Pahami Agama, Taati Syariat-Nya, Mulia kau Dapat
Sobat. Dengan mengikuti Syariat, kebaikan di dapat. Dan dengan melanggar syariat, keburukan didapat. Barangsiapa syariat bukan teman seperjalanan dalam setiap keadaan, ia binasa bersama orang-orang binasa.
Sobat. Barangsiapa menginginkan kemuliaan dunia dan akherat, hendaklah ia bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla. Rasulullah Saw bersabda, “ Barangsiapa ingin menjadi manusia paling mulia, hendaklah ia bertakwa kepada Allah. Barangsiapa ingin menjadi manusia paling kuat, hendaklah ia bertawakal kepada Allah. Barangsiapa ingin menjadi manusia paling kaya, hendaklah ia lebih percaya dengan apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tangannya.”
Sobat. Kemuliaan terdapat pada ketaatan kepada-Nya dan kehinaan terletak pada kemaksiatan terhadap-Nya. Barangsiapa menginginkan kekuatan dalam agama Allah Azza wa Jalla, hendaklah ia bertawakal kepada Allah , sebab tawakal menyehatkan, menguatkan, dan mendidik hati serta menunjuki dan memperlihatkan berbagai keajaiban kepada hati. Janganlah bertwakal kepada dirhammu, dinarmu, dan berbagai sebabmu, sebab itu melemahkanmu.
Sobat. Maka bertawakallah kepada Allah, sebab Dia akan menguatkanmu, menolongmu, berlaku lembut kepadamu, membukakan jalan bagimu dari arah yang tidak kau sangka, serta meneguhkan hatimu.
“Tidak ada kesuksesan bagimu hingga engkau mengikuti Al-Quran dan Sunnah. Ikutilah para syekh yang mengerti serta mengamalkan Al-Quran dan Sunnah. Berbaik sangkalah kepada mereka dan belajarlah dari mereka. Beradablah dengan baik dihadapan mereka dan pergaulilah mereka dengan baik, niscaya engkau sukses.” Demikian penjelasan Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Baginda Rasulullah Saw bersabda, “ Bila Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, niscaya Dia jadikan sang hamba memahami agama dan Dia perlihatkan kepada sang hamba aib-aib dirinya.” ( HR. al- Baihaqi )
Sobat. Kepahaman tentang agama adalah sebab pengenalan diri. Barangsiapa mengenal Tuhannya Yang Mahagagah lagi Maha-agung, ia mengenal segala sesuatu. Tidak ada kesuksesan dan tidak ada keselamatan bagimu hingga engkau lebih mengutamaan agamamu daripada syahwatmu, akhiratmu daripada duniamu, dan Penciptamu daripada makhluk sesamamu. Jika engkau lebih mengutamakan syahwatmu daripada agamamu, duniamu daripada akheratmu, makhluk sesamamu daripada Penciptamu, maka binasalah dirimu.
Sobat. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam sebagian kalam-Nya ( Hadits Qudsi ), “ Bila engkau taat, Aku ridho, dan bila Aku ridho, Aku memberkahi dan keberkahan-Ku tidaklah berujung. Dan, bila engkau durhaka, Aku murka, dan bila Aku sudah murka, Aku melaknat dan laknat-Ku mencapai tujuh turunan.”
Sobat. Kekayaan sejati adalah kekayaan bersama Allah Azza wa Jalla dan ketersambungan dengan-Nya, sedangkan kefakiran sejati adalah jauh dari-Nya dan merasa kaya bersama selain-Nya. Orang kaya adalah orang yang hatinya memperoleh kedekatan Tuhan Yang Mahagagah lagi Mahaagung, sedangkan orang fakir adalah orang yang tidak mendapatkan itu. Kepercayaan pada-Nya adalah segala kekayaan, sedangkan kepercayaan pada selain-Nya adalah segala kefakiran.
Sobat. Saya tutup artikel ini dengan perkataan Shultan al ‘auliya’ Syekh Abdul Qadir al Jailani,
“ Layanilah ilmu dan para ulama pengamal ilmu serta bersabarlah dalam menjalani hal itu. Jika engkau telah lebih dahulu bersabar melayani ilmu, ilmu tentu akan melayanimu dan bersabar melayanimu sebagaimana kesabaranmu melayaninya. Bila engkau bersabar melayani ilmu, niscaya engkau dianugerahi kepahaman hati dan cahaya batin.”
( Spiritual Motivator – DR.Nasrul Syarif M.Si, Penulis buku “Buatlah Tanda di Alam Semesta” Dewan Pembina PP Al-Amri Leces Probolinggo, Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron Nganjuk. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )