Rabu, 27 November 2024

ULM Kolaborasi Bersama Lima Universitas Kampanye Anti Tembakau Di Kalangan Remaja

“Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau,”

Bangga Indonesia, Banjarmasin – Kolaborasi akademisi dari lima universitas di Indonesia yaitu Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Mulawarman (UNMUL), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Komunikasi dan Bisnis (IKB) London School of Public Relations (LSPR) dan Universitas Moestopo Beragama, menggelar Workshop Kampanye Anti Tembakau di Kalangan Remaja, Sabtu.

Menurut Ketua Pelaksana, Dr Eni Maryani dari UNPAD, workshop dilaksanakan sebagai pembekalan kepada mahasiswa tentang isu rokok.

“Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau,” ujarnya.

Selain memberikan pemahaman tentang bahaya rokok, diharapkan para peserta juga dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan kampanye dengan mengembangkan ide-ide kreatif diberbagai platform media digital, seperti Instagram, Youtube, TikTok dan Podcast.

Ia mengatakan, pengendalian produk tembakau, dalam hal ini rokok, telah menjadi perhatian berbagai pihak karena tidak hanya dapat menimbulkan masalah kesehatan tetapi juga masalah ekonomi, sosial dan lingkungan.

“Berdasarkan Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), diketahui prosentasi terbesar usia pertama kali merokok adalah 15-19 tahun,” katanya.

Pada kegiatan workshop yang diikuti 97 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia tersebut, Dr Eni Maryani juga menyampaikan materi dengan tema “Memahami Bahaya Rokok dan Menolak Menjadi Target”.

Salah seorang anggota Tim Pelaksana Kegiatan, Sri Astuty M.Si dari ULM menambahkan, kegiatan PKM Lintas Kampus merupakan bentuk kontribusi para akademisi untuk mengatasi beragam masalah yang berkembang di masyarakat.

“Melalui para pembicara dan materi yang disampaikan saat workshop, para mahasiswa diajak untuk memiliki ide-ide kreatif dan terlibat dalam aksi kampanye anti tembakau untuk kalangan remaja,” ujar Sri Astuty yang saat ini tercatat sebagai kandidat Doktor Komunikasi.

Selain Dr Eni Maryani, workshop juga menghadirkan akademisi dan influencer, Dr Ira Mirawati untuk materi Penggunaan Media Kampanye yang mengusung tema tentang Positivity Viber Media Sosial dan Kadek Dristiana Dwivayani, M.Med Kom dari UNMUL yang mengangkat tema Make Over Your Creative Content.

Setelah workshop, para peserta akan diminta memproduksi media kampanye dengan tagline “Kuy, Viralkan Keren Tanpa Rokok” yang juga akan dilombakan.

Selain mendapat hadiah, media kampanye pemenang atau terpilih akan memiliki kesempatan digunakan oleh Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) sebagai perangkat kampanye mereka.

Sebelumnya, pada 6 Maret lalu, SEATCA dan IKB LSPR mengundang 15 Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri berkolaborasi untuk melakukan PKM Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau.

Perguruan Tinggi yang terlibat dalam PKM Lintas Kampus tersebut masing-masing LSPR, UNPAD, Universitas Moestopo Beragama, ULM, UNMUL, Universitas Udayana, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Syah Kuala, Universitas Negeri Surakarta (UNS), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA), dan Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta.(ant)

“Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau,”

Bangga Indonesia, Banjarmasin – Kolaborasi akademisi dari lima universitas di Indonesia yaitu Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Mulawarman (UNMUL), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Komunikasi dan Bisnis (IKB) London School of Public Relations (LSPR) dan Universitas Moestopo Beragama, menggelar Workshop Kampanye Anti Tembakau di Kalangan Remaja, Sabtu.

Menurut Ketua Pelaksana, Dr Eni Maryani dari UNPAD, workshop dilaksanakan sebagai pembekalan kepada mahasiswa tentang isu rokok.

“Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau,” ujarnya.

Selain memberikan pemahaman tentang bahaya rokok, diharapkan para peserta juga dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan kampanye dengan mengembangkan ide-ide kreatif diberbagai platform media digital, seperti Instagram, Youtube, TikTok dan Podcast.

Ia mengatakan, pengendalian produk tembakau, dalam hal ini rokok, telah menjadi perhatian berbagai pihak karena tidak hanya dapat menimbulkan masalah kesehatan tetapi juga masalah ekonomi, sosial dan lingkungan.

“Berdasarkan Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), diketahui prosentasi terbesar usia pertama kali merokok adalah 15-19 tahun,” katanya.

Pada kegiatan workshop yang diikuti 97 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia tersebut, Dr Eni Maryani juga menyampaikan materi dengan tema “Memahami Bahaya Rokok dan Menolak Menjadi Target”.

Salah seorang anggota Tim Pelaksana Kegiatan, Sri Astuty M.Si dari ULM menambahkan, kegiatan PKM Lintas Kampus merupakan bentuk kontribusi para akademisi untuk mengatasi beragam masalah yang berkembang di masyarakat.

“Melalui para pembicara dan materi yang disampaikan saat workshop, para mahasiswa diajak untuk memiliki ide-ide kreatif dan terlibat dalam aksi kampanye anti tembakau untuk kalangan remaja,” ujar Sri Astuty yang saat ini tercatat sebagai kandidat Doktor Komunikasi.

Selain Dr Eni Maryani, workshop juga menghadirkan akademisi dan influencer, Dr Ira Mirawati untuk materi Penggunaan Media Kampanye yang mengusung tema tentang Positivity Viber Media Sosial dan Kadek Dristiana Dwivayani, M.Med Kom dari UNMUL yang mengangkat tema Make Over Your Creative Content.

Setelah workshop, para peserta akan diminta memproduksi media kampanye dengan tagline “Kuy, Viralkan Keren Tanpa Rokok” yang juga akan dilombakan.

Selain mendapat hadiah, media kampanye pemenang atau terpilih akan memiliki kesempatan digunakan oleh Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) sebagai perangkat kampanye mereka.

Sebelumnya, pada 6 Maret lalu, SEATCA dan IKB LSPR mengundang 15 Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri berkolaborasi untuk melakukan PKM Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau.

Perguruan Tinggi yang terlibat dalam PKM Lintas Kampus tersebut masing-masing LSPR, UNPAD, Universitas Moestopo Beragama, ULM, UNMUL, Universitas Udayana, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Syah Kuala, Universitas Negeri Surakarta (UNS), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA), dan Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta.(ant)

“Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau,”

Bangga Indonesia, Banjarmasin – Kolaborasi akademisi dari lima universitas di Indonesia yaitu Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Mulawarman (UNMUL), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Komunikasi dan Bisnis (IKB) London School of Public Relations (LSPR) dan Universitas Moestopo Beragama, menggelar Workshop Kampanye Anti Tembakau di Kalangan Remaja, Sabtu.

Menurut Ketua Pelaksana, Dr Eni Maryani dari UNPAD, workshop dilaksanakan sebagai pembekalan kepada mahasiswa tentang isu rokok.

“Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau,” ujarnya.

Selain memberikan pemahaman tentang bahaya rokok, diharapkan para peserta juga dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan kampanye dengan mengembangkan ide-ide kreatif diberbagai platform media digital, seperti Instagram, Youtube, TikTok dan Podcast.

Ia mengatakan, pengendalian produk tembakau, dalam hal ini rokok, telah menjadi perhatian berbagai pihak karena tidak hanya dapat menimbulkan masalah kesehatan tetapi juga masalah ekonomi, sosial dan lingkungan.

“Berdasarkan Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), diketahui prosentasi terbesar usia pertama kali merokok adalah 15-19 tahun,” katanya.

Pada kegiatan workshop yang diikuti 97 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia tersebut, Dr Eni Maryani juga menyampaikan materi dengan tema “Memahami Bahaya Rokok dan Menolak Menjadi Target”.

Salah seorang anggota Tim Pelaksana Kegiatan, Sri Astuty M.Si dari ULM menambahkan, kegiatan PKM Lintas Kampus merupakan bentuk kontribusi para akademisi untuk mengatasi beragam masalah yang berkembang di masyarakat.

“Melalui para pembicara dan materi yang disampaikan saat workshop, para mahasiswa diajak untuk memiliki ide-ide kreatif dan terlibat dalam aksi kampanye anti tembakau untuk kalangan remaja,” ujar Sri Astuty yang saat ini tercatat sebagai kandidat Doktor Komunikasi.

Selain Dr Eni Maryani, workshop juga menghadirkan akademisi dan influencer, Dr Ira Mirawati untuk materi Penggunaan Media Kampanye yang mengusung tema tentang Positivity Viber Media Sosial dan Kadek Dristiana Dwivayani, M.Med Kom dari UNMUL yang mengangkat tema Make Over Your Creative Content.

Setelah workshop, para peserta akan diminta memproduksi media kampanye dengan tagline “Kuy, Viralkan Keren Tanpa Rokok” yang juga akan dilombakan.

Selain mendapat hadiah, media kampanye pemenang atau terpilih akan memiliki kesempatan digunakan oleh Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) sebagai perangkat kampanye mereka.

Sebelumnya, pada 6 Maret lalu, SEATCA dan IKB LSPR mengundang 15 Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri berkolaborasi untuk melakukan PKM Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau.

Perguruan Tinggi yang terlibat dalam PKM Lintas Kampus tersebut masing-masing LSPR, UNPAD, Universitas Moestopo Beragama, ULM, UNMUL, Universitas Udayana, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Syah Kuala, Universitas Negeri Surakarta (UNS), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA), dan Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta.(ant)

“Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau,”

Bangga Indonesia, Banjarmasin – Kolaborasi akademisi dari lima universitas di Indonesia yaitu Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Mulawarman (UNMUL), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Komunikasi dan Bisnis (IKB) London School of Public Relations (LSPR) dan Universitas Moestopo Beragama, menggelar Workshop Kampanye Anti Tembakau di Kalangan Remaja, Sabtu.

Menurut Ketua Pelaksana, Dr Eni Maryani dari UNPAD, workshop dilaksanakan sebagai pembekalan kepada mahasiswa tentang isu rokok.

“Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau,” ujarnya.

Selain memberikan pemahaman tentang bahaya rokok, diharapkan para peserta juga dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan kampanye dengan mengembangkan ide-ide kreatif diberbagai platform media digital, seperti Instagram, Youtube, TikTok dan Podcast.

Ia mengatakan, pengendalian produk tembakau, dalam hal ini rokok, telah menjadi perhatian berbagai pihak karena tidak hanya dapat menimbulkan masalah kesehatan tetapi juga masalah ekonomi, sosial dan lingkungan.

“Berdasarkan Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), diketahui prosentasi terbesar usia pertama kali merokok adalah 15-19 tahun,” katanya.

Pada kegiatan workshop yang diikuti 97 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia tersebut, Dr Eni Maryani juga menyampaikan materi dengan tema “Memahami Bahaya Rokok dan Menolak Menjadi Target”.

Salah seorang anggota Tim Pelaksana Kegiatan, Sri Astuty M.Si dari ULM menambahkan, kegiatan PKM Lintas Kampus merupakan bentuk kontribusi para akademisi untuk mengatasi beragam masalah yang berkembang di masyarakat.

“Melalui para pembicara dan materi yang disampaikan saat workshop, para mahasiswa diajak untuk memiliki ide-ide kreatif dan terlibat dalam aksi kampanye anti tembakau untuk kalangan remaja,” ujar Sri Astuty yang saat ini tercatat sebagai kandidat Doktor Komunikasi.

Selain Dr Eni Maryani, workshop juga menghadirkan akademisi dan influencer, Dr Ira Mirawati untuk materi Penggunaan Media Kampanye yang mengusung tema tentang Positivity Viber Media Sosial dan Kadek Dristiana Dwivayani, M.Med Kom dari UNMUL yang mengangkat tema Make Over Your Creative Content.

Setelah workshop, para peserta akan diminta memproduksi media kampanye dengan tagline “Kuy, Viralkan Keren Tanpa Rokok” yang juga akan dilombakan.

Selain mendapat hadiah, media kampanye pemenang atau terpilih akan memiliki kesempatan digunakan oleh Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) sebagai perangkat kampanye mereka.

Sebelumnya, pada 6 Maret lalu, SEATCA dan IKB LSPR mengundang 15 Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri berkolaborasi untuk melakukan PKM Lintas Kampus dalam bentuk workshop dan kampanye anti tembakau.

Perguruan Tinggi yang terlibat dalam PKM Lintas Kampus tersebut masing-masing LSPR, UNPAD, Universitas Moestopo Beragama, ULM, UNMUL, Universitas Udayana, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Syah Kuala, Universitas Negeri Surakarta (UNS), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA), dan Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta.(ant)

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News