Bangga Indonesia, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa seluruh satuan pendidikan termasuk sekolah vokasi di bawah binaan kementerian tersebut, mendorong penyiapan SDM kompeten guna turut mendukung produksi udang nasional.
Direktur Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Ilham dalam rilis di Jakarta, Rabu, menuturkan bahwa Program Kewirausahaan Taruna di Politeknik AUP sudah berjalan sejak 2018 dengan menghasilkan berbagai produk dan inovasi termasuk yang terkait dengan komoditas udang
“Salah satu produk inovasi adalah LSA Bacteria yang akan diinkubasi di Unit Inkubator Politeknik AUP sebelum mereka bisa mandiri. LSA Bacteria mempunyai keunggulan meningkatkan nutrisi pakan sampai dengan 10 persen, mengoptimalkan kecernaan dan kesehatan udang,” paparnya.
Selain itu, ujar dia, keunggulan lainnya inovasi tersebut adalah meningkatkan pertumbuhan dan memperbesar persentase kelangsungan hidup biota, dan mampu meningkat produksi sampai 3 ton per hektare, guna mendukung pengembangan usaha rintisan produksi udang.
Ia mengemukakan, telah pula dilaksanakan acara Panen Udang Vaname di Tambak Busmetik Politeknik AUP Kampus Serang, dengan total panen mencapai 3 ton di dua tambak, luas per tambak 600 meter persegi, ukuran panen 38-46 per kg, dan masa pemeliharaan 100 hari.
“Kegiatan ini merupakan hasil praktik sekaligus aksi nyata taruna-taruni dari skema pembelajaran berbasis Teaching Factory,” katanya.
Seluruh satuan Pendidikan Kelautan dan Perikanan (KP) di bawah binaan KKP, menargetkan 10 persen lulusannya menjadi wirausaha muda.
Atas dasar tersebut, Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) meresmikan Pusat Inkubasi Bisnis (Business Incubation Center), pada 2 Februari 2021.
Anggota Komisi IV DPR RI, Nur’aeni, yang hadir dalam peresmian Pusat Inkubasi Bisnis Politeknik AUP, menyatakan apresiasinya dan melihat bahwa pangsa pasar budidaya udang masih terbuka lebar.
“Peluang yang ada harus diambil oleh satuan pendidikan KP untuk mencetak wirausahawan muda dalam meningkatkan produksi udang,” tegasnya.
Seperti diketahui, KKP pada tahun 2021 memiliki target produksi perikanan budidaya sekitar 19,47 juta ton yang terdiri dari ikan sebesar 7,92 juta ton dan rumput laut 11,55 juta ton.
Jumlah produksi perikanan budidaya itu naik 1,03 juta ton dari target produksi tahun 2020 sebanyak 18,44 juta ton. Diharapkan, tumbuhnya wirausahawan di bidang budidaya perikanan dapat mewujudkan program unggulan KKP yaitu Peningkatan Produksi Udang untuk Kesejahteraan Masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan Indonesia menjadi produsen udang vaname terbesar di dunia dengan jumlah produksi 16 juta ton per tahun, di mana saat ini besaran produksi nasional di bawah 1 juta ton per tahun.
“Kalau kita berhasil membangun 200 ribu hektare tambak udang dengan dua siklus panen 80 ton per hektare/tahun, maka dalam satu tahun analisa ekonominya bisa menghasilkan hampir Rp1.200 triliun,” kata Menteri Trenggono.
Ia mengemukakan bahwa langkah untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui pembukaan tambak udang seluas 200 ribu hektare hingga 2024. Saat ini, Indonesia besaran produksi di bawah 1 juta ton per tahun, berada di bawah posisi sejumlah negara yaitu China, Ekuador, Vietnam, dan India. ( Ant )