Bangga Indonesia, Surabaya – Pendemi COVID-19 membuat para pengusaha kelimpungan. Banyak cara dilakukan agar usahanya bertahan dan bisa survival di tengah badai virus yang belum sirna ini.
Wahyu Darmawan mantan wartawan Surabaya dan istrinya Rini Kusuma, mantan presenter kondang di Jawa Timur, harus memeras otak agar usahanya bisa berlangsung hidup.
Pemilik Kedai Ketan Punel di jalan protokol Surabaya, Jl Darmo depan Taman Bungkul Surabaya, Jawa Timur ini, membuat gebrakan yang temanya berkaitan dengan COVID-19.
Duet Wahyu-Rini memberi kesempatan semua warga masyarakat yang sudah melakukan vaksin bisa menikmati seporsi ketan punelnya dengan secara gratis. “Hanya minumnya yang bayar,” aku mantan wartawan Radar Surabaya, Jawa Pos Grup ini kepada banggaindonesia.com di kedainya, Jumat (12/03).
Ide menggratiskan seporsi ketan punel olahan istrinya itu, menurut dia, bukan datang dari dirinya. Wahyu selalu membuka telinga jika ada masukan dari pelanggannya. Tak terkecuali rekan-rekan seprofesinya yang sering nongkrong dan menikmati hidangan kuliner khas tradisional ini.
“Masukan dari teman-teman wartawan ini langsung saya create dan kemas mulai sekarang ini. Sampai kapan? Wahyu tersenyum. Ia mengaku tidak menarget sampai kapan hal itu dilakukan.
“Selama ketannya masih ada, silakan mampir dan dapatkan seporsi ketan punel bubuk kedelai gratis bila anda sudah divaksin,” paparnya.
Ya. Marketing yang dilakukan Wahyu dan Rini ini tak lepas dari dukungan rekan-rekannya seprofesi yang terus mengalir dan tak ada putusnya, buat pasangan jurnalis yang menikah saat sama-sama menjadi wartawan di Radar Surabaya.
Tak heran kala Ketan Punel “me-lounching” : 1 Porsi Ketan Punel Gratis untuk Warga yang Sudah Vaksin Covid Jumat (13/03), langsung direspon koleganya. Berbagai unsur masyarakat dan wartawan hadir untuk mendukung upaya Wahyu-Rini mengapresiasi upaya vaksinasi dan menghidupkan lagi usahanya yang sempat meredup dihantam badai COVID itu.
Secara pribadi, Wahyu mendukung penuh upaya pemerintah melakukan vaksinasi nasional. Ia mengakui gelombang vaksin yang terus dilakukan di seluruh lini itu, adalah sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Namun, hingga kini vaksinasi tersebut belum betul betul menyentuh kalangan “masyarakat awam”. Saat ini yang sudah divaksin baru para garda terdepan seperti tenaga kesehatan, TNI-Polri, pegawai ASN serta pelayanan publik dan juga sebagian lansia.
Terkait hal itu, di masyarakat sendiri hingga sekarang masih saja terjadi pro dan kontra tentang vaksinasi itu. Ada yang masih ragu dan enggan untuk divaksin. Padahal vaksin tersebut gratis.
Sehubungan dengan itu, salah satu. pelaku UMKM di bidang kuliner, mencoba untuk mendorong masyarakat untuk tidak takut dan ragu saat akan divaksin.
“Kami memberikan 1 porsi ketan punel bubuk kedelai untuk warga yang sudah vaksin.
Syaratnya bisa menunjukkan surat atau sertifikat bahwa sudah divaksin,” ujarujar Wahyu.
Ia menyebut apa yang dilakukan itu hanya semata-mata mencoba untuk ikut membantu sosialisasi pentingnya vaksin. Dengan harapan, agar vaksinasi ini bisa segera menyentuh banyak warga masyarakat. Sehingga akan segera bisa terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok).
“Kami mengapreasi dengan seporsi ketan untuk yang sudah divaksin. Kami selaku pelaku usaha juga ingin segera mendapatkan vaksin prioritas, agar bisa bertransaksi dengan nyaman dan aman,”jelasnya.
Ditambahkan bapak dua anak ini, pihaknya berharap kepada pemangku kebijakan untuk juga memperhatikan para pelaku UMKM.
“Kami ini setiap hari berinteraksi dengan pembeli. Artinya juga rentan dengan covid. Jadi tidak ada salahnya kalau kami juga bisa segera divaksin,” imbuh Wahyu. (aba)