Lima Kebiasaan Produktif dalam Menulis Buku
Sobat. Jika kita belajar atau sedang menulis,sesungguhnya kita sedang mengembangkan atau mengaktualisasikan potensi-potensi dalam diri kita.
Sobat. Kebiasaan-kebiasaan apa yang membuat kita menjadi produktif dalam menulis buku? Bisa karena biasa. Pertama. Sukailah tema-tema tulisan yang diprediksi bakal menarik minat serta sungguh-sungguh bermanfaat bagi Anda maupun pembaca. Nah, kebiasaan untuk selalu intens dengan hal-hal menarik dan bermanfaat inilah yang bisa mendorong untuk terus berusaha menulis tema-tema pilihan.
Kedua. Catatlah setiap ide tulisan di sebuah “ buku bank ide” dalam bentuk judul. Mengapa dalam bentuk judul? Sebab inilah kebiasaan yang membuat bisa memampatkan atau mengkristalkan gagasan-gagasan yang mungkin bisa saja panjang lebar ke dalam bentuk yang simple , mudah diingat, dan yang terpenting memotivasi atau bisa memprovokasi Anda untuk mengelaborasinya menjadi artikel atau naskah buku.
Sobat. Minimal, ide-ide dalam bentuk judul itu sudah menggambarkan adanya tabungan ide kreatif anda. Saya biasanya mendapatkan dan memiliki ratusan judul tema buku atau artikel. Namun, yang tak kalah penting adalah tindak lanjut atau kreasi berikutnya atas bank ide tersebut.
Ketiga. Jadikan aktivitas menulis sebagai sebuah kesenangan yang menantang. Kesenangannya adalah bahwa bisa menjadikan aktivitas menulis sebagai sesuatu yang memberikan manfaat baik spiritual maupun material. Yakini bahwa seorang penulis dapat hidup layak dari pekerjaan atau profesinya sebagai penulis. Asalkan, dia mampu memanfaatkan kemampuan menulis itu dengan baik.
Tantangannya, saya selalu dan semakin terdorong untuk menghasilkan karya yang lebih baik, lebih banyak lagi, serta lebih diterima oleh para pembaca. Hal inilah yang membuat saya tidak mau berhenti belajar dan terus berusaha meningkatkan kemampuan menulis. Setiap pengalaman menangani klien dan mengasuh 60 hari menulis buku, atau peristiwa dan situasi yang berbeda bisa menjadi inspirasi yang kaya bagi dunia kepenulisan saya, tak terkecuali proses pengembangan diri saya sendiri.
Keempat. Jadikan aktivitas menulis sebagai salah satu komponen utama dalam proses pengembangan diri. Aktivitas menulis tidak akan lepas dari proses belajar. Dan belajar adalah intisari proses pengembangan diri. Hari demi hari saya semakin yakin bahwa menulis merupakan instrument pengembangan diri yang luar biasa. Manakala kita mulai membiasakan diri untuk menulis, maka satu pintu perubahan hidup sudah ada di depan kita.
Sobat. Adapun yang kelima. Jangan lupa untuk selalu mempublikasikan tulisan-tulisan yang sudah anda selesaikan. Publikasikan karya anda di fb, blog Anda atau Anda bisa kirim karya anda ke saya untuk bantu edit dan publikasikan ke media nasional online banggaindonesia.com. Siapa tahu tulisan anda bisa menginspirasi dan mempengaruhi orang lain dan bermanfaat bagi orang banyak.
Sobat. Selamat menumbuhkan kebiasaan menulis yang terbaik karena hal ini akan sangat berpengaruh pada produktivitas kita dalam menghasilkan buku atau karya tulis lainnya.
Salam Literasi!
(Spiritual Motivator – Dr Nasrul Syarif M.Si Penulis Buku 90 Hari Menulis Buku. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo Kediri. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )