Bangga Indonesia, Surabaya – Pada tanggal 17 Maret 2025 Tim HYDROships dari Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya telah mengukir sejarah baru dengan meraih posisi Second – Runner Up dalam ajang
Singapore Autonomous Underwater Vehicle Challenge (SAUVC) 2025. Dimana ini menjadi
kali pertamanya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya memenangkan kompetisi internasional
di bidang robotika. Perjalanan tim HYDROships untuk berhasil memenangkan kompetisi ini
tidaklah mudah. Banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh tim, baik energi, waktu, biaya,
serta tantangan lain dari internal maupun eksternal tim yang kami hadapi.
Singapore Autonomous Underwater Vehicle Challenge (SAUVC) 2025 sendiri
merupakan kompetisi berkanca internasional yang diselenggarakan secara rutin tiap tahunnya
di Singapore Polytechnic. Kompetisi ini diikuti oleh perguruan tinggi dari berbagai macam
negara untuk bertanding dibidang robotika khususnya Autonomous Underwater Vehicle
(AUV) atau yang umunya dikenal dengan robot bawah air.
Tim HYDROships 2.0 ini dibentuk pada bulan Desember 2023 yang diawali dengan
riset guna mengembangkan mekanisme dari robot baik hardware maupun software. Selain itu,
perancangan desain robot juga mulai dilakukan hingga bulan Januari 2024, Dimana tim
HYDROships menciptakan desain robot terinspirasi dari beberapa desain sebelumnya
diantaranya Blue ROV 2, Gladius Mini, dan Underwater Drone T1 yang dioptimalisasikan
sehingga menciptakan desain robot yang compact, efisien, dan minim hambatan. Setelah itu
seiring berjalannya waktu, tim HYDROships juga mulai merancang komponen dan bagian
bagian robot yang diberi nama MORPHANA V2. Dimana robot ini dilengkapi dengan 3 sensor
yaitu sensor kedalaman, kamera vision dengan AI, dan sensor gyro yang membantu robot
tersebut dapat bergerak secara otomatis. Robot ini juga dibekali mikrokontroler dan computer
yang dibekali AI sebagai otak dari robot. Pembuatan dan pengembangan robot ini juga
diimbangi dengan kegiatan trial rutin oleh tim untuk melatih pergerakan dan penyempurnnaan
data robot.

Dalam pembuatannya, MORPHANA V2 seringkali mengalami banyak tantangan dan
hambatan seperti kebocoran, kerusakan pada bagian elektrikal, program yang tidak berjalan
semestinya, penggunaan komponen yang tidak efisien, keterbatasan dana, sukarnya akses
untuk trial robot, dan faktor-faktor lainnya. Namun, dengan tekat dan kegigihan yang kuat dari
para anggota tim, pada akhirnya MORPHANA V2 selesai pada April 2024 dan mengawali
debutnya pada kanca nasional pada event Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 pada bidang
robot bawah air.
Berkat kerja keras dari tim serta izin dari Tuhan yang Maha Kuasa, pada ajang KRI
2024 yang diselenggarakan pada Mei 2024 Tim HYDROships mampu membawa pulang gelar
sebagai juara 2 di tingkat nasional. Hal ini membuat para anggota tim semakin termotivasi
untuk memperkenalkan MORPHANA V2 hingga ke kancah internasional. Sehingga, hasil
dana ristek yang diperoleh atas juara di event KRI tersebut dijadikan modal awal tim untuk
mengembangkan MORPHANA V2 agar bisa dikompetisikan di kancah internasional dengan
mengikuti event Singapore Autonomous Underwater Vehicle Challenge (SAUVC) 2025.
Untuk mempersiapkan kompetisi SAUVC 2025, tim HYDROships melakukan pengembangan
pada robot agar bisa digunakan untuk pengintaian bawah laut secara autonomous sebagai
kekuatan maritim Indonesia.
Setelah proses pengembangan robot dan trial end eror dilaksanakan oleh tim. Pada 14
Maret 2025 robot ini dikompetisikan pada kancah internasional melalui event SAUVC 2025
dan mampu menyabet posisi Second-Runner Up yang membawa nama Indonesia dan
Almamater Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya pada Tingkat internasional. Kemenangan
ini pun memberikan angin segar bagi masa depan pengembangan teknologi robotika di
Indonesia, terutama di sektor kelautan yang merupakan salah satu kekuatan utama negara
maritim ini. Tim HYDROships dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya telah menunjukkan
bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di panggung internasional dalam bidang
teknologi tinggi.
Keberhasilan Tim Hydroships di SAUVC 2025 adalah simbol dari semangat inovasi dan
kecintaan terhadap teknologi yang terus berkembang di Indonesia. Kemenangan ini
memberikan harapan baru bagi industri teknologi maritim dan robotika di tanah air, serta
menjadi inspirasi bagi banyak anak muda untuk mengejar impian mereka di dunia sains dan
teknologi.