Bangga Indonesia, Jember, Jawa Timur – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember, Jawa Timur, menyiapkan uang kartal (kertas dan logam) sebesar Rp2,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di wilayah kerjanya yang meliputi lima kabupaten.
“Kebutuhan masyarakat di wilayah kerja BI Jember yakni Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, dan Lumajang terhadap uang kartal diperkirakan sebesar Rp1,8 triliun, sehingga kami siapkan uang kartal sebesar Rp2,3 triliun,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jember Hestu Wibowo dalam siaran pers di Jember, Kamis.
Menurutnya jumlah uang yang disiapkan tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi yang dibutuhkan perbankan untuk mengantisipasi apabila terjadi peningkatan volume transaksi uang tunai pada libur panjang hari raya Natal dan akhir tahun.
Apabila dibandingkan libur Natal dan Tahun Baru 2019, lanjut dia, kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal mengalami penurunan sebesar Rp425 miliar (22,8 persen) karena meningkatnya pola belanja nontunai (lesscash) masyarakat selama masa pandemi COVID-19.
“Sampai dengan 18 Desember 2020, jumlah penarikan uang kartal dari BI Jember (outflow) yang dilakukan oleh perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat telah mencapai Rp1 triliun,” tuturnya.
Sementara itu, jumlah uang masuk (inflow) dari perbankan ke BI Jember hanya sebesar Rp515 miliar, sehingga BI Jember mengalami net outflow sebesar Rp489 miliar.
Peningkatan outflow diperkirakan akan terjadi menjelang Hari Raya Natal bagi umat Kristiani dan akhir tahun seperti periode tahun-tahun sebelumnya.
“Dengan tersedianya uang kartal melebihi kebutuhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir selama libur panjang Natal dan Tahun Baru tersebut,” katanya.
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan uang tunai dan kegiatan transaksi sistem pembayaran menjelang Natal dan akhir tahun 2020, BI Jember telah melakukan persiapan dan koordinasi dengan BI Provinsi Jawa Timur maupun seluruh perbankan, serta infrastruktur sistem pembayaran nontunai untuk memastikan kegiatan transaksi nontunai berjalan dengan lancar.
“Kami juga terus mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar dan efisien,” tuturnya. (*)