Bangga Indonesia, Kudus – Salah satu indikasi seseorang mengalami DBD biasanya ditandai oleh turunnya jumlah trombosit dalam darah. Namun selain DBD, ternyata ada beberapa penyebab trombosit turun yang perlu Anda waspadai. Penurunan jumlah trombosit biasanya disebut sebagai trombositopenia.
Selain itu, trombosit mempunyai peran cukup penting untuk tubuh yakni dapat menghentikan terjadinya pendarahan saat ada kerusakan pada pembuluh darah atau saat terluka. Apabila jumlah trombosit kurang, maka darah menjadi sulit membeku.
Penyebab Trombosit Turun Selain DBD
Faktanya, trombosit turun tidak selalu terserang DBD. Ada beberapa penyebab trombosit turun yang perlu Anda waspadai berikut :
1. Infeksi Virus
Penyebab turunnya jumlah trombosit pada darah pertama, yaitu akibat infeksi virus. Termasuk virus dengue penyebab DBD (Demam Berdarah Dengue). Di samping itu, beberapa infeksi yang lain seperti cacar, gondok, HIV/AIDS dan rubella pun bisa mengakibatkan trombosit menurun.
DBD termasuk penyakit yang bisa berbahaya apabila tidak mendapat penanganan yang tepat. Maka dari itu, supaya tidak terserang DBD penting untuk mengetahui bagaimana cara mencegahnya.
2. Paparan Zat Kimia Berbahaya
Trombosit yang menurun juga bisa terjadi akibat paparan zat kimia yang berbahaya, antara lain pestisida, benzena atau arsenik.
3. Autoimun
Kondisi autoimun seperti penyakit lupus dan rheumatoid arthritis bisa juga mengakibatkan trombosit dalam tubuh menurun. Autoimun biasanya membuat imunitas tubuh ke;liru karena menghancurkan dan menyerang trombosit, alhasil jumlahnya jadi menurun.
4. Anemia Aplastik
Penyebab trombosit turun selanjutnya adalah akibat anemia aplastik. Ini merupakan kondisi penyakit langka dan terjadi ketika sumsung tulang belakang sudah tidak lagi dapat menghasilkan sel darah dalam tubuh sesuai kebutuhan. Oleh sebab itu, trombosit yang diproduksi tubuh dalam darah jadi berkurang.
5. Kanker Darah
Kanker darah baik itu leukimia atau limfoma bisa menyebabkan kerusakan terjadi di sumsung tulang dan dapat memicu sel induk dalam darah hancur. Di samping itu, pengobatan kanker seperti radioterapi dan kemoterapi juga bisa memperparah masalah kerusakan sel induk dalam darah.
6. Obat-obatan Tertentu
Konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat berpengaruh pada produksi trombosit yang dapat diproduksi oleh sumsum tulang, seperti menurunnya jumlah trombosit. Beberapa obat-obatan tersebut yaitu diuretik, ibuprofen, chloramphenicol dan aspirin.
7. Infeksi Bakteri
Bukan hanya akibat infeksi virus saja, produksi trombosit yang menurun dalam darah juga akibat dari infeksi bakteri. Untuk kasus yang semakin parah, bahkan infeksi bakteri bisa menyebabkan trombosit hancur. Adapun salah satunya yaitu infeksi bakteri dari E.coli akibat makanan tidak higienis atau mentah.
8. Alkohol
Kadar alkohol tinggi dalam tubuh juga bisa berdampak buruk bagi tubuh, termasuk bisa menyebabkan kerusakan hati. Masalah kerusakan hati inilah yang bisa menyebabkan menurunnya jumlah trombosit pada darah.
Khususnya jika kerusakan sangat parah, misalnya kerusakan permanen atau perlemakan. Maka dari itu, batasi jumlah alkohol dengan menghindari konsumsi minuman beralkohol.
9. Kehamilan
Trombosit menurun dalam darah juga bisa terjadi akibat faktor kehamilan. Setidaknya ada sebanyak 5% wanita hamil mengalami penurunan trombosit ketika mendekati masa persalinan. Namun, hingga sekarang penyebab kenapa trombosit menurun pada wanita hamil belum diketahui secara pasti.
10. TTP (Thrombotic Thrombocytopenic Purpura)
Penyakit TTP adalah salah satu penyakit langka dan biasanya muncul dengan membentuk gumpalan darah berukuran kecil hingga di seluruh tubuh dan menghabiskan kadar trombosit dalam darah dengan jumlah yang banyak.
Dengan mengetahui beberapa penyebab trombosit turun selain DBD di atas, kita bisa mengantisipasi dan aware dengan kondisi ini. Hal ini lantaran trombosit memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh. (Mel)