Bangga Indonesia, Surabaya – Buku SantriPreneur dan Al Quran khusus untuk calon santri Tahfidz-Entrepreneur-Jurnalistik (TEJ) terbit perdana. Kedua materi pelajaran untuk Pondok Pesantren Alam Mandiri Ummul Quro Seloliman, Trawas-Mojokerto, siap edar dan pakai.
“Alhamdulillah impian yang kita tunggu sudah menjadi kenyataan. Semoga ini menjadi langkah yang baik agar santri ke depan bukan hanya hafal quran. Tapi juga bisa berwira usaha dan mengusai jurnalitik,” ujar Pendiri Pondok Pesantren Alam Mandiri TEJ Ummul Quro, KH Suyuti Rosyad Lc MM.
Menurut alumnus IAIN (kini UINSA) Surabaya ini, Al Quran yang halaman depannya dilebeli Al Quranulkarim Pondok Pesantren TE Ummul Quro itu di atasnya tertulis nama King Salman. Kitap suci ini hasil dari wakaf seseorang yang enggan disebut namanya: Hamba Allah.

“Kami mencetak terbatas sesuai kebutuhan,” jelas bapak seorang anak yang pernah nyatri di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo dan Ummul Quro Mekkah Al Mukaromah ini.
Selain Al Quran, Pondok TEJ ini juga sudah menyiapkan buku umum untuk pelajaran entrepreneur dan jurnalistik. Buku bertitle SantriPreneur-Santri Milenial ini, Rabu (17/03) sudah selesai cetak dan siap edar.
Buku warna dominasi putih ini, menurut Direktur Ponpes Dr Nasrul Faqih MSi akan menjadi panduan santri belajar tentang entrepreneurship dan jurnalistik. Dan, buku tersebut bukan spesial untuk internal santri TEJ.
“Santri lain bisa menggunakannya, karena sifatnya umum. Semakin banyak pesantren memakai prodi (program pendidikan) TEJ, akan semakin banyak santri mandiri yang paham dunia media,”jelasnya.
Buku SantriPreneur itu, diakui Ustad Faqih memang baru kali ini ada. Buku tersebut sengaja diterbitkan khusus menyambut program pendidikan (prodi) berbasis menghafal Al Quran dan kewirausahaan plus jurnalistik, yang tidak ada duanya di Indonesia.
“Kalau pesantren entrepreneur itu sudah banyak. Tapi yang ada jurnalistiknya dan menulis itu yang belum ada,” jelas alumni pasca sarjana UINSA Surabaya ini’
Khusus untuk TEJ di Ummul Quro, Ustad Faqih menyebut silabusnya juga sudah siap. “Begitu santri masuk mereka langsung belajar,” jelasnya.
Santri di TEJ ini hanya diperuntukan santri pria dan lulusan SMA. Namun Ustad Faqih tidak menolak jika ada walisantri yang memasukkan putra setelah lulus SMP. “Nanti untuk sekolah umum SMA-nya akan kita ikutkan persamaan,” jelasnya.
Selain sudah siap buku dan kitab, TEJ juga sudah menyiapkan laboratorium entrepreneurnya. Terutama untuk peternakan dan perkebunan tanaman hias.
“Pihak ketiga yang hendak ikut wakaf produktif juga sudah ada. Kami juga tetap membuka peluang siapa saja yang ikut program wakaf produktf ini,” jelasnya.
Akhir pekan ini, 20 Maret nanti, para wali santri dan calon santri akan diundang Dosen Pasca Sarjana IAI Tribakti Lirboyo Kediri itu. Mereka akan didaftar ulang untuk memastikan kesediaannya mondok.
“Sudah ada tujuh santri yang terdaftar. Syukur pada saat semester pertama dibuka nanti ada sepuluh santri,” ungkap Ustad Faqih.
Kendati begitu, dia menyebut berapa pun santri yang mengikuti program TEJ, pelaksanaan belajar mengajar tetap jalan. “Kalau santri-santri ini berhasil menyerap prodi TEJ, saya yakin akan terjadi getok tular dan pesantren TEJ akan berkembang pesat,” akunya. (aba)