Story Telling yang Menghipnotis Audiens
Sobat. Selama Anda memberikan Presentasi di Indonesia. Anda wajib menyampaikan cerita. Karena orang Indonesia suka mendengar cerita. Cerita telah menjadi senjata ampuh bagi para pembicara untuk meyakinkan peserta. Presentasi tanpa cerita akan dianggap garing oleh peserta.
Sobat. Di antara cerita yang baik adalah cerita yang ada dialog di dalamnya. Cerita yang di dalamnya ada dialog akan membuat cerita itu hidup dan bisa menyihir audiens. Bagaimana agar sebuah cerita bisa menghipnotis peserta. Ada beberapa prinsip bercerita yang harus anda perhatikan :
- Tetapkan tujuan cerita Anda. Sobat. Cerita yang dikemas dengan apik akan menggerakkan orang lain bertindak atau Oleh karena itu, anda perlu menetapkan tujuan. “ Tindakan apa yang Anda harapkan setelah audiens mendengarkan Anda?”
- Buatlah alur cerita Alur sebuah cerita akan sangat bermakna bila ada ide utama di dalamnya. Agar ide utama bisa tersampaikan tanpa terasa maka perlu dukungan situasi, konflik, dan solusi yang selaras. Bayangkan sebuah film yang menarik, pasti di dalamnya ada alur, konflik diantara pemain, perjuangan, dan juga ketidaknyamanan, namun akhirnya happy ending.
- Ubah Me menjadi Cerita yang awalnya tentang pribadi sang pembicara atau cerita yang diketahui sang pembicara. Setelah cerita selesai, pembicara perlu menjadikan sesuatu yang semula cerita milik pembicara menjadi milik bersama. Peserta seolah mengalami dan terlibat dalam cerita tersebut. Apa yang terjadi dalam cerita seolah juga dialami pendengar.
- Libatkan Visual, Auditori dan Kinestetik Sobat. Semua indera audiens perlu diaktifkan untuk semakin menikmati cerita yang kita sajikan. Hidupkan visual audiens dengan melihat olah tubuh yang kita mainkan. Hidupkan auditori audiens dengan cara kita memainkan olah suara yang tepat. Mainkan intonasi, jeda, dan volume dengan tepat. Sementara nyalakan kinestetik audiens dengan melihat ekspresi kita agar ia merasakan apa yang kita rasakan. Saat kita menangis, audiens menangis dan saat kita tertawa , audiens juga tertawa.
- Buat Dialog. Untuk membuat cerita lebih hidup, anda perlu memasukkan unsur dialog di dalamnya. Tidak usah khawatir, untuk mempraktekkan dialog caranya sangat mudah. Anda hanya perlu mengubah suara dengan suara yang berbeda saat memerankan orang yang berbeda. Atau, Anda hanya perly pindah tempat saat memerankan orang yang berbeda. Apabila keduanya tidak memungkinkan, Anda bisa menggunakan tangan kanan untuk peran A dan tangan kiri untuk peran B.
- Buat penutup cerita yang Cerita yang bisa ditebak ujung ceritanya sangatlah tidak menarik. Kalaupun bisa ditebak ujung ceritanya, pastikan di ujung cerita ada unsur heroik dari sang pelaku. Cerita yang baik ditandai dengan beberapa hal, yaitu di ujung aatau bagian akhir cerita sesuatu yang tidak tertebak oleh peserta, heroic, kebahagiaan, adanya pilihan yang baik dan positif, serta mengharukan.
Demikian sobat, tip singkat bagaimana kita belajar membuat story telling yang mampu menghipnotis pemirsa atau audiens kita.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa !
( DR.N.Faqih Syarif H, M.Si. Kelas Online Mastering Public Speaking, 2020 )