Membangun Karakter Entrepreneur Muslim
Sobat. Profesionalisme Rasulullah dalam berbisnis melekat erat dengan karakter yang ada pada diri beliau. Karakter ini mencakup sifat-sifat Nabi yang mulia, yaitu Shiddiq, amanah, fatonah, dan tabligh. Dalam konteks bisnis, sifat-sifat tersebut dalam setiap aktivitas bisnis beliau yang kemudian menjadi sikap dasar manusiawi yang mendukung kesuksesan dan kecemerlangan.
Sobat. Sejak lima belas abad yang lalu, Rasulullah Saw telah mencanangkan pentingnya kualitas dalam berkarya dan melayani. Karena bisnis adalah proses menjual karya, produk, dan jasa, kualitas karya kita akan sangat menentukan maju mundurnya bisnis kita.
Rasulullah Saw bersabda, “ Innallaha yuhibbu an yara ‘abdan idza ‘amila ‘amalan an yutqinahu.” Artinya, sesungguhnya Allah SWT sangat senang dengan seorang hamba yang melakukan sesuatu secara itqan.
Dalam terminology Islam, itqan berarti mencurahkan pikiran terbaik, fokus terbaik, koordinasi terbaik, semangat terbaik, dan dengan bahan baku terbaik. Insya Allah dengan demikian hasilnya pun terbaik. Jadi Itqan adalah doing at the best possible quality. Itqan juga memiliki makna profesionalisme dan spesialisasi. Seorang dikatakan mutqin jika ia mahir, piawai, dan tiada keraguan dengan bidang yang digeluti.
Sobat. Bagaimana pelayanan sepenuh hati ala Rasulullah Saw?
- Nabi senantiasa bersemangat dalam melayani konsumen dan mitra bisnisnya, tujuan bisnisnya adalah menjalin hubugan baik dengan mitra bisnis dan konsumen. Inilah yang dalam ilmu marketing modern disebut Passionate (Gairah).
- Dalam berinteraksi dengan konsumen dan mitra bisnis, Nabi selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap mereka. Tujuan bisnis adalah membangun kepercayaan konsumen dan mitra bisnis. Inilah yang disebut dengan progressive (progresif).
- Saat menghadapi mitra bisnis dan konsumen, Nabi menunjukkan keterbukaan diri, bersikap komunikatif, dan senang memberikan pertolongan. Tujuan bisnisnya adalah memberikan kepuasan kepada konsumen dan mitra bisnis. Inilah yang disebut dengan Proactive (proaktif).
- Nabi senantiasa berusaha berbaik sangka dalam melayani konsumen dan mitra bisnisnya. Namun demikian , beliau tegas dalam menerapkan etika bisnis yang islami. Tujuan bisnisnya adalah menciptakan dan menjaga hubungan baik dengan konsumen dan mitra bisnis. Inilah yang disebut Positive (positif).
Semua di atas dibingkai dengan tujuan akherat mengharap keridhoan Allah SWT sehingga inilah yang membuat bisnis tidak hanya orientasi profit dan benefit namun keberkahan hidup dunia juga akherat.
Sobat. Karakter dasar bisnis yang diajarkan oleh Rasulullah SAW memiliki dampak dunia dan ukhrawi. Shiddiq berarti jujur atau benar. Dalam menjalankan bisnisnya, Nabi Muhammad Saw selalu menunjukkan kejujuran. Beliau meyakini betul bahwa membohongi para pelanggan sama dengan mengkhianati mereka. Mereka akan kecewa bahkan tertipu. Akibatnya mereka tidak akan bertransaksi bisnis lagi. Akibatnya, lambat laun bisnis pun akan hancur. Shiddiq dalam bisnis itu meliputi tidak mengingkari janji yang disepakati, tidak menyembunyikan cacat atas sesuatu yang ditransaksikan, tidak mengelabui harga pasar.
Sobat. Karakter dasar yang kedua adalah amanah berarti dapat dipercaya. Seorang pebisnis haruslah dapat dipercaya, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam memegang amanah. Saat menjadi pedagang, Nabi Muhammad Saw selalu memberikan hak pembeli dan orang-orang yang mempercayakan modalnya kepada beliau. Amanah dalam bertransaksi meliputi tidak mengurangi sesuatu yang disetujui, tidak menambah sesuatu yang disepakati dan memberikan sesuatu sesuai pesanan. Bersikap amanah mutlak diterapkan dalam setiap transaksi bisnis atau muamalah. Sebab, dengan adanya sikap ini kita dapat menghindar dari berbagai perilaku yang menyalahi aturan syariat.
Sobat. Karakter dasar yang ketiga adalah Fatonah yang berarti cerdas atau cakap. Terus membekali dirinya tidak hanya mengasah kecerdasan intelektual, namun kecerdasan emosi, kecerdasan finansial, kecerdasan daya juang dan kecerdasan spititual. Fatonah dalam transaksi atau muamalah meliputi melakukan administrasi kesepakatan dengan rapi termasuk akad-akad serta data keuangan, kemampuan menjaga profesionalisme dan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, Mengembangkan memiliki sifat kreatif dan inovatif. Mampu mengantisipasi dan mengatasi perubahan yang terjadi di pasar, baik yang berhubungan dengan produk, teknologi, harga, maupun persaingan.
Sobat. Karakter dasar bisnis yang keempat adalah Tabligh berarti menyampaikan, dalam konteks bisnis adalah kemampuan menyampaikan komunikasi dan argumentasi. Dengan sifat tabligh, seorang pebisnis diharapkan mampu menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan tepat sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran. Dengan demikian pelanggan dapat dengan mudah memahami pesan bisnis yang disampaikan.
Rasulullah Saw telah menunjukkan dirinya sebagai pedagang yang komunikatif dan argumentative. Beliau juga merupakan sosok komunikator yang ulung, sehingga banyak mitra bisnis dan pelanggan merasa senang berbisnis dengannya. Lebih dari itu , beliau mampu memberi pemahaman kepada mereka perihal bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Sobat. Empat karakter bisnis inilah yang harus kita teladani dari Rasulullah Saw yang membuat bisnis kita sukses dan membawa kita kepada keberkahan, keberlimpahan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat.
Rasulullah Saw bersabda, dari Ubadah bin Samit, Nabi bersabda,” Berikanlah kepadaku 6 jaminan dari diri kamu, maka aku menjamin surge untuk kamu : 1. Berlaku benar saat bicara. 2. Tepatilah jika kamu berjanji. 3. Tunaikanlah amanah. 4. Pejamkanlah mata kamu (dari yang dilarang). 5. Peliharalah kemaluanmu. 6. Tahanlah tangan kamu (dari menyakiti dan mengambil hak orang).
Salam Dahsyat dan Luar biasa!
( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si Penulis buku Gizi Spiritual dan Pengasuh 90 Hari Menulis Buku. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )