Dunia adalah Ladang Akherat.
Rasulullah SAW besabda, “ Dunia adalah ladang akherat. Barangsiapa menanam kebaikan, ia akan menuai kebahagiaan. Barangsiapa menanam keburukan, ia akan menuai penyesalan.”
Allah SWT berfirman dalam QS. Asy-Syura (42) ayat 20 :
مَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلۡأٓخِرَةِ نَزِدۡ لَهُۥ فِي حَرۡثِهِۦۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلدُّنۡيَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَا وَمَا لَهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ
من كان يريد بعمله ثواب الآخرة فأدى حقوق الله وأنفق في الدعوة إلى الدين، نزد له في عمله الحسن، فنضاعف له ثواب الحسنة إلى عشر أمثالها إلى ما شاء الله من الزيادة، ومن كان يريد بعمله الدنيا وحدها، نؤته منها ما قسمناه له، وليس له في الآخرة شيء من الثواب. (٢٠)
(Barang siapa yang menghendaki) dengan amalnya (keuntungan akhirat) pahala akhirat (Kami tambahkan keuntungan itu baginya) dilipatgandakan pahalanya yaitu satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan dan bahkan lebih dari itu (dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia) tanpa dilipatgandakan (dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat.)
Sobat. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa barang siapa yang menghendaki pahala dengan amal dan usahanya, Allah akan memudahkan baginya untuk beramal saleh, kemudian Dia mengganjar amalnya itu, satu kebaikan dengan sepuluh kebaikan sampai berlipatganda menurut kehendak Allah. Begitu pula sebaliknya, barang siapa mengharapkan dari amal usahanya kemewahan dunia dengan segala bentuknya dan tidak sedikit pun mengharapkan amalan dan pahala akhirat, maka Allah akan memberikan sebanyak apa yang telah ditentukan baginya, tetapi ia tidak akan memperoleh sedikit pun pahala akhirat karena amal itu sesuai dengan niatnya, dan bagi setiap orang balasan amalnya sesuai dengan niatnya, sebagaimana sabda Nabi saw:
Bahwasanya amal itu menurut niatnya, dan bahwasanya bagi setiap orang mendapat balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Sobat. Qatadah berkata, “Sesungguhnya Allah memberikan pahala kepada orang-orang yang amalnya diniatkan untuk akhirat selain untuk kesenangan dunia menurut kehendaknya. Allah tidak memberikan pahala di akhirat kepada orang yang beramal dengan niat memperoleh kenikmatan dunia saja.” Hal ini sejalan dengan firman Allah:
Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.Dan barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik. (al-Isra’/17: 18-19).
Wahai Pemuda! Janganlah engkau malas, sebab kemalasan selamanya merugi dan beriring penyesalan. Baguskanlah amal-amalmu, niscaya Allah SWT memberimu dunia dan akherat.
Sobat. Tuangkan pikiranmu terhadap sesuatu yang diperintahkan kepadamu dan jangan sibukkan ia dengan sesuatu yang telah dijamin untukmu. Sebab, rezeki dan ajal telah terjamin. Selama ajal masih ada, rezki pun pasti tiba. Bila dengan kebijaksanaan-Nya Dia menutup satu jalan untukmu maka dengan rahmat-Nya Dia membuka jalan yang lain yang lebih berguna bagimu.
Sobat. Jika engkau ingin tidak ada lagi pintu yang tertutup di hadapanmu, bertakwalah kepada Allah Azza wa jalla, sebab takwa adalah kunci segala pintu.Allah SWT berfirman :
“ Dan , barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”(QS. Ath-Thalaq (65) : 2).
( Dr Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Santripreneur dan Gizi Spiritual. Dosen pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )