Waspadalah Jebakan Utang dan Riba
Alhamdulillah saya berkesempatan ketemu dan belajar bagaimana bisnis berkah tanpa utang dan riba dengan dua orang pengusaha hijrah di komunitas MTR Coach Arif Rahman Hakim dari Jakarta dan Coach Mulyono dari Sragen. Artikel kali ini berisi poin-poin penting agar kita selamat dari jebakan Utang dan riba.
Sobat. “Salah satu kunci sukses adalah focus pada potensi kita yang dianugrahkan kepada Allah SWT bukan pada masalah. Hilangkan ketakutan dan kecemasan dengan cara jauhi hutang dan riba karena hutang dan riba adalah sumber masalah. Bertaubatlah dan kembali mendekat kepada Allah SWT. “ kata Coach Arif dengan penuh semangat, pengusaha yang pernah terlilit utang riba milyaran rupiah.
Coach Mulyono dari Sragen berbagi pengalaman bagaimana dia bebas dari utang riba sekitar 40 Milyar dan memberikan pencerahan pada para pengusaha yang mengikuti kegiatan yang diadakan MTR Jatim yakni The Basic Elements to keep your business debt free. “ Ambil tanggung jawab dalam hidup ini 100% termasuk di dalamnya untuk menjauhi utang dan riba. Laksanakan amalan-amalan wajib lengkapi dengan amalan-amalan sunnah pahami betul dan yakini bahwa utang dan riba adalah sumber masalah maka jauhi dan tinggalkanlah.” Jelas coach Mulyono.
Beliau memaparkan rahasia suksesnya yakni ; Kita harus punya dream, dorongan yang kuat, kemudian tahu caranya dan konsisten. Coach Mulyono menjelaskan beberapa kesalahan fatal mengembangkan bisnis dengan utang : Membayar kepastian dengan hasil yang belum pasti. Gagal paham mengenai kepercayaan dalam perspektif Abang ( Sebutan Bank ) membuat kita terjebak utang dan riba. Berkembang di luar kapasitasnya usahanya maju dan meroket namun utangnya juga meroket pula akhirnya profit usaha bisnisnya hanya bisa untuk bayar bunganya. Kehilangan daya saing. Mengubah perilaku menjadi hedonis.
Sobat Apa saja tabiat buruk berutang itu? Membuat kecanduan dan akhirnya utangnya menggunung, jumlahnya selalu bertambah, menambah beban hidup, beban fikiran, gelisah pada malam hari, terhina pada siang hari karena-karena memikirkan tagihan dan dikejar-kejar debt collector abang. Memutuskan tali persaudaraan dan persahabatan, menjadi biasa berdusta, ingkar ketika berjanji, bertindak criminal, bisa berbuat syirik karena terlilit utang, gagal focus, sakit-sakitan, daya fikir lemah, Menjadi Pemalas, hilang kemesraan dan harmonisasi keluarga, membawa ke jalan yang buntu serta depresi berat dan bisa mengakibatkan bunuh diri. Maka waspadalah jebakan utang dan riba itu jauhi dan tinggalkan segera kembali kepada Allah SWT dengan taubatan nasuha.
Sobat. Rasulullah SAW mengingatkan pada kita akan bahayanya Utang :
Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا تُخِيفوا أنفُسَكم بعْدَ أَمْنِها. قالوا: وما ذاكَ يا رسولَ اللهِ؟ قال: الدَّيْنُ
“‘Jangan kalian meneror diri kalian sendiri, padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman.’ Para sahabat bertanya, ‘Apakah itu, wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Itulah hutang!’ (HR. Ahmad [4/146], At Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir [1/59], disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [2420]).
Ash Shan’ani Rahimahullah menjelaskan, “Karena hutang itu menjadi teror bagi sang penghutang di siang hari. Dan menjadi kegelisahan baginya di malam hari. Maka seorang hamba jika dia mampu untuk tidak berhutang, maka janganlah dia meneror dirinya sendiri. Hadis ini juga berisi larangan bermudah-mudahan untuk berhutang dan menjelaskan kerusakan dari mudah berhutang, yaitu dalam bentuk rasa takut. Karena Allah jadikan ada hak bagi pemilik harta (untuk menagih hartanya)” (At Tanwir Syarhu Al Jami’ Ash Shaghir, 11: 92).
Mengenai dosa riba, Rasulullah SAW menjelaskan dalam sebuah hadits berikut ini:
Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang mencelakakan”. Para sahabat bertanya, “Apa saja ya Rasulullah?”. “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh nyawa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari peperangan dan menuduh zina.” (HR. Muttafaq alaihi).
Disebutkan bahwa tidak ada dosa yang lebih sadis diperingatkan Allah SWT dalam Al-qur’an, kecuali dosa memakan harta riba. Bahkan Allah SWT mengumumkan perang kepada pelakunya. Hal ini tentu menunjukkan bahwa dosa riba sangat besar dan berat.
“Rasulullah SAW melaknat pemakan riba yang memberi, yang mencatat dan dua saksinya. Beliau bersabda: mereka semua sama.” (HR. Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan :
Diriwayatkan oleh Aun bin Abi Juhaifa, ‘Ayahku membeli budak yang kerjanya membekam. Ayahku kemudian memusnahkan alat bekam itu. Aku bertanya kepada ayah mengapa beliau melakukannya. Beliau menjawab bahwa Rasulullah SAW melarang untuk menerima uang dari transaksi darah, anjing dan kasab budak perempuan. Beliau juga melaknat penato dan yang minta ditato, menerima dan memberi riba serta melaknat pembuat gambar.”
Tingkatan haram dosa riba lainnya adalah setara dengan 36 perempuan pezina, sebagaimana disebutkan dalam hadits riba berikut ini:
Dari Abdullah bin Hanzhalah ghasilul malaikah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Satu dirham uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan sadar, jauh lebih dahsyat dari pada 36 wanita pezina.” (HR. Ahmad).
Sobat. Ayo terus kita berusaha mengembangkan bisnis yang berkah tanpa utang dan riba. Kalau kita benar-benar memantaskan diri secara optimal dan maksimal maka Allah akan memberikan keajaiban-keajaiban dalam hidup kita inilah unlogic yang luar biasa.
Salam Dahsyat dan Luar biasa!
( DR Nasrul Syarif Faqih M.Si , CEO Educoach. Pembina MTR Surabaya. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )