“Kami optimistis wisata yang dikembangkan BUMDes Cimenteng Jaya dipastikan menjadikan percontohan di Banten”
Bangga Indonesia, Lebak – Badan usaha milik desa (Bumdes) Cimenteng Jaya Kabupaten Lebak patut menjadikan percontohan di Provinsi Banten, karena dinilai berhasil mengembangkan wisata air yang menyediakan wahana waterboom.
“Kami mengapresiasi wisata air itu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga penyerapan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Banten Enong Suhaeti saat meninjau BUMDes Desa Cimenteng Jaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak.Pengembangan wisata air yang menyediakan sarana wahana waterboom untuk permainan peluncuran, renang juga naik di atas air menggunakan ban.
Selain itu juga terdapat wisata fauna di antaranya terdapat burung elang, ular phiton, landak dan binatang lainnya.
Konsep wisata yang dibangun itu memiliki unsur edukasi bagi wisatawan yang mengunjungi wahana waterboom tersebut.
“Kami optimistis wisata yang dikembangkan BUMDes Cimenteng Jaya dipastikan menjadikan percontohan di Banten,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, ditengah pandemi COVID-19 kini secara perlahan-lahan kunjungan wisata mulai kembali bangkit, namun tetap diperketat protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Selama ini, wisata air yang menyediakan wahana waterboom BUMDes Cimenteng Jaya cukup baik menerapkan protokol kesehatan, karena mereka menyediakan sarana wastafel untuk mencuci tangan.
Selain itu juga memasang spanduk tentang pentingnya pengunjung memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun.
“Kami selalu mengingatkan kepada pengelola wisata agar memperketat protokol kesehatan dengan 3M guna mencegah penularan Corona itu,” ujarnya.
Kepala Desa Cimeneteng Jaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Aan Supiana mengatakan pengembangan usaha wisata air yang dikelola BUMDes tersebut seluas 1.500 meter persegi dan kini berkembang.
Lokasi wisata air yang menyediakan wahana waterboom beroperasi sejak Oktober 2020 dan kebanyakan pengunjung dari wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang.
Sebab, lokasi wisata tersebut berada di wilayah perbatasan.
Saat ini, kata dia, pengunjung yang datang ke sini sekitar 500 orang/hari dan jika akhir pekan bisa mencapai 1.000 orang.
Namun, pengelola wisata membatasi kunjungan menyusul pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kami menargetkan wisatawan yang datang sekitar 50 orang dan mereka wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 3M,” katanya.
Ia menyebutkan, BUMDes Desa Cimenteng Jaya yang mengembangkan wisata air itu dengan dialokasikan dana modal penyerta melalui dana desa setempat sebesar Rp300 juta.
Dana penyerta itu untuk pembangunan sarana dan prasarana wisata air wahana waterboom juga menyediakan balai-balai untuk pengunjung juga kios untuk menampung pedagang.
Sebab, pengembangan wisata air tersebut diharapkan menjadikan desa mandiri juga mampu memberdayakan ekonomi masyarakat.
Mereka pengunjung wisata air wahana waterboom itu dikenakan tarif Rp10 ribu/orang.
“Kami berharap dengan adanya wisata air itu dapat melahirkan klaster-klaster ekonomi masyarakat sesuai dengan program Bupati Lebak khususnya sektor pariwisata,” katanya.