketika wawancara dengan klien. Pada dasarnya, penulis merupakan pihak yang tidak hanya mendengarkan kisah lalu menuliskannya ke dalam kata-kata. Melainkan, penulis adalah pihak yang mampu melihat bagian mana yang menarik dan sesuai untuk dihadirkan ke pembaca.
Positioning sebagai penulis juga dikuatkan oleh pemateri di hari kedua, Iqlima Safa Nur. Seorang ghostwriter dan penulis biografi profesional yang telah meng-handle beragam proyek. Di dalam kelas beliau menjelaskan, “Kita sebagai penulis perlu memosisikan diri sebagai partner, jangan sampai kita memiliki pikiran (bahwa) apapun keinginan klien harus kita iya-kan.”
Lebih lanjut, materi hari kedua lebih dalam membahas tentang cara mengemas tulisan baik fiksi atau nonfiksi sesuai dengan permintaan klien. Di materi tersebut, peserta mendapat pengetahuan teknis menyajikan kisah menjadi tulisan yang bercerita ke pembaca.
Hari Ketiga: Membangun Trust dan Portofolio
Hari ketiga kelas diisi oleh Coach David MinG. Sebagai profesional ghostwriter yang berpengalaman menjalin koneksi dengan klien, Coach David berbagi ilmu cara meningkatkan trust. Namun sebelum itu, Coach David menyampaikan langkah-langkah persiapan untuk membantu penulis menentukan buyer persona klien yang ingin mereka tuju. Dengan buyer persona yang jelas, penulis mempunyai kompas bagaimana menyampaikan value diri yang sesuai dengan klien.
Peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga mengerjakan tugas sebagai sarana mempraktikkan ilmu dan menyusun portofolio. Tim reviewer kemudian meninjau tugas tersebut secara personal agar peserta mengetahui bagian tulisan yang perlu mereka tingkatkan.
Spesial di kelas ini, Coach David memberikan bonus kelas tambahan. Sesi tersebut khusus melayani konsultasi dengan menjawab pertanyaan dan keingintahuan peserta setelah kelas ghostwriter dan penulis biografi berakhir. Peserta menyambut kelas tambahan ini dengan hangat dan antusias.
Beberapa waktu setelah kelas berakhir, terdapat peserta kelas yang akhirnya berhasil mendapatkan proyek pertamanya. Beberapa peserta sudah memasuki tahap mendekati calon klien untuk menjadi penulis biografi. Semua pencapaian tersebut menandakan bahwa kesempatan datang ketika kesiapan bertemu dengan peluang.
Informasi lain tentang kelas kepenulisan dapat mengikuti Instagram @tintalangit.id. fyn
