Bangga Indonesia, Jakarta – Kementerian Agama RI mengajak generasi muda untuk semakin terpantik dalam mempelajari konsep ekonomi dan keuangan syariah yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif.
“Dewasa ini, instrumen perbankan syariah, pasar modal, asuransi, reksadana, obligasi dan surat berharga atau sukuk kini semakin berkembang menjadi alternatif yang memiliki keunggulan kompetitif,” ujar Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag M. Fuad Nasar dalam keterangan tertulis yang diterima pewarta di Jakarta, Rabu.
Menurut dia naiknya tren perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dianggap mampu menjadi jawaban atas masalah perekonomian nasional saat ini. Apalagi pandemi global membuat hampir seluruh negara kelimpungan mengatasi dampak yang ditimbulkan.
Bahkan kata dia, secara substansi ekonomi syariah sesungguhnya telah mencerminkan konsep sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Maka dari itu, ia mengajak generasi muda Muslim agar mempunyai kepedulian dalam mempelajari dan melaksanakan konsep ekonomi dan keuangan syariah sesuai dengan semangat zaman.
Kendati demikian, Fuad mengakui masih banyak kekurangan dalam tataran implementasi yang perlu diperbaiki, agar perkembangan ekonomi syariah menghadirkan dampak yang lebih besar terhadap kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
“Dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, semua aspek harus dipersiapkan, tidak hanya regulasi, institusi dan produk, tetapi sangat penting ialah membangun kultur dan perilaku masyarakat,” katanya.
“Setiap tahun Indonesia semakin bergerak maju untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia,” kata dia beberapa waktu lalu.
Menurut dia sejak 2015, BI, pemerintah dan instansi terkait lainnya meningkatkan langkah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang banyak fokus di perbankan dan kini semakin diperluas di antaranya pasar modal, mobilisasi zakat, dan wakaf produktif.(ant)
Bangga Indonesia, Jakarta – Kementerian Agama RI mengajak generasi muda untuk semakin terpantik dalam mempelajari konsep ekonomi dan keuangan syariah yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif.
“Dewasa ini, instrumen perbankan syariah, pasar modal, asuransi, reksadana, obligasi dan surat berharga atau sukuk kini semakin berkembang menjadi alternatif yang memiliki keunggulan kompetitif,” ujar Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag M. Fuad Nasar dalam keterangan tertulis yang diterima pewarta di Jakarta, Rabu.
Menurut dia naiknya tren perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dianggap mampu menjadi jawaban atas masalah perekonomian nasional saat ini. Apalagi pandemi global membuat hampir seluruh negara kelimpungan mengatasi dampak yang ditimbulkan.
Bahkan kata dia, secara substansi ekonomi syariah sesungguhnya telah mencerminkan konsep sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Maka dari itu, ia mengajak generasi muda Muslim agar mempunyai kepedulian dalam mempelajari dan melaksanakan konsep ekonomi dan keuangan syariah sesuai dengan semangat zaman.
Kendati demikian, Fuad mengakui masih banyak kekurangan dalam tataran implementasi yang perlu diperbaiki, agar perkembangan ekonomi syariah menghadirkan dampak yang lebih besar terhadap kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
“Dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, semua aspek harus dipersiapkan, tidak hanya regulasi, institusi dan produk, tetapi sangat penting ialah membangun kultur dan perilaku masyarakat,” katanya.
“Setiap tahun Indonesia semakin bergerak maju untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia,” kata dia beberapa waktu lalu.
Menurut dia sejak 2015, BI, pemerintah dan instansi terkait lainnya meningkatkan langkah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang banyak fokus di perbankan dan kini semakin diperluas di antaranya pasar modal, mobilisasi zakat, dan wakaf produktif.(ant)
Bangga Indonesia, Jakarta – Kementerian Agama RI mengajak generasi muda untuk semakin terpantik dalam mempelajari konsep ekonomi dan keuangan syariah yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif.
“Dewasa ini, instrumen perbankan syariah, pasar modal, asuransi, reksadana, obligasi dan surat berharga atau sukuk kini semakin berkembang menjadi alternatif yang memiliki keunggulan kompetitif,” ujar Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag M. Fuad Nasar dalam keterangan tertulis yang diterima pewarta di Jakarta, Rabu.
Menurut dia naiknya tren perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dianggap mampu menjadi jawaban atas masalah perekonomian nasional saat ini. Apalagi pandemi global membuat hampir seluruh negara kelimpungan mengatasi dampak yang ditimbulkan.
Bahkan kata dia, secara substansi ekonomi syariah sesungguhnya telah mencerminkan konsep sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Maka dari itu, ia mengajak generasi muda Muslim agar mempunyai kepedulian dalam mempelajari dan melaksanakan konsep ekonomi dan keuangan syariah sesuai dengan semangat zaman.
Kendati demikian, Fuad mengakui masih banyak kekurangan dalam tataran implementasi yang perlu diperbaiki, agar perkembangan ekonomi syariah menghadirkan dampak yang lebih besar terhadap kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
“Dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, semua aspek harus dipersiapkan, tidak hanya regulasi, institusi dan produk, tetapi sangat penting ialah membangun kultur dan perilaku masyarakat,” katanya.
“Setiap tahun Indonesia semakin bergerak maju untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia,” kata dia beberapa waktu lalu.
Menurut dia sejak 2015, BI, pemerintah dan instansi terkait lainnya meningkatkan langkah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang banyak fokus di perbankan dan kini semakin diperluas di antaranya pasar modal, mobilisasi zakat, dan wakaf produktif.(ant)
Bangga Indonesia, Jakarta – Kementerian Agama RI mengajak generasi muda untuk semakin terpantik dalam mempelajari konsep ekonomi dan keuangan syariah yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif.
“Dewasa ini, instrumen perbankan syariah, pasar modal, asuransi, reksadana, obligasi dan surat berharga atau sukuk kini semakin berkembang menjadi alternatif yang memiliki keunggulan kompetitif,” ujar Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag M. Fuad Nasar dalam keterangan tertulis yang diterima pewarta di Jakarta, Rabu.
Menurut dia naiknya tren perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dianggap mampu menjadi jawaban atas masalah perekonomian nasional saat ini. Apalagi pandemi global membuat hampir seluruh negara kelimpungan mengatasi dampak yang ditimbulkan.
Bahkan kata dia, secara substansi ekonomi syariah sesungguhnya telah mencerminkan konsep sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Maka dari itu, ia mengajak generasi muda Muslim agar mempunyai kepedulian dalam mempelajari dan melaksanakan konsep ekonomi dan keuangan syariah sesuai dengan semangat zaman.
Kendati demikian, Fuad mengakui masih banyak kekurangan dalam tataran implementasi yang perlu diperbaiki, agar perkembangan ekonomi syariah menghadirkan dampak yang lebih besar terhadap kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
“Dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, semua aspek harus dipersiapkan, tidak hanya regulasi, institusi dan produk, tetapi sangat penting ialah membangun kultur dan perilaku masyarakat,” katanya.
“Setiap tahun Indonesia semakin bergerak maju untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia,” kata dia beberapa waktu lalu.
Menurut dia sejak 2015, BI, pemerintah dan instansi terkait lainnya meningkatkan langkah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang banyak fokus di perbankan dan kini semakin diperluas di antaranya pasar modal, mobilisasi zakat, dan wakaf produktif.(ant)