Bangga Indonesia, Surabaya – Sudahkah Kita Menjadi Guru Inspiratif?
Rabu, 10 Maret 2021. Komnasdik Kota Mojokerto mengadakan Webinar part 2 via zoom dengan peserta yang tercatat di panitia mencapai 1235 orang. Adapun tema webinar Asesmen Nasional Survei Karakter dan Lingkungan Belajar dengan menghadirkan pembicara : Kepala BNN Kota Mojokerto AKBP Suharsi, SH,M.Si, Ketua Komnasdik Kota Mojokerto Wahyuni Sri Redjeki, S.Psi, DR. N.Faqih Syarif, M.Si Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur, Psikolog Sabarani, S.Psi,M.Kes, M.Psi.
“ Setiap Anak adalah Cerdas, tinggal bagaimana kita mengenali mesin kecerdasan Anak, temukan potensi dan talentanya setelah itu buat karpet merah untuk melejitkan potensi dirinya dan meraih Impian Anak.” Kata Coach Faqih.
Beliau mengenalkan konsep STIFIn. Konsep STIFIn meyakini adanya “campur tangan” Allah sebagai Sang Pencipta Manusia dalam Karakternya Manusia. Sementara Konsep yang lain, mereka mengabaikan Sisi Sang Pencipta Manusia. Makanya, manusia zaman sekarang banyak masuk UGD (Unit Galau & Dilema) karena virus Andy Lau, “Antara Dilema Dan Galau”, akibat memahami konsep yang menjauhkan manusia dari Sang Pencipta. Konsep yang benar adalah, ketika kita mengenal diri kita, kita mengenal Allah, Tuhan Pencipta Manusia. Nah, STIFIn bisa menjadi solusi. Ada lima mesin kecerdasan STIFIn yang dioperasikan oleh manusia: Sensing,Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Dari lima itu pasti ada yang paling dominan itulah yang harus kita kenali kemudian bagaimana cara belajar dan melejitkan potensi diri si anak.
Berikut ini karakter yang khas masing-masing kecerdasan STIFIn. Anda dapat akan melihat perbedaan nyata antara satu jenis kecerdasan dan kecerdasan lain.
SENSING (S)
Kecerdasan Sensing memiliki kelebihan pada panca-indra yang lebih sensitif. Aktivitas dalam keseharian sering kali berpijak pada yang nyata dan aktual, bahwa dalam mengolah informasi berdasarkan panca-indra.
THINKING (T)
Kecerdasan Thinking memiliki kelebihan pada cara berpikir analityc dan logis. Dalam keseharian orang thinking lebih sering menggunakan pikiran, bila ada masalah, memecahkan secara logis. Orang Thinking dalam beragumen dan berdebat sebagai pemikir kritis.
Intuiting (I)
Kecerdasan Intuiting memiliki pada indra ke enam yang muncul berdasarkan proses berpikir atau istilah lain adalah intuisi. Keseharian orang Intuiting perhatiannya pada gambaran besar, mengolah informasi berdasarkan intuisi. Orang Intuting menyukai cerita yang fiksi.
Feeling (F)
Kecerdasan Feeling memiliki kelebihan pada emosi. Profil orang Feeling dalam keseharian lebih sering menggunakan perasaan, menyenangkan orang lain, dan mencari harmonis. Orang Feeling hangat dan ramah kepada orang lain.
Insting (In)
Kecerdasan Insting memiliki kelebihan pada panca indra ke tujuh yang merujuk pada naluri. Dalam keseharian orang Insting bereaksi secara spontan, dalam mengolah informasi menggunakan naluri. Orang insting orientasi pada mencari kebahagiaan.
Setiap kecerdasan memiliki keunggulan masing-masing, hanya kita lah yang dapat mengubah keunggulan dalam diri kita untuk kita jadikan kenyatanan.
Kepribadian yang merupakan aspek terpenting untuk menjalani kehidupan untuk menjadi tujuan. Semua orang diharapkan mampu untuk bisa mangali keunggulannya, ini bagaikan harta karum yang belum ditemukan dalam diri kita sendiri.
Berikut Gaya Belajar Anak sesuai dengan mesin kecerdasannya :
Gaya Belajar Anak Sensing
Anak Sensing, persiapan sebelum belajarnya adalah Fisik. Contohnya, biarkan bermain terlebih dahulu sebelum pergi sekolah, atau lakukan aktifitas yang mengeluarkan keringat dahulu, baru lah belajar. Anak Sensing inilah yang cocoknya senam dulu sebelum belajar, tapi tidak untuk anak Intuiting dan type lainnya. Karena waktu SD sehabis senam, pernah saya beralasan sakit, supaya bisa tidur di ruang P3K, haha.
Anak Sensing, please jangan dipaksa Tidur Siang kalau ia tidak mau, ntar kasihan jadinya OON, pelupa ‘bin’ gendut ‘binti’ pemalas. Kalau dia belajar di rumah badannya gak bisa diam, mulutnya gak bisa diam, ya mbok dibiarin aja. Emang gitu gaya belajarnya. Anak Sensing kudu ngabisin baterainya dengan banyak bergerak, kalo ndak malamnya dia gentayangan kayak cacing kepanasan di kamar, susah gak mau tidur. Kenapa Anak Sensing jadi malas belajar, bisa jadi karena dia tidak diberikan waktu bermain atau berkeringat. Alasan orang tua, kasihan nanti kecapekan. Padahal mainnya anak Sensing itulah cara paling ampuh merefresh otaknya yang udah penat belajar. Justru anda harus buat anak Sensing berkeringat agar potensinya meningkat.
