Bangga Indonesia, Garut – PT PLN menyalurkan dana program corporate social responsibility (CSR) untuk membantu pengembangan kelompok usaha gula aren di Kecamatan Cihurip daerah pelosok Kabupaten Garut, Jawa Barat agar lebih maju sehingga bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat di daerah itu.
“Kita sudah merealisasikan bantuan untuk sektor ekonomi yaitu berupa dana sebesar Rp50 juta bagi kelompok usaha gula aren di Cihurip, peruntukkannya alat produksi sama kemasan,” kata koordinator tim Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) CSR PLN Garut Agus Mulyana kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan PLN selama ini sudah beberapa kali menyalurkan progam CSR kepada masyarakat dalam rangka kepedulian perusahaan untuk membangun daerah termasuk ekonomi masyarakat di Garut.
Salah satunya, kata dia, telah merealisasikan bantuan program CSR untuk pengadaan alat produksi gula semut Kelompok Mukti Hurip Kecamatan Cihurip pada program CSR semester 1 tahun 2021.
“Untuk program sektor ekonomi semester 1 ini baru kali ini di Cihurip, sebelumnya bantuan untuk sektor lain yaitu sarana dan prasarana seperti untuk masjid,” kata Agus.
Ia mengungkapkan bantuan pengembangan kelompok usaha aren itu berawal dari usulan kelompoknya kepada PLN Unit Garut, selanjutnya diusulkan lagi ke PLN tingkat provinsi dan pusat.
Setelah mendapatkan persetujuan, kata dia, tim PKBL dari Garut melakukan survei dan verifikasi lapangan hingga memutuskan kelompok usaha itu layak untuk dibantu karena memiliki potensi berkembang dengan pemasarannya sudah lumayan luas.
“Potensi usahanya bagus produk gula aren, sekarang mau merambah ke gula aren semut, saya lihat memang membutuhkan bantuan, ingin usahanya maju, sementara kegiatannya masih manual,” katanya.
Ia berharap adanya bantuan dana untuk pengadaan alat dan pengemasan produk itu bisa mendorong usahanya lebih maju dan berkembang sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
Ia juga berharap adanya bantuan kepedulian perusahaan terhadap kelompok usaha di pelosok itu bisa dimanfaatkan dengan baik, sesuai dengan pengajuan bantuan yang diusulkan dalam proposal sebelumnya.
“Bantuan itu harus bermanfaat, harus benar-benar menjalankan sesuai tujuan utama di proposal, nantinya perekonomian bisa tumbuh lebih luas, bisa jadi makro,” katanya.(ant)