Perbanyak Istighfar dan Bertaubatlah
Sobat. Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan bahwa makhluk yang paling sempurna : Yang paling baik penghambaannya. Yang paling mengakui akan kebutuhannya. Hajatnya hanya kepada Tuhannya. Tidak terlepas dari-Nya walau sekejap mata. Karena itu , sebagian dari doa Nabi Muhammad Saw berbunyi, “ Ya Allah, perbaikilah untukku semua urusanku. Janganlah sekejap pun Engkau serah aku kepada diriku sendiri, dan jangan pula kepada seorang pun dari hamba-Mu.” (HR. Ahmad ).
Sobat. Dengan memohon ampun pada Allah dan tinggalkan maksiat, niscaya pintu rezeki akan terbuka dan hujan pun akan diturunkan dengan deras.
Sobat. Allah SWT berfirman :
فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا (١٠)يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا (١١)وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّٰتٖ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَٰرٗا (١٢)
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Sobat. Dalam ayat di atas Nuh menyeru kaumnya agar memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa mereka menyembah berhala. Bila mereka memohon ampunan, maka Allah pasti akan mengabulkannya, karena Ia Maha Pengampun. Keimanan mereka akan menghapus dosa-dosa syirik yang telah mereka lakukan.
Nabi Nuh menyampaikan kepada kaumnya janji Allah bila mereka beriman kepada-Nya, yaitu:
- Allah akan menurunkan hujan lebat yang akan menyuburkan tanah mereka dan memberikan hasil yang berlimpah sehingga mereka akan makmur.
- Allah akan menganugerahkan kepada mereka kekayaan yang berlimpah.
- Allah akan menganugerahkan anak-anak yang banyak untuk melanjutkan keturunan mereka, sehingga tidak punah.
- Allah akan menyuburkan kebun-kebun mereka, sehingga memberi hasil yang berlimpah.
- Allah akan memberi mereka sungai-sungai dan irigasi untuk mengairi kebun-kebun mereka, sehingga subur dan hijau.
Janji Allah kepada umat Nuh sangat cocok dengan masyarakat waktu itu. Umat Nabi Nuh adalah nenek moyang umat manusia sekarang. Kebudayaan mereka masih dalam taraf permulaan kebudayaan manusia. Akan tetapi, janji Allah itu tidak menarik hati mereka sedikit pun. Hal ini menunjukkan keingkaran mereka yang sangat hebat.
Sobat. Janji Allah itu mengandung isyarat bahwa Ia menyuruh mereka mempergunakan akal pikiran. Mereka seakan-akan disuruh memikirkan kegunaan hujan bagi mereka. Hujan akan menyuburkan bumi tempat mereka berdiam, menghasilkan tanam-tanaman dan buah-buahan yang mereka perlukan. Sebagian hasil pertanian itu bisa mereka makan dan sebagian lainnya dijual, sehingga menambah kekayaan mereka. Hujan akan mengalirkan air menjadi sungai-sungai yang bermanfaat bagi mereka. Jika mereka mau menggunakan pikiran seperti itu, mereka tentu akan sampai kepada kesimpulan tentang siapa yang menurunkan hujan dan menyuburkan bumi sehingga menghasilkan keperluan-keperluan hidup mereka. Akhirnya, mereka tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan sebagaimana seruan yang disampaikan Nuh kepada mereka, yaitu beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan yang menciptakan semua keperluan mereka.
Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan mengenai ayat di atas, “Tinggalkanlah dosa, beristighfarlah pada Allah atas dosa yang kalian perbuat. Sungguh Allah itu Maha Pengampun. Dosa yang begitu banyak akan dimaafkan oleh Allah. Maka hendaklah mereka segera memohon ampun pada Allah meraih pahala dan hilanglah musibah. Allah pun akan memberikan karunia yang disegerakan di dunia dengan istighfar tersebut yaitu akan diturunkan hujan dengan deras dari langit, juga akan dikarunia harta dan anak yang diharapkan. Begitu pula akan diberi karunia kebun dan sungai di antara kelezatan dunia.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 889). Itulah faedah istighfar dan meninggalkan dosa atau maksiat.
Sobat. Baginda Rasulullah SAW bersabda : “ Barangsiapa dibukakan baginya pintu kebaikan, hendaklah ia cepat-cepat mengambilnya, sebab ia tidak tahu kapan pintu itu ditutup kembali baginya.”
Sobat. Cepatlah ambil dan raih pintu kebaikan selagi terbuka, karena sebentar lagi pintu itu akan tertutup. Raihlah berbagai perbuatan baik selagi kalian mampu melakukannya. Raihlah pintu Taubat dan masuklah ke dalamnya selagi terbuka untuk kalian. Raihlah pintu doa, karena itu terbuka untuk kalian. Raihlah pintu pergaulan dengan saudara-saudaramu yang sholeh, karena itu terbuka untuk kalian.
Sobat. Jika engkau ingin tidak ada lagi pintu yang tertutup di hadapanmu, bertakwalah kepada Allah SWT, sebab takwa adalah kunci segala pintu. Sebagaimana garansi janji Allah SWT : “ Dan Barangsiapa bertakwa kepada Allah,niscaya Dia menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” ( QS. Ath-Thalaq (65) : 2 )
“Barangsiapa bersikap tulus kepada Allah, Dia akan melindunginya dari bahaya musuh dan memberinya pertolongan” pesan Ibnu Athaillah. Orang yang jujur kepada Allah adalah yang menjual diri dan hartanya untuk Allah. ketulusan kepada Allah diumpamakan dengan jual beli. Allah SWT telah membeli diri dan harta kita dengan surga.
( Spiritual Motivator – Dr Nasrul Syarif M.Si Penulis Buku Santripreneur dan Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )