Minggu, 27 Oktober 2024

50 UMKM Surabaya Pamerkan 60 Jenis Produk Saat Pandemi COVID-19

“UMKM ini mulai hidup kembali sekitar bulan Maret 2021. Kami belajar jatuh bangunnya memilih menu, kemasan, harga maupun lokasi yang kami gunakan untuk mempromosikan produk”

Bangga Indonesia, Surabaya – Sedikitnya 50 usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Surabaya, Jatim, memamerkan 60 produk dalam pameran yang digelar Bank Mandiri bekerja sama pemerintah kota setempat saat pandemi COVID-19.

“UMKM ini mulai hidup kembali sekitar bulan Maret 2021. Kami belajar jatuh bangunnya memilih menu, kemasan, harga maupun lokasi yang kami gunakan untuk mempromosikan produk. Sasarannya di berbagai perusahaan,” kata Camat Genteng Surabaya Linda Novanti saat menghadiri pameran produk UMKM di hall Bank Mandiri, Jalan Genteng Kali Surabaya, Senin.

Linda menyebut, konsep kerja sama ini bermula dari keinginannya dalam membangkitkan ekonomi kota khususnya bagi pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19 sebagaimana Arah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Menurut dia, meskipun meja yang disiapkan tidak banyak, namun produk yang dijual dapat mewakili 50 UMKM dari 60 jenis produk di antaranya produk kuliner, kerajinan tangan, fashion dan lainnya. Setiap hari selama 10 hari itu, kata dia, UMKM yang datang berbeda-beda dengan produk yang berbeda pula.

“Jadi misalnya hari ini produk dari 10 UMKM, besoknya produk yang berbeda dari UMKM yang berbeda pula tentunya. Dengan begitu semua akan merasakan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Mantan Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Surabaya ini memastikan, pelaksanaan pameran ini tidak hanya berorientasi pada penjualan saja, namun juga di titik beratkan pada pengenalan produk-produk UMKM binaan Pemkot Surabaya.

Bagi Linda, hal ini menjadi penting dilakukan, apabila seluruh produk UMKM telah menyasar di berbagai perusahaan, maka tanpa disadari penjualan akan mengalir baik secara berani maupun memikat.

“Saya selalu katakan yang paling penting adalah konsisten. Harus terus maju, semangat tidak boleh surut dan berjuang bersama-sama,” katanya.

Menariknya, kata dia, dari kerja sama dengan Bank Mandiri, transaksi yang digunakan pun menggunakan cashless (tanpa uang tunai). Caranya menggunakan uang elektronik dengan melakukan scan barcode QRIS yang telah disiapkan oleh Bank Mandiri.

“Sekaligus sebagai bentuk komitmen kami dengan Bank Mandiri untuk mendukung pembayaran nontunai,” katanya.

Sementara itu, Kepala Cabang Bank Mandiri Surabaya Gentengkali Herman Toni mengatakan, kerja sama ini lebih kepada kepedulian Bank Mandiri kepada para UMKM, khususnya yang memiliki usaha di wilayah satu kecamatan dengan cabang Bank Mandiri.

Ia menyebut, saat ini yang paling dibutuhkan pelaku UMKM adalah pembeli. dan itu pun mewajibkan pembeli melakukan transaksi secara online agar semakin diperluas jangkauannya.

“Semua kustomer membayar pemindaian barcode QRIS dengan ponsel masing-masing. Tanpa menyentuh alat lain dan waktu nyata. Tentunya melalui dukungan ini kepada program pemerintah dalam pemutus rantai COVID-19,” kata Herman.

Selain itu, Herman Toni memaparkan, barcode QRIS ini juga dapat digunakan untuk transaksi yang dibeli secara pengiriman. mekanismenya, pembeli akan dikirimi barcode melalui aplikasi Whatsapp untuk bertransaksi. Setelah terbayar akan ada pemberitahuan masuk ke penjual.

“Sehingga dagangan bisa dikirim aman karena sudah terbayar dan tidak ada kontak seperti transfer uang tunai,” katanya.

Ia berharap setelah kerja sama ini, pelaku UMKM dapat merasakan keuntungan menjual secara digital. Termasuk menagih pembayaran maupun pembukuan sederhana. “Dari situ ke siaga apabila membutuhkan modal, secara sejarah sudah ada catatan lebih memudahkan,” katanya.

Pelaku UMKM Bandeng Coorporation bernama Lilis mengaku, bersyukur atas kesempatan yang diperolehnya. Menurutnya, kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata pemkot hadir mengangkat ekonomi pelaku UMKM.

Tidak hanya itu, ia memastikan, untuk produk yang dijual pun telah melalui tahap tes makanan dan telah teruji kualitasnya. “Kami berterima kasih kepada Bu Linda yang telah mendorong kami dan membuka jalan yang belum pernah kita alami seperti ini. Ini menjadi penyemangat untuk kita,” katanya. (ant)

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News