Bangga Indonesia, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar perencanaan pembangunan dapat mencetak para teknolog yang bersaing di tengah cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meresmikan pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021.
“Kita harus memperoleh manfaat maksimal dari perkembangan teknologi. Dalam perkembangan teknologi yang sangat cepat apalagi akan dimulainya konektivitas digital 5G, hati-hati kita jangan hanya menjadi pengguna, kita jangan hanya menjadi smart digital users,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengungkapkan hampir semua perusahaan saat ini adalah perusahaan berbasis teknologi karena teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan value added usaha tersebut.
“Di sektor keuangan misalnya sekarang ini sudah marak bermunculan yang namanya fintech yang mampu mengoperasikan bisnisnya dengan sangat efisien dan industri keuangan sudah mulai bergeser ke perusahaan yang mengandalkan teknologi dan inovasi. Hati-hati mengenai hal ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga meminta agar perencana pembangunan mengantisipasi perkembangan teknologi di dunia kesehatan.
“Heatlh tech akan semakin berkembang demikian pesatnya, lebih dari pemeriksaan atau konsultasi medis jarak jauh tapi juga pemanfaatan articifial intelligence untuk diagnosis, untuk pelaksanaan pengobatan, untuk precision medicine hingga tindakan operasi jarak jauh segera ini bisa dilakukan di mana pun,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara di bidang pendidikan, pandemi COVID-19 juga mengakselarasi pelaksanaan edu tech.
“Pembelajaran jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan, menjadi sebuah keniscayaan. Layanan pendidikan berbasis daring muncul di mana-mana, akses pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber,” kata Presiden Jokowi.
Dengan teknologi tersebut, menurut Presiden Jokowi, peran guru dan sekolah pun lebih sebagai fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi merdeka belajar dari anak didiknya.(ant)
Bangga Indonesia, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar perencanaan pembangunan dapat mencetak para teknolog yang bersaing di tengah cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meresmikan pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021.
“Kita harus memperoleh manfaat maksimal dari perkembangan teknologi. Dalam perkembangan teknologi yang sangat cepat apalagi akan dimulainya konektivitas digital 5G, hati-hati kita jangan hanya menjadi pengguna, kita jangan hanya menjadi smart digital users,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengungkapkan hampir semua perusahaan saat ini adalah perusahaan berbasis teknologi karena teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan value added usaha tersebut.
“Di sektor keuangan misalnya sekarang ini sudah marak bermunculan yang namanya fintech yang mampu mengoperasikan bisnisnya dengan sangat efisien dan industri keuangan sudah mulai bergeser ke perusahaan yang mengandalkan teknologi dan inovasi. Hati-hati mengenai hal ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga meminta agar perencana pembangunan mengantisipasi perkembangan teknologi di dunia kesehatan.
“Heatlh tech akan semakin berkembang demikian pesatnya, lebih dari pemeriksaan atau konsultasi medis jarak jauh tapi juga pemanfaatan articifial intelligence untuk diagnosis, untuk pelaksanaan pengobatan, untuk precision medicine hingga tindakan operasi jarak jauh segera ini bisa dilakukan di mana pun,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara di bidang pendidikan, pandemi COVID-19 juga mengakselarasi pelaksanaan edu tech.
“Pembelajaran jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan, menjadi sebuah keniscayaan. Layanan pendidikan berbasis daring muncul di mana-mana, akses pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber,” kata Presiden Jokowi.
Dengan teknologi tersebut, menurut Presiden Jokowi, peran guru dan sekolah pun lebih sebagai fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi merdeka belajar dari anak didiknya.(ant)
Bangga Indonesia, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar perencanaan pembangunan dapat mencetak para teknolog yang bersaing di tengah cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meresmikan pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021.
“Kita harus memperoleh manfaat maksimal dari perkembangan teknologi. Dalam perkembangan teknologi yang sangat cepat apalagi akan dimulainya konektivitas digital 5G, hati-hati kita jangan hanya menjadi pengguna, kita jangan hanya menjadi smart digital users,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengungkapkan hampir semua perusahaan saat ini adalah perusahaan berbasis teknologi karena teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan value added usaha tersebut.
“Di sektor keuangan misalnya sekarang ini sudah marak bermunculan yang namanya fintech yang mampu mengoperasikan bisnisnya dengan sangat efisien dan industri keuangan sudah mulai bergeser ke perusahaan yang mengandalkan teknologi dan inovasi. Hati-hati mengenai hal ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga meminta agar perencana pembangunan mengantisipasi perkembangan teknologi di dunia kesehatan.
“Heatlh tech akan semakin berkembang demikian pesatnya, lebih dari pemeriksaan atau konsultasi medis jarak jauh tapi juga pemanfaatan articifial intelligence untuk diagnosis, untuk pelaksanaan pengobatan, untuk precision medicine hingga tindakan operasi jarak jauh segera ini bisa dilakukan di mana pun,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara di bidang pendidikan, pandemi COVID-19 juga mengakselarasi pelaksanaan edu tech.
“Pembelajaran jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan, menjadi sebuah keniscayaan. Layanan pendidikan berbasis daring muncul di mana-mana, akses pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber,” kata Presiden Jokowi.
Dengan teknologi tersebut, menurut Presiden Jokowi, peran guru dan sekolah pun lebih sebagai fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi merdeka belajar dari anak didiknya.(ant)
Bangga Indonesia, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar perencanaan pembangunan dapat mencetak para teknolog yang bersaing di tengah cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meresmikan pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021.
“Kita harus memperoleh manfaat maksimal dari perkembangan teknologi. Dalam perkembangan teknologi yang sangat cepat apalagi akan dimulainya konektivitas digital 5G, hati-hati kita jangan hanya menjadi pengguna, kita jangan hanya menjadi smart digital users,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengungkapkan hampir semua perusahaan saat ini adalah perusahaan berbasis teknologi karena teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan value added usaha tersebut.
“Di sektor keuangan misalnya sekarang ini sudah marak bermunculan yang namanya fintech yang mampu mengoperasikan bisnisnya dengan sangat efisien dan industri keuangan sudah mulai bergeser ke perusahaan yang mengandalkan teknologi dan inovasi. Hati-hati mengenai hal ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga meminta agar perencana pembangunan mengantisipasi perkembangan teknologi di dunia kesehatan.
“Heatlh tech akan semakin berkembang demikian pesatnya, lebih dari pemeriksaan atau konsultasi medis jarak jauh tapi juga pemanfaatan articifial intelligence untuk diagnosis, untuk pelaksanaan pengobatan, untuk precision medicine hingga tindakan operasi jarak jauh segera ini bisa dilakukan di mana pun,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara di bidang pendidikan, pandemi COVID-19 juga mengakselarasi pelaksanaan edu tech.
“Pembelajaran jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan, menjadi sebuah keniscayaan. Layanan pendidikan berbasis daring muncul di mana-mana, akses pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber,” kata Presiden Jokowi.
Dengan teknologi tersebut, menurut Presiden Jokowi, peran guru dan sekolah pun lebih sebagai fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi merdeka belajar dari anak didiknya.(ant)