Senin, 25 November 2024

Wali Kota Surabaya Kembangkan UMKM Optimalkan SWK

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,”

Bangga Indonesia, Surabaya  – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengoptimalkan keberadaan sentra wisata kuliner (SWK) di sejumlah wilayah setempat.
Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya berencana memanfaatkan tanah aset milik pemkot untuk mendirikan SWK jika nantinya dibutuhkan. Setidaknya saat ini ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya.

“Kita juga manfaatkan akun sosial media (sosmed) sebagai media promosi untuk memasarkan produknya,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini perlu kiranya inovasi dan kreatif dalam memasarkan produk UMKM.

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya ini.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi, SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli, salah satunya SWK di RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan.

Namun begitu, Armuji menyebut, pandemi juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan hingga 50 persen sehingga mengakibatkan para pedagang memberhentikan beberapa karyawannya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berinisiatif menggandeng para pedagang di SWK, salah satu upayanya memesan makanan atau minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara.

Upaya lain, dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami di mana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.

– Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengoptimalkan keberadaan sentra wisata kuliner (SWK) di sejumlah wilayah setempat.

Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya berencana memanfaatkan tanah aset milik pemkot untuk mendirikan SWK jika nantinya dibutuhkan. Setidaknya saat ini ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya.

“Kita juga manfaatkan akun sosial media (sosmed) sebagai media promosi untuk memasarkan produknya,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini perlu kiranya inovasi dan kreatif dalam memasarkan produk UMKM.

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya ini.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi, SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli, salah satunya SWK di RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan.

Namun begitu, Armuji menyebut, pandemi juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan hingga 50 persen sehingga mengakibatkan para pedagang memberhentikan beberapa karyawannya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berinisiatif menggandeng para pedagang di SWK, salah satu upayanya memesan makanan atau minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara.

Upaya lain, dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami di mana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.(ant)

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,”

Bangga Indonesia, Surabaya  – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengoptimalkan keberadaan sentra wisata kuliner (SWK) di sejumlah wilayah setempat.
Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya berencana memanfaatkan tanah aset milik pemkot untuk mendirikan SWK jika nantinya dibutuhkan. Setidaknya saat ini ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya.

“Kita juga manfaatkan akun sosial media (sosmed) sebagai media promosi untuk memasarkan produknya,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini perlu kiranya inovasi dan kreatif dalam memasarkan produk UMKM.

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya ini.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi, SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli, salah satunya SWK di RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan.

Namun begitu, Armuji menyebut, pandemi juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan hingga 50 persen sehingga mengakibatkan para pedagang memberhentikan beberapa karyawannya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berinisiatif menggandeng para pedagang di SWK, salah satu upayanya memesan makanan atau minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara.

Upaya lain, dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami di mana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.

– Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengoptimalkan keberadaan sentra wisata kuliner (SWK) di sejumlah wilayah setempat.

Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya berencana memanfaatkan tanah aset milik pemkot untuk mendirikan SWK jika nantinya dibutuhkan. Setidaknya saat ini ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya.

“Kita juga manfaatkan akun sosial media (sosmed) sebagai media promosi untuk memasarkan produknya,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini perlu kiranya inovasi dan kreatif dalam memasarkan produk UMKM.

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya ini.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi, SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli, salah satunya SWK di RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan.

Namun begitu, Armuji menyebut, pandemi juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan hingga 50 persen sehingga mengakibatkan para pedagang memberhentikan beberapa karyawannya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berinisiatif menggandeng para pedagang di SWK, salah satu upayanya memesan makanan atau minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara.

Upaya lain, dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami di mana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.(ant)

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,”

Bangga Indonesia, Surabaya  – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengoptimalkan keberadaan sentra wisata kuliner (SWK) di sejumlah wilayah setempat.
Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya berencana memanfaatkan tanah aset milik pemkot untuk mendirikan SWK jika nantinya dibutuhkan. Setidaknya saat ini ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya.

“Kita juga manfaatkan akun sosial media (sosmed) sebagai media promosi untuk memasarkan produknya,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini perlu kiranya inovasi dan kreatif dalam memasarkan produk UMKM.

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya ini.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi, SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli, salah satunya SWK di RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan.

Namun begitu, Armuji menyebut, pandemi juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan hingga 50 persen sehingga mengakibatkan para pedagang memberhentikan beberapa karyawannya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berinisiatif menggandeng para pedagang di SWK, salah satu upayanya memesan makanan atau minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara.

Upaya lain, dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami di mana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.

– Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengoptimalkan keberadaan sentra wisata kuliner (SWK) di sejumlah wilayah setempat.

Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya berencana memanfaatkan tanah aset milik pemkot untuk mendirikan SWK jika nantinya dibutuhkan. Setidaknya saat ini ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya.

“Kita juga manfaatkan akun sosial media (sosmed) sebagai media promosi untuk memasarkan produknya,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini perlu kiranya inovasi dan kreatif dalam memasarkan produk UMKM.

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya ini.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi, SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli, salah satunya SWK di RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan.

Namun begitu, Armuji menyebut, pandemi juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan hingga 50 persen sehingga mengakibatkan para pedagang memberhentikan beberapa karyawannya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berinisiatif menggandeng para pedagang di SWK, salah satu upayanya memesan makanan atau minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara.

Upaya lain, dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami di mana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.(ant)

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,”

Bangga Indonesia, Surabaya  – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengoptimalkan keberadaan sentra wisata kuliner (SWK) di sejumlah wilayah setempat.
Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya berencana memanfaatkan tanah aset milik pemkot untuk mendirikan SWK jika nantinya dibutuhkan. Setidaknya saat ini ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya.

“Kita juga manfaatkan akun sosial media (sosmed) sebagai media promosi untuk memasarkan produknya,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini perlu kiranya inovasi dan kreatif dalam memasarkan produk UMKM.

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya ini.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi, SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli, salah satunya SWK di RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan.

Namun begitu, Armuji menyebut, pandemi juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan hingga 50 persen sehingga mengakibatkan para pedagang memberhentikan beberapa karyawannya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berinisiatif menggandeng para pedagang di SWK, salah satu upayanya memesan makanan atau minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara.

Upaya lain, dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami di mana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.

– Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengoptimalkan keberadaan sentra wisata kuliner (SWK) di sejumlah wilayah setempat.

Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya berencana memanfaatkan tanah aset milik pemkot untuk mendirikan SWK jika nantinya dibutuhkan. Setidaknya saat ini ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya.

“Kita juga manfaatkan akun sosial media (sosmed) sebagai media promosi untuk memasarkan produknya,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini perlu kiranya inovasi dan kreatif dalam memasarkan produk UMKM.

“Bila perlu memanfaatkan sosial media Instagram maupun lainnya,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya ini.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi, SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli, salah satunya SWK di RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan.

Namun begitu, Armuji menyebut, pandemi juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan hingga 50 persen sehingga mengakibatkan para pedagang memberhentikan beberapa karyawannya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berinisiatif menggandeng para pedagang di SWK, salah satu upayanya memesan makanan atau minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara.

Upaya lain, dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami di mana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.(ant)

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News