Gaya Belajar Anak Thinking
Anak Thinking biarkan belajar sendiri, anda beruntung punya anak Thinking, karena gaya belajar anak Thiking sangat bisa mandiri. Tapi kalau terlalu anda dikte dan ajari yang dia udah tau, berulang ulang, bersiaplah, hilang motivasi belajar nya. Anak Thinking siapkan suasana hening saat belajar, jauhkan dari anak Sensing yang belajarnya gak bisa diam karena bisa pecah konsentrasi anak Thinking. Kenapa anak Thinking jadi malas belajar, bisa jadi karena orang tua selalu mengulang ulang yang anak Thinking udah tau. Karena anak Thinking itu sotoy, jangan sampai kita kelihatan sotoy juga dimatanya.
Gaya Belajar Anak Intuiting
Anak Intuiting kalau mau di suruh tidur, suruh aja anak Intuiting tidur siang dulu (sepulang sekolah) sebelum belajar, itupun jangan lama-lama, cukup 15 menit saja. Setelah itu bangunkan, suruh nonton kartun dulu 10 menit di youtube, baru belajar. Sebelum belajar anak Intuiting baiknya jangan makan dulu, karena kalau udah makan dia ngantuk, dan tidurnya bisa panjang. Bila Intuiting kebanyakan makan ntar jadi bloon, jadi kurangi makannya, agar belajarnya jadi OK. Tapi jangan anak Sensing yang dikurangi makannya, karena anak Sensing dia butuh banyak makan buat energi gerak tubuhnya. Tapi biasanya anak Sensing malas makan, karena gak enak makanannya. Anak Intuiting cenderung malas berkeringat, sehingga energi dari apa yang dimakannya jadi pemberat Mata.
Kenapa anak Intuiting malas belajar? bisa jadi karena orang tua tidak memberi ruang bagi si anak untuk mengerjakan dengan caranya sendiri, belajar dengan gayanya sendiri, pernah ada orang tua yang bilang, udah dibeliin meja belajar, belajarnya malah di teras. Meja belajar ampuh untuk anak Thinking bu, anak Intuiting yang meruang, alam terkembang, langit bergantung menjadi tempat belajarnya, apa ibu bisa beliin meja selebar jagat raya ?
Gaya Belajar Anak Feeling
Anak Feeling biarkan belajar kelompok, bersama teman-temannya atau anda yang menjadi temannya belajar. Ya…, jadi ngobrol dulu, ngalur ngidul kesana kemari, curhat curhatan, jangan buka buku untuk belajar. Saat udah enak moodnya, baru buka bukunya dan belajar. Jangan disuruh belajar sendiri di kamar, tidur dia nanti. Menjauhkan anak feeling dari komunitas teman-temannya, sama dengan mematikan kehebatannya.
Kenapa Anak Feeling malas belajar? karena orang tuanya melarang dia belajar kelompok bersama teman-temannya.
Belajar kelompok dengan diskusi sambil ngobrol adalah cara termudah anak Feeling menyerap ilmu. Ada pengalaman unik, seorang ibu bercerita, setelah saya jelaskan tentang gaya belajar anak Feeling.
Pantas pak (waduh, kok dipanggil bapak siih, mba, padahal saya masih muda, dalam hati saya, hehe..), sebelum saya masukin ke TK ini, dulunya di TK “itu”, udah 1 bulan tak ada yang hapal dia Juz Amma satu surahpun. Nah saya masukkan lah ke TK “ini”, di sini awalnya saya liat apa bisa, karena belajar disini rame rame, gak seperti di TK “itu”, eh ternyata 1 minggu saja belajar disini dia udah banyak yang hapal surah juz amma. Nah loh…, ada testimoninya langsung.
Gaya Belajar Anak Insting
Anak Insting biarkan belajar sambil nonton TV atau dengar musik. Anak Insting kebanyakannya belajar sambil melakukan aktifitas lainnya, kemampuan otaknya yang serba bisa, membuat dia merasa nyaman dan enjoy saat belajar sambil nonton tv/dengar musik. Nah, logika kebanyakan orang tua berpendapat, masa belajar sambil nonton tv/dengar musik. Maka dilaranglah si anak Insting tadi nonton tv, suruh masuk kamar, belajar sendiri, alhasil ketika anak tak mau belajar yang disalahkan anaknya. Padahal? Gaya belajar anaknya yang tidak dimengerti oleh orang tua. Hmm…, orang tua yang tak tahu dimana letak kehebatan anak Instingnya dalam belajar. Pernah, anak Insting minta dibeliin alat musik Drum, setelah dibeliin, eh jadi bagus nilainya. Apa coba hubungannya, kalau pake logika pemahaman kita selama ini. Tapi kalau pake STIFIn itu erat hubungannya.
“Jadilah Guru Inspiratif guru yang diterima dengan baik kehadirannya oleh para siswa karena kecakapan pengajaran (materi & metode) dan pendidikan (motivasi & inspirasi) yang dikuasainya.” Lanjut Coach Faqih.
Inilah sosok Guru Inspiratif :
- Memiliki kompetensi Kepribadian yang kian matang. Artinya, dalam melaksanakan tugas kesehariannya, seorang guru harus secara aktif, mandiri, dan berkelanjutan mengembangkan kepribadiannya menuju terwujudnya pribadi paripurna
- Memiliki kompetensi Sosial yang efektif. Artinya, dalam melaksanakan pergaulan sehari-hari, seorang guru harus terus-menerus mengasah kecakapan sosialnya di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat
“ Peran Guru adalah seperti pecinta tanaman, Dengan kecakapan dan kasih sayangnya menjadikan anak tumbuh berbunga dan berbuah sesuai dengan potensi yang dimilikinya.” Closing Coach Faqih. ( FQ, Bangga Indonesia )
Terimakasih sudah mengasih i informasi.. motivasi..