Bangga Indonesia, Jakarta – Menggapai prestasi gemilang dalam dunia akademik sekaligus menyeimbangkannya dengan karier bukanlah hal mudah. Namun, Ilham Budi Kurniawan, seorang pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), berhasil membuktikan bahwa kombinasi kerja keras, semangat belajar, dan dukungan dari lingkungan dapat menghasilkan pencapaian luar biasa. Di usia 34 tahun, Ilham menyelesaikan Program Magister Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dengan IPK sempurna 4,00 hanya dalam waktu 1 tahun 4 bulan.
Perjalanan Karier dan Akademik Ilham
Sebelum melangkah ke dunia akademik yang lebih tinggi, Ilham sudah memiliki latar belakang pendidikan yang solid. Ia merupakan lulusan D3 Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan melanjutkan S1 di bidang Akuntansi di Universitas Hasanuddin (Unhas). Setelah menyelesaikan S1, Ilham memulai kariernya di Biro Sumber Daya Manusia Kemenkeu, di mana ia fokus pada pengelolaan sumber daya manusia.
Namun, Ilham merasa bahwa ia membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam di bidang manajemen SDM untuk mendukung tugasnya. Keinginan itu membawanya memilih Program Magister Manajemen UGM dengan konsentrasi Sumber Daya Manusia dan Organisasi. “Semoga ini sejalan dengan rencana masa depan saya menjadi analis SDM aparatur di Kementerian Keuangan,” ujar Ilham.
Tantangan dan Pembelajaran di MM UGM
Meski memiliki pengalaman kerja belasan tahun, Ilham mengaku awalnya merasa tidak percaya diri saat memulai perkuliahan di MM UGM. Kebiasaan melakukan presentasi dan berdiskusi yang menjadi bagian besar dari kurikulum sempat membuatnya gugup. Namun, hal tersebut justru menjadi peluang baginya untuk berkembang.
“Setiap hari presentasi selama kuliah membuat saya lebih percaya diri. Kemampuan komunikasi dan negosiasi saya juga meningkat karena sering dipraktikkan,” ungkapnya. Selain itu, kurikulum di MM FEB UGM yang mengintegrasikan teori dan praktik memberikan pengalaman belajar yang berharga. Program seperti immersion ke UMKM di Gunung Kidul dan social project di SD Bantul membuat Ilham merasa ilmunya lebih aplikatif.
Tidak hanya itu, penyelesaian tugas akhir juga menjadi tantangan tersendiri. Salah satu rintangannya adalah menguasai metode statistik dan penelitian kuantitatif, yang berbeda jauh dari pengalaman kuliahnya di jenjang D3 dan S1. “Untungnya, dosen di sini sangat suportif. Saya juga memanfaatkan discussion room untuk belajar bersama teman-teman,” katanya.
Pentingnya Dukungan dan Mindset Positif
Ilham percaya bahwa keberhasilan tidak datang tanpa dukungan dari orang-orang di sekitar. Ia menekankan pentingnya memiliki support system, baik dari keluarga, teman, maupun lingkungan kuliah. “Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Dukungan dari orang-orang sekitar membantu saya tetap termotivasi,” ujarnya.
Ilham juga membagikan kunci suksesnya, yaitu menjaga hubungan baik dengan siapa saja, termasuk dosen dan rekan-rekan mahasiswa lintas disiplin. Dari interaksi ini, ia mendapatkan banyak ilmu baru yang tidak ia pelajari sebelumnya. Selain itu, ia selalu menanamkan mindset positif untuk membantu fokus pada hal-hal yang bisa ia kendalikan.
“Dalam hidup, saya belajar membedakan lingkaran kendali dan hal yang berada di luar kendali saya. Jika terlalu memikirkan hal yang tidak bisa dikontrol, kita hanya akan lelah dan kehilangan fokus,” jelas Ilham.
Inspirasi untuk Generasi Muda
Kisah Ilham Pegawai Kemenkeu ini membuktikan bahwa dengan tekad kuat dan kerja keras, segala keterbatasan dapat diatasi. Perjalanan akademiknya di MM UGM tidak hanya memperkaya kompetensinya sebagai profesional, tetapi juga membentuknya menjadi individu yang lebih percaya diri dan berdaya.
Ilham menutup dengan pesan untuk generasi muda: “Jangan takut bermimpi dan teruslah belajar. Dukungan dari lingkungan sekitar, mindset positif, dan fokus pada hal yang bisa kita kendalikan adalah kunci untuk meraih sukses.”