Bangga Indonesia, Cianjur – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui PJN 2 PPK 2.5 Jawa Barat, menargetkan pembangunan jalan nasional yang menghubungkan Bandung-Cianjur Selatan, terutama di kilometer 226 dan 2250, dapat selesai akhir 2020.
Dengan demikian, arus kendaraan di jalur tersebut dapat melintas dengan aman dan nyaman, serta dapat meningkatkan roda perekonomian di wilayah Jawa Barat bagian selatan.
“Perbaikan dan pembangunan jalan serta tebing Rancaembe-Naringgul-Cidaun, yang semula sempit dan rawan terjadi longsor, di akhir tahun ditargetkan sudah tuntas, sehingga jalan nasional yang menghubungkan Cianjur-Bandung, sudah dapat dilalui dengan baik,” kata Kepala Pengawas Lapangan Kementerian PUPR PJN2, PPK 2.5 Jabar, Heri Kusherna saat dihubungi Jumat.
Ia menjelaskan perbaikan jalan nasional di bagian selatan Cianjur ini diupayakan tuntas karena kendaraan dari Bandung ke Cianjur atau sebaliknya siap melintas jalur tersebut. Bahkan untuk tebing yang rawan longsor menutup landasan jalan, telah dipasang kawat baja penahan longsor.
Pemasangan kawat ini bertujuan agar saat terjadi longsor, material batu dan tanah, tidak langsung menutup landasan jalan yang kerap terjadi selama satu bulan terakhir. Pihaknya juga mengimbau pengguna jalan untuk tidak berswafoto di sepanjang tebing Rancaembe karena masih rawan terjadi longsor.
“Saat ini kami juga sedang mengerjakan perbaikan jalan nasional mulai dari Soreang-Ciwidey-Ranacbali sampai akhir tahun, mulai dari kilometer 225 yang dulu pernah longsor di Kecamatan Cidaun, sehingga nantinya pengguna jalan akan aman dan nyaman melewati jalur nasional Naringgul-Cidaun,” katanya.
Sementara itu, warga sekitar terutama yang tinggal di Kecamatan Naringgul dan Cidaun, menyambut baik penyelesaian pembangunan jalan oleh Kementerian PUPR, karena jalan yang awalnya sempit dan rawan terjadi longsor saat ini sudah lebar dan leluasa dilalui kendaraan.
Upaya pemerintah pusat untuk membangun jalan tersebut, ungkap Asep Bolu, tokoh masyarakat Naringgul, dapat meningkatkan roda perekonomian dan mendorong pembangunan di wilayah Terujung Kabupaten Cianjur, karena tidak lagi terhambat oleh buruknya akses jalan.
“Akhirnya tidak ada lagi jalan jelek di selatan Cianjur, tepatnya antara Cidaun-Naringgul hingga Ciwidey-Bandung. Roda perekonomian semakin lancar dengan pembangunan jalan Rancaembe yang selama ini dikenal rawan longsor dan kecelakaan tunggal, karena sempit,” katanya.