Bangga Indonesia, Surabaya – Literasi Digital Menjaga Kualitas Belajar di Rumah
Sobat. Webinar Literasi Digital Nasional 17 Juni 2021 kali ini menyapa talenta digital di Kota Ponorogo dengan menghadirkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya ; Dr Nasrul Syarif M.Si Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur, Dr.Dian Fericha SH,MH Direktur Puskod UIN Satu Tulung Agung, Vivid Sambas ST,MMT Life Coach Mafindo. Andy Ardian Manager ICEPAT Indonesia, Praseno Nugroho Trainer Sosial Media Managemen.
Sobat. Literasi digital menurut Wikipedia adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal. Digital literasi lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital. Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca.
Sobat. Akademisi merupakan salah satu pihak yang diuntungkan dengan munculnya internet karena informasi dapat diakses dengan cepat. Teknologi internet memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Internet dapat membantu mahasiswa untuk mengakses berbagai literatur, referensi ilmu pengetahuan baik yang berupa jurnal hasil penelitian maupun artikel kajian berbagai bidang. Manfaat internet bagi pendidikan, antara lain untuk akses ke sumber informasi, akses ke pakar, maupun media kerjasama (Rahardjo, 2001).
Sobat. Menurut Adri (2007), pemanfaatan jaringan internet sebagai sumber dan sarana pembelajaran, dapat diimplementasikan sebagi berikut: 1.Browsing, merupakan istilah umum yang digunakan bila hendak menjelajahi dunia maya atau web. 2.Resourcing adalah menjadikan internet sebagai sumber pengajaran. 3.Searching merupakan proses pencarian sumber pembelajaran guna melengkapi materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. 4.Consulting dan communicating.
Coach Dr Nasrul Syarif M.Si Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur mengatakan bahwa ada banyak media yang bisa kita jadikan sebagai bahan untuk riset atau mencari referensi untuk menulis. Riset itu bisa melalui buku, bisa juga melalui pengalaman, bahkan sekarang riset bisa dengan cepat melalui internet. Hanya saja kita butuh teliti dan jeli dalam memilah, mana informasi yang benar dan yang meragukan.
Coach Nasrul Syarif memberikan tips bagaimana cara termudah untuk mendapatkan informasi yang valid.
- Kita cek terlebih dahulu, otoritas sumber informasi tersebut.
- Siapa yang bertanggung jawab atau pengelola websitenya, siapa yang menulis informasi di sana, apakah nama pengarang tercantum di artikel dan lain-lain.
- Pastikan pengelola situs web adalah pihak yang mempunyai wewenang dan kredibilitas dalam menyampaikan informasi yang sedang kita cari.
Sobat. “ Kita juga bisa memanfaatkan layanan mesin pencarian informasi untuk tujuan akademik , Google dan Microsoft juga melengkapi layanannya khusus untuk keperluan akademis dengan basis data yang spesifik. Layanan ini sangat membantu bagi para pelajar, mahasiswa, maupun akademisi untuk menunjang aktivitas akademis di sekolah, kampus, maupun kantor. Layanan Google Scholar atau Google Cendekia memungkinkan kita untuk mencari referensi berupa teks dengan cepat dan menyimpannya dalam ‘perpustakaan pribadi’ kita . “ Lanjut Coach Dr Nasrul.
Sobat. Internet menawarkan kesempatan kepada peserta didik maupun pengajar untuk mendapatkan manfaat dari internet antara lain (Purnomo, 1996):
1.Bagi peserta didik, internet menawarkan kesempatan untuk: a.Belajar sendiri secara cepat untuk meningkatkan pengetahuan, belajar berinteraksi, mengembangkan kemampuan di bidang penelitian b.Memperkaya diri dalam hal meningkatkan komunikasi dengan mahasiswa lain, meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada di seluruh dunia.
2.Bagi para staf pengajar, internet menawarkan kesempatan untuk: a.Pengembangan professional dalam hal meningkatkan pengetahuan, berbagi sumber sesame rekan sejawat, bekerjasama dengan staff pengajar luar negeri, dan mengatur komunikasi secara teratus b.Sumber bahan mengajar dalam hal mengakses rencana belaar mengajar dan metodologi baru, bahan baku dan bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran, dan mengumumkan dan berbagi sumber.
Sobat. Pengaruh teknologi dalam pendidikan memunculkan sebagian besar sumber belajar yang tersedia bagi mahasiswa. Fenomena ini menunjukkan bahwa dosen bukan satu-satunya informasi. Mahasiswa dapat melakukan sendiri target belajarnya, melakukan revisi atau balik kembali kepada materi sebanyak yang dibutuhkannya. Hal ini merupakan fakta bahwa mahasiswa mempunyai kontrol lebih besar pada cara belajarnya, dengan dosen memainkan peran sebagai fasilitator .
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
Indonesia #MakinCakapDigital
( Dr Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Santripreneur. Penggiat Literasi Digital Nasional. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )