Menulislah untuk merubah peradaban
Oleh: Ummu Ameera
Peradaban apa yang engkau inginkan? Apakah peradaban yang penuh dengan tipu-tipu? Atau peradaban yang penuh kebohongan Ibarat wajah busuk dibalut topeng? Atau peradaban yang pemimpinnya suka mengambil yang bukan hak nya? Atau peradaban yang rakyatnya dibiarkan ibarat buih dilautan yang terombang ambing?
Pasti siapapun akan menjawab tidak, tidak untuk bertahan dalam peradaban ini. Maka dari itu menulislah Wahai diri, inilah yang ada dibenak saya Setelah mengikuti Training jurnalis milenial yang diselenggarakan pada rabu 22 juli 2020. Ternyata banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menyampaikn kebaikan, selain face to face dengan orang lain, menulis juga salah satu cara yang jitu dan cepat untuk menebar kebaikan.
Awalnya masih ragu, gak PD dan sering malu dengan tulisan sendiri, tapi setelah acara ini saya semakin yakin dan semangat, apalagi bertemu dengan orang-orang yang yang tulisannya udah Kayak ” klepon” manis-manis legit bercampur kejutan hehe..
Saya teringat dengan komitmen 2 tahun lalu saat mengikuti pelatihan menulis. Komitmen itu saya tulis untuk memotivasi diri sendiri, memori ingatan saya akan komitmen itu terbuka kembali ketika training berlangsung, saya harus mengejar ketertinggalan dan harus banyak belajar lagi. Semoga saya bisa menjadi penulis yang akan memberikan kontribusi untuk merubah peradaban kelam ini.
Kenapa harus menulis? Karena diluar sana banyak tulisan yang berseliweran dengan tujuan yang beragam, ada yang menulis hanya semata karena uang tanpa memikirkan dampak Buruk dari tulisannya, ada juga yang suka menulis kebohongan (hoax) untuk kepentingan jabatan dan karir dan lain sebagainya.
Maka dari itu semoga saya dan teman-teman yang peduli dengan generasi kita, yang peduli dengan bangsa ini mulailah untuk menuliskan Kebenaran dan kebaikan agar peradaban ini hancur berkeping-keping dan tidak bisa bangkit lagi kemudian akan digantikan dengan peradapan islam yang mulia yang akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Menulislah dengan penuh kesadaran bahwa nanti Allah akan memintai pertanggungjawaban , menulislah hanya untuk mendapatkan ridho Allah dan kita harus kembali ke khithah islam, jadilah penyambung lidah, lidah yang benar akan mendatangkan kebaikan dan bisa membawa kita menuju surgaNya, inilah pesan cak Amu dalam paparan materinya, masyaAllah.
Terimakasih para narasumber Cak amu, Dr. Faqih syarif yang sudah memberikan motivasi berdaging dan trik -trik menulis agar tulisan menjadi legit. Terimakasih juga kepada kang salman Al-farisi sebagai moderator yang membuat suasana training penuh dengan keakraban..semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah swt..aamiin
Medan, 23 juli 2020