Bangga Indonesia, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi akan mengendalikan pandemi COVID-19 sehingga menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi 2021.
“Dengan mobilitas dan kegiatan masyarakat pulih, maka konsumsi, investasi, dan ekspor akan bisa berjalan,” kata Sri Mulyani ketika menjadi pembicara dalam Webinar Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, instrumen APBN akan menjadi bagian terpenting termasuk mendukung dan melindungi masyarakat dan dunia usaha sehingga mereka bisa bertahan dan kembali pulih.
Tahun 2021, pemerintah akan fokus mendukung pemulihan ekonomi dan penanganan COVID-19.
Kementerian Keuangan, kata dia, bekerja ekstra untuk mencapai target penerimaan negara yang diproyeksikan mencapai Rp1.743,6 triliun.
Namun, belanja negara diproyeksikan lebih besar mencapai Rp2.750 triliun sehingga pemerintah memprediksi defisit 2021 mencapai 5,07 persen.
Ia menjelaskan belanja negara itu akan dikelola untuk program prioritas nasional yakni penanganan pandemi COVID-19 termasuk vaksinasi yang diperkirakan menelan Rp73 triliun.
“Juga menegakkan disiplin kesehatan dan penanganan bidang kesehatan lain. Ini perlu ditangani tidak hanya pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah dan masyarakat swasta,” katanya.
APBN 2021, lanjut Menkeu, juga diarahkan untuk kebijakan strategis di antaranya kualitas SDM dengan alokasi anggaran pendidikan mencapai Rp550 triliun.
Selain SDM, juga infrastruktur mencapai Rp417,4 triliun, kesehatan Rp169,7 triliun, ketahanan pangan Rp99 triliun, pariwisata Rp14,2 triliun, perlindungan sosial Rp408 triliun dan teknologi informasi dan komunikasi mencapai Rp26 triliun.
“Ini program strategis 2021 yang diharapkan akan mendukung pemulihan ekonomi 2021 dan seluruh program penanganan COVID. Pemulihan ekonomi nasional bisa berjalan apabila semua stakeholder ikut dalam menjaga disiplin kesehatan,” katanya. ( Ant )