Bangga Indonesia, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengapresiasi gelaran Art Moments Jakarta Online (AMJO) 2021 yang bisa mempromosikan seni rupa Indonesia.
“Art Moments Jakarta hadir sebagai produk industri kreatif yang mempromosikan seni rupa dan juga budaya Indonesia. Ini merupakan momentum kebangkitan industri ekonomi kreatif terutama di bidang seni rupa yang akan dilakukan dengan pendekatan normal baru seperti penerapan aturan CHSE yang ketat dalam pelaksanaan event dan pamerannya,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dikutip dari siaran resmi, Senin.
Gelaran tersebut berlangsung secara hibrida. Pagelaran daring bisa diakses melalui https://www.artmomentsjakarta.com pada 1-30 Juni 2021 dan Acara luring diadakan di tiga galeri Jakarta, yaitu Art Space:1 (20-22 Mei 2021), D Gallerie (1-3 Juni 2021), dan CAN’S Gallery( 18-20 Juni 2021).
Dia berharap AMJO2021 sebagai art fair dapat menjadi pemantik dan penggerak pameran seni lainnya untuk terus aktif mendorong seniman Indonesia meningkatkan kualitas diri agar berdaya saing dan berkelanjutan di masa depan.
Sebagai wujud dukungan bagi para seniman agar tetap produktif di tengah pandemi, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan melalui pemanfaatan media digital.
Karena, pandemi COVID-19 memaksa semua untuk mengakselerasi proses digitalisasi, seperti pameran dari rumah, dan pemberian stimulus pelaku ekraf di bidang sub sektor seni rupa.
“Saya akan memastikan agar proses digitalisasi ini dapat menjangkau para pelaku ekonomi kreatif tanah air. Saya harap usaha untuk membawa ekonomi kreatif menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dapat dimulai dari hal-hal yang sangat kecil pada diri kita sendiri, kita harus dapat mencintai dan bangga untuk membeli dan menggunakan produk buatan dalam negeri. Kita harus berpihak kepada ekonomi yang berkeadilan, yaitu produk-produk karya anak bangsa,” kata Sandiaga.
AMJO 2021 mengangkat tema “Yesterday since Tomorrow is Today”, menampilkan karya seni dari para seniman ternama di Indonesia, seperti Oky Rey Montha, Sasya Tranggono, Adi Gunawan, Karte Wardaya, Dipo Andy, Agung Mangu Putra, dan lainnya. Karya yang dipamerkan pun beragam mulai dari tradisional, modern, hingga kontemporer, serta karya dari media baru seperti digital art.
Art Moments Jakarta diikuti oleh 65 Galeri yang terdiri dari berbagai negara selain Indonesia, yaitu Taiwan, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Italia, Swiss, Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Rusia, Perancis dan Hongkong.
Selain itu, gelaran ini juga sebagai bentuk dukungan dari pemerintah, para seniman, kurator, galeri, kolektor, dan pihak yang terlibat untuk menggiatkan pameran seni rupa Indonesia di tengah pandemi.
Karena seperti diketahui, kontribusi subsektor seni rupa terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) masih tergolong minim, hanya sebesar 0,23 persen atau sekitar Rp 2,64 triliun. Dan semenjak pandemi COVID-19 subsektor seni rupa pertumbuhan ekonominya minus hingga 2,94 persen.
Sebagai bentuk strategi adaptasi digital pada gelaran AMJO2021, Kemenparekraf/ Baparekraf memfasilitasi ruang pamer virtual dan karya kolektif seniman termasuk karya 9 seniman digital yang ditransaksikan dengan
mata uang kripto, bekerjasama dengan Tezos.
“Mau tidak mau pelaku seni rupa harus beradaptasi dengan pemasaran berbasis inovasi digital seperti pameran virtual dan fenomena NFT atau Non-Fungible Token, karena banyak yang sudah berinvestasi kripto. Seniman khususnya yang muda harus cepat dan bersemangat merespon inovasi ini,” kata Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti.
NFT (Non-Fungible Token) merupakan kepemilikan aset digital (aset kripto) yang diperjualbelikan layaknya aset fisik, yang tidak dapat diduplikasi atau direplikasi. Dengan menggunakan NFT, akan memberikan kemudahan bagi para seniman dalam memonetisasi karya seni, sehingga mempercepat pertumbuhan dan pemulihan ekonomi ekraf Indonesia.
Untuk nilai transaksi NFT secara global di kuartal pertama 2021, tercatat lebih dari 2 miliar dolar AS dan mengalami peningkatan signifikan sekitar 2,1 persen dari kuartal keempat tahun 2020. Dengan mengenal dan mendaftarkan karyanya di NFT, seniman akan mendapatkan kemudahan untuk menjual karyanya dan nilai jualnya tetap terjaga berdasarkan otentikasi karya yang dimiliki.
Kurator Rizki Zaelani menambahkan analogi dari NFT seperti sertifikat dalam kepemilikan tas bermerek.
“Kode token NFT dapat dikatakan sebagai sertifikat hak milik karya seni digital yang dapat dibuktikan dan dijaga keasliannya. Hal ini tentu dapat menjadi solusi Kemenparekraf/Baparekraf untuk mengatasi pembajakan atau pemalsuan karya kreatif di era saat ini,” katanya.
Menurut Sendy Wijaya dari pihak AMJO2021, nilai transaksi pameran sampai saat ini tercatat mencapai Rp. 7,5 miliar. Nilai ini cukup menggembirakan mengingat lesunya perekonomian bangsa saat ini, diharapkan angka ini terus bertambah sampai dengan penutupan pameran online di akhir bulan.(Ant)