Bangga Indonesia, Surabaya – Aparat Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggerebek sebuah rumah di Jalan Rangkah yang difungsikan untuk memproduksi narkotika, psikotropika dan obat terlarang jenis sabu-sabu.
Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ganis Setyaningrum mengungkapkan penggerebekan rumah produksi narkoba itu berawal dari penangkapan sejumlah orang yang menggelar pesta sabu-sabu di rumah tersebut.
“Kami kemudian melakukan penggeledahan dan menemukan peralatan pembuat bahan dasar sabu-sabu. Ini semacam laboratorium kecil-kecilan untuk memproduksi sabu-sabu,” kata Ganis kepada wartawan di Surabaya, Rabu (24/12/2020).
Sejumlah barang bukti yang disita dari rumah produksi sabu-sabu itu, di antaranya sebuah blender, enam buah pipet, dua buah jeriken, sebuah alumunium foil, satu sarung tangan, sebuah gelas ukur plastik, tabung berisi etanol, 16 bungkus obat sakit kepala, sebuah tabung ukur, sebuah selang plastik, sebuah saringan stainless, dan sebuah timbangan elektronik.
“Hasil uji lab menunjukkan bahwa bahan-bahan yang kami amankan mengandung prekursor atau bahan baku sabu-sabu, di antaranya mengandung benzena berupa toluene dan juga jenis senyawa keton atau aseton,” ujar Ganis, menjelaskan.
Dari penggeledahan di rumah produksi sabu-sabu itu, polisi juga menemukan sebanyak 1.400 butir pil koplo.
Polisi mengungkap otak rumah produksi sabu-sabu ini adalah Ivan Wahyu, yang dibantu oleh Didik, Arifin, dan Iqbal, semunya warga Kota Surabaya.
Penyandang dananya bernama Syaiful, warga Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Seorang lainnya bernama Rozak adalah salah satu pembeli yang turut ditangkap karena ikut pesta sabu-sabu di rumah itu.
“Berdasarkan keterangan para pelaku, rumah produksi sabu-sabu ini baru saja dibuat untuk memenuhi permintaan yang meningkat menjelang tahun baru, sehingga berinisiatif untuk memproduksi sabu-sabu sendiri,” ucap Ganis.
Polisi masih mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui apakah benar rumah produksi sabu-sabu ini baru saja didirikan atau sudah banyak hasil produksinya yang sudah dipasarkan. (zal)