Site icon Bangga Indonesia

Ahli Gizi : Diet Bukan Berarti Kurangi Porsi Makan

Ilustrasi - Ukuran berat badan pada timbangan digital.

“Namun, menjaga gizi seimbang agar tubuh dapat mengolah asupan dengan tepat”

Surabaya (ANTARA) – Ahli gizi dari Siloam Hospitals Bali, Lely Agustin, menyampaikan seseorang yang melakukan diet bukan berarti mengurangi porsi makan dan asupan nutrisi.

“Namun, menjaga gizi seimbang agar tubuh dapat mengolah asupan dengan tepat,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Senin.

Menurut dia, diet yang benar merupakan pola pemenuhan gizi agar kekebalan pada tubuh tetap terjaga.

Pola diet berlebih, kata Lely, mempengaruhi sistem imun pada manusia, yaitu metabolisme energi akan terganggu dan daya tahan tubuh menurun.

“Sehingga mengakibatkan respons yang lambat terhadap antigen yang masuk,” ucap-nya.

Yang dianjurkan, lanjut dia, adalah mengurangi porsi makan, pilih jenis makanan dan cara pengolahan, kemudian aktif bergerak dengan melakukan kombinasi diet dengan olahraga, seperti joging atau lari yang jaraknya sesuai dengan kemampuan.

Sementara itu, Rata-rata kebutuhan energi untuk pria sebesar 2.500 Kilo Kalori atau kkal, sedangkan untuk wanita 2.100 kkal. Sekadar diketahui, satu Kilo Kalori setara 1.000 kalori.

Dalam pelaksanaan diet, kalori diperlukan pengurangan sebanyak 500 kkal per hari atau 3.500 kkal per pekan, dan akan mengurangi sebesar 0,5 – 1 kilogram setiap pekannya. (ant)

“Namun, menjaga gizi seimbang agar tubuh dapat mengolah asupan dengan tepat”

Surabaya (ANTARA) – Ahli gizi dari Siloam Hospitals Bali, Lely Agustin, menyampaikan seseorang yang melakukan diet bukan berarti mengurangi porsi makan dan asupan nutrisi.

“Namun, menjaga gizi seimbang agar tubuh dapat mengolah asupan dengan tepat,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Senin.

Menurut dia, diet yang benar merupakan pola pemenuhan gizi agar kekebalan pada tubuh tetap terjaga.

Pola diet berlebih, kata Lely, mempengaruhi sistem imun pada manusia, yaitu metabolisme energi akan terganggu dan daya tahan tubuh menurun.

“Sehingga mengakibatkan respons yang lambat terhadap antigen yang masuk,” ucap-nya.

Yang dianjurkan, lanjut dia, adalah mengurangi porsi makan, pilih jenis makanan dan cara pengolahan, kemudian aktif bergerak dengan melakukan kombinasi diet dengan olahraga, seperti joging atau lari yang jaraknya sesuai dengan kemampuan.

Sementara itu, Rata-rata kebutuhan energi untuk pria sebesar 2.500 Kilo Kalori atau kkal, sedangkan untuk wanita 2.100 kkal. Sekadar diketahui, satu Kilo Kalori setara 1.000 kalori.

Dalam pelaksanaan diet, kalori diperlukan pengurangan sebanyak 500 kkal per hari atau 3.500 kkal per pekan, dan akan mengurangi sebesar 0,5 – 1 kilogram setiap pekannya. (ant)

“Namun, menjaga gizi seimbang agar tubuh dapat mengolah asupan dengan tepat”

Surabaya (ANTARA) – Ahli gizi dari Siloam Hospitals Bali, Lely Agustin, menyampaikan seseorang yang melakukan diet bukan berarti mengurangi porsi makan dan asupan nutrisi.

“Namun, menjaga gizi seimbang agar tubuh dapat mengolah asupan dengan tepat,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Senin.

Menurut dia, diet yang benar merupakan pola pemenuhan gizi agar kekebalan pada tubuh tetap terjaga.

Pola diet berlebih, kata Lely, mempengaruhi sistem imun pada manusia, yaitu metabolisme energi akan terganggu dan daya tahan tubuh menurun.

“Sehingga mengakibatkan respons yang lambat terhadap antigen yang masuk,” ucap-nya.

Yang dianjurkan, lanjut dia, adalah mengurangi porsi makan, pilih jenis makanan dan cara pengolahan, kemudian aktif bergerak dengan melakukan kombinasi diet dengan olahraga, seperti joging atau lari yang jaraknya sesuai dengan kemampuan.

Sementara itu, Rata-rata kebutuhan energi untuk pria sebesar 2.500 Kilo Kalori atau kkal, sedangkan untuk wanita 2.100 kkal. Sekadar diketahui, satu Kilo Kalori setara 1.000 kalori.

Dalam pelaksanaan diet, kalori diperlukan pengurangan sebanyak 500 kkal per hari atau 3.500 kkal per pekan, dan akan mengurangi sebesar 0,5 – 1 kilogram setiap pekannya. (ant)

“Namun, menjaga gizi seimbang agar tubuh dapat mengolah asupan dengan tepat”

Surabaya (ANTARA) – Ahli gizi dari Siloam Hospitals Bali, Lely Agustin, menyampaikan seseorang yang melakukan diet bukan berarti mengurangi porsi makan dan asupan nutrisi.

“Namun, menjaga gizi seimbang agar tubuh dapat mengolah asupan dengan tepat,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Senin.

Menurut dia, diet yang benar merupakan pola pemenuhan gizi agar kekebalan pada tubuh tetap terjaga.

Pola diet berlebih, kata Lely, mempengaruhi sistem imun pada manusia, yaitu metabolisme energi akan terganggu dan daya tahan tubuh menurun.

“Sehingga mengakibatkan respons yang lambat terhadap antigen yang masuk,” ucap-nya.

Yang dianjurkan, lanjut dia, adalah mengurangi porsi makan, pilih jenis makanan dan cara pengolahan, kemudian aktif bergerak dengan melakukan kombinasi diet dengan olahraga, seperti joging atau lari yang jaraknya sesuai dengan kemampuan.

Sementara itu, Rata-rata kebutuhan energi untuk pria sebesar 2.500 Kilo Kalori atau kkal, sedangkan untuk wanita 2.100 kkal. Sekadar diketahui, satu Kilo Kalori setara 1.000 kalori.

Dalam pelaksanaan diet, kalori diperlukan pengurangan sebanyak 500 kkal per hari atau 3.500 kkal per pekan, dan akan mengurangi sebesar 0,5 – 1 kilogram setiap pekannya. (ant)

Exit mobile version