Bangga Indonesia, Jakarta – Rumah Makan Sambal Bu Nik membuat gebrakan baru dengan merilis Program Gerakan Berbagi 10.000 Nasi Boks untuk Indonesia. Sebanyak 10.000 nasi boks dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang membutuhkan pada Jumat berkah yang dilakukan di depan Rumah Makan Sambal Bu Nik di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (6/10/2023).
Business Development PT Masakan Asli Indonesia, Pitrayana, perusahaan yang menaungi dua brand yakni Rumah Makan Sambal Bu Nik dan Kepala Manyung Bu Fat mengatakan inisiasi pendiri kuliner bangga buatan Indonesia tersebut ingin menjadikan Program Berbagi 10.000 Nasi Boks untuk Indonesia sebagai gerakan kolektif kolegial bergotong royong bersama ikut berbagi sesama warga yang membutuhkan. “Gerakan ini tidak hanya menjadi bagian dari aksi kepedulian Rumah Makan Sambal Bu Nik tetapi sekaligus sebagai upaya mengajak atau men-trigger seluruh lapisan masyarakat dengan berbagi nasi boks kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Pitrayana.
Pitra meneruskan pesan dan amanah owner agar gerakan positif ini juga bisa memotivasi, menginspirasi, dan mampu menggerakkan potensi masyarakat, baik secara perseorangan, kolektif melalui organisasi, instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta untuk bersama-sama berbagi nasi boks kepada masyarakat. “Bahkan tidak menutup kemungkinan kepada para caleg maupun calon presiden yang diorkestrasi oleh para Tim Pemenangan masing-masing calon bisa membagikan nasi boks kepada konstituennya saat ada kegiatan maupun saat diagendakan berbagi makan bersama secara reguler,” ungkapnya.
Sedangkan paket nasi boks Sambal Bu Nik hanya dibanderol Rp18.500 per paket dengan pengiriman bebas ongkir dengan syarat dan ketentuan berlaku. “Untuk 1 paket nasi boks Sambal Bu Nik senilai Rp18.500 dengan standar berisi 1 nasi, 1 potong ayam goreng, tempe atau tahu, serta sambal lalapan. Jadi sangat worth it untuk membantu sesama memberikan kebahagiaan,” imbuh Dewi Trisnawati selaku Public Relation PT Masakan Asli Indonesia.
Menurut Dewi, pihaknya sengaja merespons kebutuhan masyarakat yang ingin berbagi sosial kepada para saudara sesama dari lintas agama, gender, etnis, usia, latar belakang sosial, maupun politik, semata-mata dilakukan dengan semangat bergotong-royong melalui donasi paket 1 nasi boks Sambal Bu Nik. “Jadi kadang ada pelanggan yang ingin berbagi rezeki kepada mustahik atau penerima manfaat, misal dengan uang senilai Rp20 ribu pun. Rasanya kok kurang pantas karena nilai seperti itu mau dibelanjakan apa dan dapat apa? Namun bisa berbeda penerimaan oleh mustahik jika dikonversi dalam bentuk nasi boks Sambal Bu Nik,” jelas Dewi.
Untuk sementara gerakan ini masih dilakukan di wilayah Jabodetabek yang terhubung dengan keberadaan cabang-cabang Rumah Makan Sambal Bu Nik. Dengan demikian, pelanggan dan konsumen serta lokasi penerima manfaat dapat terlayani dengan cepat. Pitra kembali menjelaskan berbagi nasi boks selama ini lebih identik dengan Gerakan Jumat Berkah yang dibagikan hanya pada Jumat. Namun sesuai dengan nama Gerakan Berbagi 10.000 Nasi Boks untuk Indonesia, berbagi ini tidak terikat dilakukan di Jumat saja.
PT Masakan Asli Indonesia mengelola 16 cabang Rumah Makan Sambal Bu Nik dan 4 Resto Ikan Manyung Bu Fat tersebar di Jabodetabek. Pihaknya rutin berbagi melalui Gerakan Jumat Berkah rata-rata lebih dari 2.500 boks. “Kami pastikan amanah dan profesional dalam mengelola donasi dari masyarakat maupun korporat jika mereka menginginkan kami yang membagikan dan mendistribusikannya kepada saudara-saudara yang membutuhkan. Silakan bergabung dalam gerakan ini dengan semangat saling menyayangi dan mencintai,” pungkas Dewi. (*)