Meminta Pertolongan Allah
Sobat. Mahasuci Allah yang mengampuni dan memaafkan, menutupi dan mencukupi , mengetahui yang jelas dan yang samar, dan menyempurnakan keindahan kenikmatan kepada semua makhluk. Saya Memuji Allah atas semua nikmat-Nya yang melimpah dan besar. Saya memohon pemeliharaan nikmat Islam kepada-Nya.
Saya bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dia adalah Tuhan kemuliaan, maka siapa yang mencari kemuliaan dari-Nya tidak akan merugi. Siapa yang menyombongkan diri dan melanggar perintah-Nya, maka dia hina dan mendapatkan dosa.
Saya bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya yang menjelaskan jalan lurus dan mendapatkan wahyu sebagai bentuk pengagungan hak dan memuliakan pribadi beliau, serta penjelasan tentang nikmat dari-Nya kepada kita. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
يَهۡدِي بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضۡوَٰنَهُۥ سُبُلَ ٱلسَّلَٰمِ وَيُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِهِۦ وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
(١٦)
“Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” ( QS. Al-Maidah (5) : 16 )
Sobat. Ayat ini menerangkan bahwa dengan Al-Qur’an Allah memimpin dan menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan dunia dan akhirat serta mengeluarkan mereka dari alam yang gelap ke alam yang terang dan menunjuki mereka jalan yang benar.
Ayat ini menerangkan tiga macam tuntunan yang besar faedahnya yaitu:
- Mematuhi ajaran Al-Qur’an akan membawa manusia kepada keselamatan dan kebahagiaan.
- Menaati ajaran Al-Qur’an akan membebaskan manusia dari segala macam kesesatan yang ditimbulkan oleh perbuatan tahayul dan khurafat.
- Mematuhi Al-Qur’an akan menyampaikan manusia kepada tujuan terakhir dari agama, yaitu kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat.
Semoga Allah bersholawat kepada beliau, keluarga dan para sahabat beliau, dengan sholawat yang kekal hingga hari pembalasan.
Sobat. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 153 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ (١٥٣)
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Sobat. Perjuangan menegakkan kebenaran harus diiringi dengan kesabaran dan memperbanyak salat, sehingga menjadi ringan segala kesukaran dan cobaan, karena Allah senantiasa beserta orang-orang yang sabar. Dia akan menolong, menguatkan dan memenangkan orang-orang yang berjuang menegakkan kebenaran agamanya.
Rasulullah bersabda, “ Sejuknya mataku dijadikan berada dalam sholat.” Para ulama berkata.”Minta tolonglah kalian dengan sabar untuk menempuh kesulitan dunia, dan minta tolonglah kalian dengan sholat untuk menempuh kesulitan akherat.” Ibnu Abbas menuturkan,” Minta tolonglah kalian dengan sabar untuk menunaikan yang fardhu, dan minta tolonglah kalian dengan sholat untuk menghapus dosa-dosa.”
Allah SWT berfirman :
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ وَأَنتَ فِيهِمۡۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمۡ وَهُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ (٣٣)
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” ( QS. Al-Anfal (8) : 33 )
Sobat. Allah menerangkan kepada kaum Muslimin bagaimana sikap mereka menghadapi tindakan kaum musyrikin itu. Allah menyuruh kaum Muslimin agar membiarkan sikap mereka, karena ia tidak akan memenuhi permintaan mereka. Karena permintaan itu tidak sesuai dengan Sunnatullah dan tidak sesuai pula dengan sifat-sifat Allah yang sangat bijaksana dan Maha Pengasih. Allah tidak akan mengazab mereka di dunia, sebab Nabi diutus untuk memberikan petunjuk kepada mereka, untuk menginsyafkan mereka dari kekafiran, hingga mereka menunjukkan penyesalan atas perbuatan mereka. Nabi diutus sebagai rahmat bukan sebagai bencana. Allah tidak akan mengazab mereka, selama Rasulullah berada di antara mereka. Allah baru mengazab mereka setelah Rasulullah hijrah ke Medinah.
Allah menjelaskan bahwa Dia tidak akan menurunkan siksa kepada mereka, apabila mereka mau menghentikan keingkaran dan mau bertaubat, yaitu mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh Rasulullah dan mereka mau memeluk agama Islam.
Rasulullah telah wafat, maka yang tersisa adalah istighfar dan bersungguh-sungguh. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Jika seorang hamba mencapai umur 40 Tahun, lalu kebaikannya tidak mengalahkan keburukannya, hendaklah dia meratapi diri atau bersiap-siap ke neraka.”
Seorang ulama berkata, “ Malam dan siang hari bekerja untuk menghabiskan umurmu. Maka beramal sholehlah pada dua waktu itu. Jika kamu tidak mempunyai amal baik yang besar, maka jadikanlah kesungguhanmu untuk meninggalkan kemaksiatan dan merenungkan kesediahan atas kelalaian.”
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
( DR Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Buatlah Tanda di Alam Semesta. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )