Pendidikan adalah usaha sadar seseorang untuk mengembangkan diri menjadi seseorang yang berkarakter dan berkualitas melalui kegiatan pelatihan dan pengajaran. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, menyatakan, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.”
Perkembangan ilmu yang semakin pesat membuat persaingan dalam dunia kerja semakin ketat. Melihat hal ini, pendidikan tinggi berupaya mendorong mahasiswa nya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dengan pengembangan soft skill dan hard skill yang dimiliki sehingga mampu mempraktikkan ilmunya di masyarakat. Hal yang dilakukan adalah dengan membuat organisasi dalam kampus. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan dijelaskan bahwa organisasi kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.
Dengan berdirinya organisasi kampus, maka pendidikan tinggi sudah menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berisi mengenai pelaksanaan dari aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat. Dari hal ini dapat dilihat bahwa lingkup mahasiswa tidak jauh dari pendidikan dan masyarakat. Menimbang bahwa mahasiswa merupakan agent of change dan agent of social control sebagai penyambung lidah rakyat, maka mahasiswa tidak hanya dituntut untuk belajar tetapi juga terjun ke lingkungan masyarakat.
Banyak mahasiswa yang memilih aktif dalam beberapa organisasi karena suatu alasan. Organisasi memiliki manfaat sebagai pengembangan pola pikir dan pendewasaan diri karena adanya interaksi dengan banyak orang. Mereka dituntut untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, berpikir kritis dalam sebuah diskusi dan berani menyampaikan pendapat. Hal seperti ini jarang ditemui oleh mahasiswa yang hanya aktif dikelas saja.
Alasan yang paling sering dijumpai ialah karena mahasiswa ingin memperluas relasi atau jaringan pertemanan. Hal ini akan menguntungkan bagi mahasiswa ketika mereka membutuhkan sesuatu. Namun, jika ingin memperluas relasi kuncinya ialah aktif dalam sebuah organisasi. Karena akan menjadi sia-sia jika mengikuti banyak organisasi tetapi tidak pernah aktif dalam organisasi tersebut. Jadi, kualitas hubungan dalam organisasi menjadi penting untuk memperluas relasi.
Dari banyaknya manfaat yang di dapat dalam beroganisasi, mahasiswa harus memahami bahwa mereka membutuhkan IPK bagus untuk kelulusannya. Banyak juga mahasiswa yang memilih untuk tidak mengikuti organisasi atau kepanitiaan sama sekali. Alasan yang paling mendominan karena ingin fokus kuliah dan mengejar IPK tinggi. Dikhawatirkan dengan mereka mengikuti banyak organisasi akan mengganggu nilai akademik dan konsentrasi belajarnya.
Dari kedua hal tersebut, banyak juga mahasiswa yang ingin aktif di keduanya, fokus dalam akademik untuk meraih IPK tinggi dan aktif dalam sebuah organisasi untuk mengasah soft skill dan memperluas relasi. Namun, seringkali dijumpai mahasiswa yang tidak pandai mengatur waktu sehingga ada satu sisi yang harus dikorbankan. Misalnya, terlalu sibuk beroganisasi hingga menyita waktu untuk mengerjakan tugas kuliah maka akan berpengaruh terhadap nilai akademik. Apalagi jika mahasiswa mendapat tugas kelompok, mereka akan menggampangkannya dengan membebankan hal tersebut ke temen sekelompok dan lebih memilih aktif di organisasi.
Sebaliknya, ada juga mahasiswa yang mengikuti banyak organisasi tetapi tidak ada satupun keaktifan dalam organisasi tersebut dan lebih memilih fokus mengejar IPK. Umumnya mahasiswa yang mengikuti banyak organisasi benar-benar ingin mencari pengalaman disana tetapi tidak pandai dalam mengatur waktu sehingga menyebabkan mereka harus merelakan salah satunya yakni organisasi. Ada juga mahasiswa yang ingin terlihat “Wah” dengan banyaknya organisasi yang ia ikuti, tetapi tidak ada konstribusi dalam organisasinya.
Sebenarnya antara organisasi maupun kuliah sama-sama penting, tinggal bagaimana mahasiswa tersebut melihat tujuannya sebagai mahasiswa. Jika ingin fokus ke bidang akademis saja, maka mahasiswa cukup mengejar ilmu dan fokus terhadap IPK tinggi agar bisa lulus cumlaude. Jika mahasiswa ingin menambah pengalaman, relasi, mengasah soft skill maka mahasiswa bisa mengikuti organisasi yang mereka minati. Namun, jika ingin aktif di kedua hal tersebut juga tidak salah. Mahasiswa akan menjadi orang yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia kerja apabila bisa seimbang dalam menjalani kedua hal tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan jika ingin fokus terhadap perkuliahan dan juga organisasi. Pertama, tentukan prioritas. Mendahulukan tugas yang memiliki deadline mepet lebih penting daripada mengurus organisasi. Organisasi dapat di prioritaskan ketika mahasiswa memiliki waktu luang, tetapi tugas kuliah tidak bisa ditawar. Bahkan ada beberapa dosen yang tidak mau menerima tugas yang sudah melewati batas pengumpulan. Maka mahasiswa harus pandai melihat prioritas antara tugas organisasi atau tugas kuliah.
Cara yang kedua yakni manajemen waktu yang baik. Mahasiswa yang aktif di organisasi dan perkuliahan dituntut untuk dapat membuat perencanaan yang matang. Perencanaan ini bisa dimulai dari pembuatan timeline harian mengenai tugas apa saja yang akan dikerjakan kedepannya. Tugas ini tidak hanya yang berhubungan dengan kampus, namun semua tugas rumah juga dapat dimasukkan kedalam timeline. Dari adanya penyusunan timeline ini, diharapkan mahasiswa mampu mengatur waktu dengan baik yakni dengan memahami tugas mana yang harus dikerjakan dahulu dan nanti.
Sebenarnya antara kuliah dan organisasi merupakan kegiatan yang sama-sama penting bagi mahasiswa. Lulus kuliah tepat waktu merupakan tujuan semua mahasiswa, namun ikut organisasi juga memberi manfaat bagi mahasiswa. Tinggal bagaimana mereka memprioritaskan sesuatu jikalau memilih keduanya. Jika mengikuti organisasi, maka diharapkan organisasi tersebut adalah bidang yang disukai dan tidak memberatkan kegiatan kuliah dan yang pasti harus pandai dalam mengatur waktu.
Penulis: Eka Nurul Habibah