Cemerlang dalam Manajemen Waktu
Sobat. Waktu tidak sekedar diartikan emas atau uang, namun dalam Islam waktu laksana nyawa dan kehidupan. Jika waktu terbuang atau hilang, seperti nyawa dan kehidupan yang tidak dapat tergantikan. Manusia yang tidak pandai dalam aspek penggunaan waktu akan menyia-nyiakan dan manusia seperti itu sebenarnya tidak menghargai hidup dan nyawanya.
Sobat. Imam Al-Ghazali berkata, “ Modal bagi seorang hamba Allah adalah waktunya. Jika dia gunakan waktu itu pada hal yang tidak diperlukan dan tidak digunakannya untuk mencari pahala akherat, dia telah menyia-nyiakan modalnya.”
Sobat. Allah SWT memberikan kepada setiap manusia modal waktu yang sama yakni sehari semalam 24 jam. Mereka yang berhasil adalah mereka yang mengisi 24 jam itu dengan hal-hal yang bermanfaat. Suka menunda-nunda pekerjaan adalah penyakit yang sering menyerang golongan yang gagal.
Sobat. Umat Islam berpotensi untuk berhasil karena agama Islam mendidik umatnya agar tidak menunda-nunda pekerjaan. Menurut Imam Bukhari, sahabat Nabi, Abdullah bin Umar pernah berkata, “ Apabila kamu pada saat petang, janganlah kamu menanti pagi dan apabila kamu pada saat pagi hari janganlah kamu menanti petang.” Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq pernah berpesan kepada sahabat Nabi, Umar bin khattab, “ Wahai Umar, tanggung jawab yang Allah serahkan pada malam hari janganlah ditangguhkan ke siang hari dan yang diserahkan pada pagi hari janganlah ditangguhkan ke malam hari.”
Sobat. Imam Mujahid meriwayatkan, beliau telah mendengar sahabat Nabi, Abdullah ibn Abbas, berkata, “ Ada lima hal yang sangat aku sukai melebihi kesukaanku terhadap kuda yang dihadiahkan kepadaku ; 1. Tidak berkata-kata dalam hal yang tidak bermanfaat. 2. Tidak bertengkar dengan orang yang penyantun dan orang yang bodoh. 3. Tidak berkata-kata tentang seorang sahabat dengan perkataan yang kita sendiri tidak suka. 4. Bergaul dengan kawan dengan cara yang kita sendiri suka. 5. Melakukan sesuatu dengan penuh kesadaran bahwa perbuatan itu akan dibalas, baik itu perbuatan yang baik ataupun yang buruk.
Sobat. Waktu akan dapat dikelola dengan baik jika kita memahami skala prioritas. Umat Islam dididik untuk mengutamakan prioritas sesuai kaidah hukum Islam. Isilah waktu-waktu kita untuk melakukan sesuatu yang wajib dan Sunnah, kalau toh melakukan sesuatu yang mubah usahakan yang menunjang visi hidup kita, jauhi yang makhruh apalagi yang haram.
Sobat. Berikut ini ada tips bagaimana mengelola waktu secara efektif :
- Luangkan waktu untuk merencanakan. Gagal untuk merencanakan maka berarti merencanakan untuk gagal. Apabila Anda tahu ke mana hendak pergi dan bagaimana hendak pergi, Anda boleh segera bertindak tanpa membuang waktu.
- Tentukan tujuan. Kejelasan tujuan akan memudahkan perjalanan Anda. Tanpa tujuan manusia menjadi seperti kapal tanpa nakhoda. Kapan akan hanyut diterpa arus. Sebaliknya dengan tujuan yang jelas, manusia menjadi seperti kapal yang sanggup berlayar melawan arus menuju tujuan. Perbedaan antara hanyut dan berlayar ditentukan oleh tujuan.
- Tentukan Prioritas. Banyak orang gagal karena mereka membuang waktu dengan melakukan sesuatu yang tidak utama, atau yang mubah-mubah saja bahkan meninggalkan yang utama atau wajib. Prinsip Pareto menetapkan bahwa untuk keberhasilan menyalurkan 80% dari waktu dan tenaganya untuk melaksanakan 20 % hal-hal yang utama dalam hidup anda.
- Tuliskan daftar hal yang harus dikerjakan. Jika setiap hari Anda menulis daftar tentang hal-hal yang harus anda lakukan berdasarkan prioritas akan banyak waktu yang dapat Anda Banyak orang membuang waktu sebab mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
- Bersikap Fleksibel. Pakar-pakar manajemen waktu mengusulkan agar Anda merencanakan dengan teliti untuk hanya 50% dari waktu anda setiap hari. Dengan cara demikian, Anda dapat bersikap fleksibel dengan perncanaan Anda jika diperlukan.
- Tentukan masa produktif anda. Setiap orang harus mengetahui putaran atau jam biologis dirinya masing-masing. Ada yang orang yang lebih produktif pada waktu pagi, atau siang dan ada yang lebih produktif pada waktu malam. Lakukan hal-hal yang utama pada waktu-waktu yang produktif tersebut.
- Lakukan hal dengan benar. Orang yang suka melakukan hal yang benar adalah yang mementingkan hasil. Mereka adalah golongan orang yang efektif.
- Hapuskan pekerjaan-pekerjaan yang mendesak. Pekerjaan yang harus diutamakan adalah pekerjaan-pekerjaan yang penting dan bukannya pekerjaan yang mendesak. Lakukan pekerjaan-pekerjaan yang penting dalam kondisi tidak genting sehingga kita bisa membuat skala prioritas.
- Kesampingkan tugas secara bijak. Jika memberikan tumpuan pada hal-hal remeh, Anda akan mengabaikan pekerjaan-pekerjaan yang penting. Belajarlah untuk mendelegasikan tugas kepada orang lain. Beri kepercayaan dan latihlah orang lain agar mereka mampu memikul tugas-tugas tertentu.
- Jangan jadi Sang Sempurna. Hanya Allah saja yang Mahasempurna. Jika anda takut mencoba karena takut gagal, Anda tidak akan mencapai ke mana-mana.
- Hilangkan sikap suka menunda pekerjaan. Karena dengan menunda-nunda pekerjaan maka beban pekerjaan di kemudian menjadi jauh lebih banyak dan berat sehingga bisa jadi tidak bisa dilakukan.
- Belajar untuk berkata “ Tidak”. Banyak ajakan dan jemputan yang tidak penting terpaksa Anda layani sampai akhirnya Anda mengabaikan tugas-tugas yang penting. Anda harus belajar untuk menjadi seorang yang lebih tegas di dalam hidup Anda.
- Anugrahi diri Anda. Jika anda berhasil menyelesaikan suatu tugas dengan baik maka syukurilah dengan menghadiahi diri anda dan keluarga bisa dengan melakukan rekreasi bersama keluarga, berbagi pada sesama yang mengalami kekuarangan, makan malam bersama isteri dan anak-anak di tempat yang istemewa, melakukan Umrah perjalanan ibadah suci. Anugerah seperti ini dapat mendamaikan hati serta mengistirahatkan tubuh sebelum anda melangkah untuk memikul tugas yang baru.
Sobat. Islam mengajarkan akan pentingnya waktu dan senantiasa mengingatkannya. Sebagaimana dalam Surat Al- ‘Ashr ayat 1-3 : “ Demi masa (waktu). Sesungguhnya, manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Salam Dahsyat dan Luar Biasa !
( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si Penulis buku Gizi Spiritual. Pengasuh 90 Hari Menulis Buku. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )