Bangga Indonesia, Surabaya – Kompetensi Lunak Yang dibutuhkan dalam era digital
Sobat. Salah satu upaya terbaik untuk menyiapkan mereka anak-anak yang berada di era digital menghadapi tantangan yang ada sekaligus mampu menentukan pilihan hidup yang tepat adalah dengan memperkuat kompetensi lunak mereka sejak dini
Sobat. Ada Tujuh kompetensi lunak atau Soft Competencies for Teachers merupakan konsep fenomenal yang memberikan penguatan pribadi yang mampu menyelaraskan prinsip-prinsip efektivitas dengan budaya, teknologi dan inovasi. Kompetensi merupakan elemen penting dalam mendukung kesuksesan individu.
- Innovation – Memiliki keinginan terus belajar dan berkreativitas yang tinggi.
- Collaboration – Melakukan sinergi baik dengan sesama dan lingkungan.
- Communication – Mampu menyatakan tujuannya dan dapat memengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan
- Analytical Thinking – Tidak hanya sekedar kritis dan kreatif , perlu ditopang kemampuan untuk menganalisa.
- Computing Logic – Dunia digital dan sains menjadi bagian kehidupan yang tidak bisa dihindarkan lagi di era industry 4.0, sehingga kemampuan berfikir secara logic dengan menggunakan teknologi menjadi kemestian.
- Compassion – Sikap belas kasih, peduli dan berbagi menjadi ciri penting dalam kehidupan yang tidak tergantikan oleh mesin.
- Agility – Menghadapi perubahan yang sangat cepat dibutuhkan kelincahan sehingga dapat bertahan dan bertumbuh dalam berbagai situasi.
Sobat. Menurut Center for Teaching Quality, hubungan yang baik antara guru, orang tua dan murid adalah penting. Hubungan yang baik hanya dapat tercipta karena adanya saling percaya. Siswa dan orang tua mempercayakan semuanya kepada guru, sehingga jembatan di antara mereka adalah komunikasi. Komunikasi yang baik tentu dapat mempermudah para guru dalam mengembangkan program belajar yang akan diterapkan kepada anak didiknya.
Sobat. Ada lima bentuk perilaku yang membantu terbentuknya komunikasi yang baik :
- Saling Percaya. Membangun saling percaya sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi, karena memiliki dampak menjadi komunikasi yang terbuka dan jujur.
- Presence ( Hadir ). Dalam komunikasi bentuk kehadiran sangat diperlukan, hadir itu dapat dirasakan dan merasakan, hadir itu terlibat meski tidak banyak bicara, hadir itu memberi kekuatan.
- Active Listening. Fokus apa yang dibicarakan (nyimak), mendengar bukan untuk mendebat, bukan untuk marah, bukan untuk menasehati dan bukan untuk melarang. Mendengar untuk memahami dan mencari solusi
- Power Question. Bertanya apa yang menjadi kaitannya dalam pembicaraan sehingga mendapatkan manfaat yang maksimal.
- Direct Communication. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang memberikan dampak positif terbesar bagi orang lain.
Sobat. Analytical Thinking sangat dibutuhkan bagi anak didik ketika menghadapi pesatnya dunia digital. Mampu untuk mengidentifikasi sebuah masalah, menemukan fakta-fakta dan bukti yang relevan, menyederhanakan informasi, menggunakan logika dan beralasan. Bentuk perilakunya sobat adalah: Berpikir kritis – Selalu mempertanyakan apa yang unik, penting sehingga mengeksplorasi diri untuk menemukan jawaban ( 5W 1 H ). Berpikir Kreatif – Selalu melihat situasi dengan cara yang berbeda, mengidentifikasi masalah dan membuat sebuah cara baru yang menghasilkan output yang lebih baik. Memberi solusi – berpikir untuk mendapatkan solusi yang paling bermanfaat dan minimal risiko.Komunikator – Menyederhanakan informasi dengan logika yang jelas, sehingga mudah dipahami. Ingin menemukan pengetahuan baru – Selalu tertantang dengan hal-hal yang baru.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa !
( Spiritual Motivator – Dr Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Santripreneur. Penggiat Literasi Digital Nasional. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )