Bangga Indonesia, Jakarta – Pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian pemberian bantuan kemanusiaan dengan pemerintah Kepulauan Solomon dan Fiji terkait upaya-upaya penanganan pandemi di kedua negara tersebut, sebagai cerminan komitmen terhadap kerja sama internasional pada masa krisis.
Tiga dokumen yang ditandatangani pada Rabu, mencakup bantuan penanganan pandemi bagi Kepulauan Solomon dan Fiji, serta bantuan untuk Fiji bagi renovasi Victoria School yang terdampak oleh bencana iklim.
“Perjanjian-perjanjian yang baru ditandatangani mencerminkan komitmen kemitraan kuat antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik, termasuk pada saat krisis sekarang ini,” kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, yang turut menyaksikan penandatanganan oleh perwakilan negara-negara dari Jakarta, Rabu.
Menurut Retno, bantuan yang diberikan menggunakan pendanaan dari Indonesia Aid yang didirikan pada Desember 2019 lalu. Untuk bantuan yang diberikan Indonesia untuk penanganan pandemi di beberapa negara Pasifik tersebut akan digunakan untuk pengadaan alat-alat kesehatan yang diproduksi oleh produsen Tanah Air.
Selain Fiji dan Kepulauan Solomon, Timor Leste juga dijadwalkan untuk turut menerima bantuan dari Indonesia, namun penandatanganan perjanjian hibah harus dijadwalkan kembali di waktu dekat karena adanya kendala teknis.
Dalam kesempatan itu, Retno kembali menekankan sikap Indonesia yang menggarisbawahi pentingnya solidaritas internasional, terutama pada masa krisis.
Penandatanganan perjanjian hibah, kata dia, juga merefleksikan komitmen Indonesia dalam kerja sama mitigasi dampak pandemi COVID-19 serta kemitraan yang baik dengan negara-negara Pasifik.
“Saya menekankan bahwa Indonesia dan negara-negara Pasifik memiliki banyak kesamaan latar belakang, budaya, bahasa, dan kesamaan kepentingan terhadap beberapa isu internasional, termasuk isu perubahan iklim,” ujarnya.
Oleh karena itu, Retno menjelaskan bahwa Indonesia dan negara-negara Pasifik juga telah mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pembangunan, dan kerja sama teknis.
“Kerja sama ini tentunya sejalan dengan visi Indonesia mengenai Pacific Elevation yang dicanangkan Indonesia dua tahun yang lalu di Selandia Baru, tahun lalu Indonesia juga telah menunjuk Duta Besar Keliling untuk Pasifik yaitu Dubes Tantowi Yahya,” paparnya.
Dengan berbagai kerja sama yang telah terjalin, serta visi Pacific Elevation, Indonesia menyatakan komitmen untuk terus mempererat hubungan baik dengan negara-negara sahabat di Pasifik, guna mewujudkan perdamaian dan kemakmuran, menemukan solusi-solusi terkait tantangan global, serta mempercepat pemulihan ekonomi di kawasan.
“Ke depan, Indonesia akan terus memperkuat kemitraan dengan negara-negara Pasifik guna terciptanya stabilitas, ketahanan, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Pasifik,” ujar Menlu.