Bangga Indonesia, Kaltara – SEBELUM TERLAMBAT
Oleh: Aslan La Asamu
Apa yang ada di pikiran kita ketika saya menyebut nama Muhammad saw? Ya .. pastinya yang ada di pikiran kita, bahwa Muhammad adalah seorang nabi yang menyampaikan risalah islam yang mulia ini kepada seluruh umat manusia. Berikutnya apa yang ada di pikiran kita ketika saya menyebutkan nama Abu Bakar dan Umar bin khattab? Ya mereka adalah seorang Khalifah, pengganti rasulullah dalam hal mengurus kepemimpinan umat islam. kemudian kalau saya menyebut nama Khalid bin walid apa yang ada dalam pikiran kita? Ya pastinya ia seorang panglima militer islam yang di setiap pertempuran tidak pernah terkalahkan. Berikutnya kalau saya menyebut nama Muhammad Al-Fatih, apa yang ada di dalam pikiran kita? Tentunya kita akan menjawab bahwa ia seorang penakluk Konstantinopel di tahun 1453 M, yang dimana Konstantinopel merupakan jantung dari peradaban romawi masa itu.
Walau mereka telah tiada (wafat), tetapi mereka akan selalu di kenang sepanjang masa, dengan predikat yang baik, yang akan selalu dijadikan teladan bagi generasi islam. berbeda jika ketika saya menyebutkan nama Abu Jahal dan Abu Lahab. Apa yang ada dalam pikiran kita? Ya kita semua sepakat bahwa mereka penentang ajaran islam yang di bawah oleh Rasulullah saw semenjak di Makah saat itu. Apalagi kalau saya menyebut nama Fir’aun. Siapa dia? Pastinya dia dikenal sebagai orang yang menentang ajaran Musa as, dia menganggap dirinya sebagai Tuhan. Dengan kesombongannya itu kemudian Allah swt, memberikan musibah kepadanya.
Sekarang kembali kepada diri kita, apakah ketika kita nantinya meninggal (wafat), orang lain menilai kita apa? apakah orang yang taat kepada Allah, atau orang yang bermaksiat kepada Allah. Apakah aktivis dakwah ataukah aktivis kemaksiatan? Tentunya pilihan ada pada diri kita.
Oleh karena itu, sebelum terlambat, yuk mulai saat kita jadikan diri kita, menjadi peribadi yang taat kepada Allah swt menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Walau kita tidak sehebat Abu Bakar dan Umar bin Khatab, walaupun kita tidak sekuat memimpin pasukan seperti Khalid bin walid dan Muhammad al-fatih, namun setidaknya kita masih berada di barisan Dakwah, sebuah aktivitas yang mulia, dibandingkan aktivitas yang lain. Karena dakwah merupakan aktivitas para nabi-nabi terdahulu. Berkat aktivitas dakwah pula lah akan melahirkan peradaban islam yang gemilang, yang akan mengalahkan peradaban yang lain.
Mari sebelum terlambat, kita sibukkan aktivitas kita dengan taat kepada Allah swt, jadikan aktivitas kita semata-mata hanya ibadah kepada Allah swt. Sebelum penyesalan terjadi, maka mari saat ini juga kita mengkaji islam, memahami islam dan ikut serta dalam mendakwahkannya.
Allah swt berfirman:
أَن تَقُولَ نَفۡسٌ يَٰحَسۡرَتَىٰ عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِي جَنۢبِ ٱللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ ٱلسَّٰخِرِينَ
“Agar jangan ada orang yang mengatakan, ‘Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah).” (QS.Az-Zumar:56)
Wallahu a’lam