Mengenal Tipe dan Macam Kepribadian Manusia dalam Perspektif Psikologi.
Sobat. Alhamdulillah selama proses pemulihan kesehatan ternyata masih bisa berkiprah ngisi dakwah program youtube, ngajar pasca sarjana via daring dan pagi ini masih bisa ngajar psikologi komunikasi mahasiswa S-1 Fakultas Dakwah. Berikut ini tulisan mengenal tipe dan macam kepribadian manusia menurut beberapa pakar psikologi.
Seorang tabib Yunani bernama Hippocrates membuat pengelompokkan 4 kepribadian yang mungkin dimiliki oleh manusia, meliputi:
1. Koleris (pemarah, cepat atau mudah tersinggung)
Tipe kepribadian menurut Hippocrates yang pertama yaitu koleris. Biasanya, orang dengan kepribadian koleris cenderung lebih produktif, suka kebebasan, tidak mudah menyerah, dan berambisi.
Di sisi lain, kepribadian koleris juga dikenal mudah emosi, keras kepala, dan gampang tersinggung. Kendati begitu, mereka punya daya analisis tinggi dan sangat profesional dalam bekerja.
2. Melankolis (analitis, bijak, dan tenang)
Ciri seseorang dengan tipe kepribadian Melankolis yakni perfeksionis, peduli sekitar, bijak, tenang, sangat detail, dan berpikir analitis.
Menurut sudut pandang psikologi, kepribadian psikologi termasuk individu yang sangat cerdas dan selalu fokus pada proses daripada tujuan.
3. Plegmatis (santai dan damai)
Cinta damai, santai, dan cenderung netral dalam setiap situasi adalah ciri dari kepribadian plegmatis. Mereka tidak suka memihak pada satu kubu tertentu.
Dengan karakteristik itu pula, orang plegmatis cocok menjadi pendengar setia, memiliki selera humor yang baik, mudah bergaul, punya teman banyak, dan kerap menghindari hal-hal rumit.
Jika saat ini kamu sedang dekat dengan orang bertipe kepribadian plegmatis, maka ia bisa menjadi pasangan setia sekaligus pelindung yang penuh kasih.
4. Sanguinis (optimis, aktif, dan sosial)
Orang dengan kepribadian sanguinis dikenal dengan karakter optimis, aktif, mudah bergaul dengan orang baru, suka berbicara di depan publik, dan cenderung mendominasi dalam kelompok.
Tipe ini juga tidak suka hal-hal rumit, gampang lupa, egois, dan sulit menjalin komitmen untuk kepentingan bersama. Dalam arti, tipe sanguinis lebih senang menjadi pribadi independen.
Namun sayangnya, kemandirian tipe sanguinis terkadang bisa memberi celah negatif dalam urusan percintaan dan lainnya. Apalagi, mereka tipikal mudah jenuh dengan satu hal yang sama.
Selain Hippocrates, seorang ahli psikologi asal Swiss bernama Carl Gustav Jung menggolongkan kepribadian manusia dalam beberapa tipe, yakni introvert, ekstrovert, dan ambivert.
Ketiga tipe kepribadian manusia menurut Carl Jung inilah yang paling sering didengar dan sudah banyak diketahui orang-orang sampai sekarang.
1. Introvert
Introvert adalah tipe kepribadian yang cenderung fokus pada diri sendiri. Bisa dibilang, tipe introvert punya pikiran dan dunia sendiri.
Untuk karakteristik mereka, biasanya introvert lebih memilih tertutup dengan lingkungan sekitarnya, sulit bersosialisasi, pemalu, dan sebisa mungkin melakukan sesuatu sendirian.
2. Ekstrovert
Kebalikan dari introvert, tipe kepribadian ekstrovert justru cenderung suka kehidupan ramai, lebih terbuka, serta pandai beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru.
Mereka yang ektrovert juga suka bercerita, senang beraktivitas di luar ruangan, percaya diri tinggi, serta mudah bekerja sama dalam kelompok.
Namun di sisi lain, ada kekurangan dari kepribadian ekstrovert, salah satunya mereka sering mendahulukan tindakan daripada berpikir.
3. Ambivert
Nah, jika introvert dikenal sebagai si pendiam dan ekstrovert si banyak bicara, maka beda halnya dengan kepribadian ambivert.
Tipe kepribadian ambivert berada di tengah-tengah, perpaduan antara introvert dan ekstrovert. Orang tipe ambivert biasanya menjalani kehidupan lebih seimbang.
Tanpa pengaruh dari orang lain, mereka tau kapan harus menjadi ekstrovert dan kapan menginginkan waktu untuk melakukan sesuatu sendirian.
Selanjutnya, ada tipe kepribadian manusia dalam psikologi menurut teori Carl Jung, yakni Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Dalam teori tersebut, tipe kepribadian MBTI manusia secara garis besar dibagi dalam beberapa indikator, meliputi:
1. Extraversion (E) – Introversion (I)
Indikator E dan I mengarah kuat pada respon seseorang dalam interaksi dengan lingkungan sekitar. Ekstravert menaruh minat pada ragam interaksi sosial, sedangkan introvert hidup dengan dunianya sendiri.
2. Sensing (S) – Intuition Indikator S dan N menggambarkan karakter manusia dalam hal mengumpulkan informasi dari luar. Mereka punya daya kepekaan (sensing) ketika melihat hal nyata dengan panca indera dan berorientasi pada fakta-fakta.
3. Thinking (T) – Feeling (F)
Indikator T dan F mengarah pada karakteristik orang dalam mengambil keputusan dari setiap informasi yang diterima. Tentu, informasi itu tetap didasari pada fakta di lapangan.
Di sisi lain, indikator F berkaitan dengan emosi seseorang dalam menentukan sesuatu atau pilihan, biasanya mereka cenderung menggunakan perasaan.
4. Judging (J) – Perceiving (P)
Indikator J dan P mengarah pada sikap tegas dari individu terhadap lingkungan luar, serta proses pengambilan keputusan yang relatif fleksibel.
Semoga bermanfaat. Silahkan Baca dan test Kepribadian Anda dengan membaca Buku Personality Plus.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
( Dr Nasrul Syarif M.Si. Dosen Psikologi Dakwah IAI Tribakti Lirboyo)