Bangga Indonesia, Surabaya – Sobat. Di era milenial ini penguasaan literasi digital menjadi sebuah keharusan untuk kita pahami sehingga kita bisa sehat berinternet dan mampu menebar energy positif di dunia maya demi kemaslahatan umat manusia.
Sobat. Dalam dunia digital konten bisa berupa ; teks, gambar, video caption,bahkan comment. Konten tersebut bisa dibaca oleh semua kalangan (tua-muda, berbagai social class, berbagai suku, berbagai agama, berbagai budaya) kecuali bila ada restriction atau pembatasan. Biasanya berupa subscription, jumlah click, password.
Sobat. “Hal yang sebaiknya dilakukan oleh penulis content creator. Truth or Opinion, bila menuliskan artikel di blog/website pastikan apakah artikel tersebut merupakan opini pribadi atau fakta. Apabila opini, maka jelaskan apakah opini tersebut berdasarkan pengalaman pribadi atau iklan. Pembaca berhak tahu apa landasan opini tersebut dibuat.Iklan,permintaan followers atau keinginan pribadi. Apabila fakta, maka sertakanlah sumber dimana atau bagaimana fakta tersebut dapat dicek kebenarannya.” Demikian kata Retno Aulia Vinarti, Ph.D. pakar digital skill
Hal yang sebaiknya dilakukan oleh penulis content creator. Copyright and Credit, terdapat tiga pilihan untuk mencantumkan gambar pada blog/website. Gambar dibuat sendiri / foto diambil sendiri. Gambar diambil dari repository gambar yang free(https://www.pexels.com/, https://www.reshot.com/, https://unsplash.com/, https://pixabay.com/). Bisa juga gambar diambil dari tempat lain.
Hal yang sebaiknya dihindari oleh penulis content creator (DON’T).
- Mengaburkan batas antara opini dan fakta, misalnya pada suatu vlog si content creator review makanan menyebutkan, “hmm… rasanya enak”. Maka hal tersebut merupakan opini.
- Manakah yang fakta? Contoh: “saya mencium aroma jahe pada masakan ini”, dan beneran ditunjukkan ada bonggol jahe yang tidak sengaja terciduk pada mangkok.
- Contoh lain, “handphonenya terlalu kecil”. Maka hal tersebut merupakan opini.
- Faktanya adalah, sertakan hasil pengukuran dengan mistar atau aplikasi measurement. Sehingga terlihat besaran ukurannya, misal “10 cm”.
- Bila terjadi salah ucap, maka akui kesalahan dan betulkan seketika itu juga. Tidak menunggu sampai jadi viral.
- Contoh, “harganya 50 ribu per mangkok”. Padahal faktanya adalah 30 ribu per mangkok.
- Maka ralat pada saat video masih on going. Atau re-take video segera setelah mengetahui harganya 30 ribu.
- Menyinggung SARA (Suku – Agama – Ras – Antar golongan) ….. Usia, berat badan, ….
Sobat. Singkatnya dalam conten creator itu aturan umumnya adalah Katakan atau ketikkan yang BAIK dan BENAR atau tidak sama sekali. Bahan bacaan yang BAIK akan menghasilkan tulisan yang BAIK, begitu pula sebaliknya.
( Spiritual Motivator – DR Nasrul Syarif M.Si. Penggiat Literasi Digital Nasional. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo Kediri. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )