Bangga Indonesia, Mesir – Temans, menjadi kebanggaan tersendiri apabila kita bisa kuliah di luar negeri, misalnya di timur tengah seperti mesir, maroko, sudan dan lain lain. Dan tentu saja kita harus bekerja keras karena sukses itu gak ada yang instan, jadi harus punya tekad yang kuat dan kerja keras di barengi dengan doa dan tawakal kepada sang maha pencipta Allah SWT.
Ada beberapa hal yang harus kamu tahu sebelum kamu serius meraih impianmu untuk berkuliah di Timur tengah,khususnya Mesir pernah aku alami :
- Kamu haruslah paling tidak menguasai pengetahuan Bahasa arab dasar seperti nahwu dan sharaf, kamu juga harus paling tidak hafal minimal 2 Juz Al Qur’an. Jadi saranku, jika kamu mantab kuliah di Timur Tengah maka mulailah sekolah di pondok pesantren.
- Kalau kamu mau, kamu bisa ikut mediator yang akan bimbing kamu dari mulai persiapan tes hingga keberangkatan ke Mesir. Yaa…semacam bimbel gitulah kalo kita pingin sukses UN (sekarang sudah ga ada yaa..)
Berikutnya Temans… Kamu harus tahu gimana cara daftarnya. Ini akan jauh lebih mudah jika kamu memiliki Mediator. Pada tahun 2018 saat keberangkatanku, kita kudu daftar ke Web Kemenag khusus penerimaan mahasiswa baru Timteng. Paling tidak berikut yang harus kamu siapkan :
- Pas Foto berwarna ukuran 3×4 .
- Melampirkan legalisir ijazah Madrasah Aliyah/SMA/Ponpes/Muadalah/Kejar Paket C
atau yang sederajat dari lembaga setempat dengan ketentuan sebagai berikut :
- Usia ijazah tidak lebih dari 3 (tiga) tahun
- Bagi yang belum memiliki ijazah, harus melampirkan surat keterangan lulus dari
Madrasah Aliyah/SMA/Ponpes/Muadalah/Kejar Paket C atau yang sederajat dari
lembaga yang bersangkutan.
Namun untuk update terkini, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Diktis M. Adib Abdushomad, mengungkapkan bahwa proses seleksi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Akibat adanya pandemi covid-19 seluruh proses seleksi tahun ini akan dilaksanakan secara online (computer based test/CBT). Seleksi akan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu CBT dan wawancara. Tahun ini seleksi pada tahap wawancara dengan materi hafalan al-Qur’an, baca kitab kuning serta wawasan ke-islaman dan kebangsaan.
Rencana proses pendaftaran akan dilaksanakan pada bulan April 2021 dan akan diumumkan lebih lanjut melalui surat resmi.
Nah, Pengetahuan dan materi apa sih yang harus di kuasai untuk mengikuti tes?
Seperti kita ketahui pastinya ya bahasa arab memahami grammer dan tata bahasa dan juga hafal minimal 2 juz karena tes yang akan di ikuti meliputi 2 hal ini :
- Ujian Tulis (menggunakan Bahasa Arab) meliputi : bahasa Arab (memahami teks, tata bahasa dan Insya’) dan Pengetahuan Agama Islam.
- Ujian Lisan (menggunakan Bahasa Arab) meliputi : Bahasa Arab (percakapan, terjemah dan pemahaman teks) dan hafalan/bacaan Al-•Quran minimal 2 juz
Nah Temans…setelah kamu dinyatakan lulus dan nama kita benar-benar ada di situs resmi Kemenag, kita harus daftar ulang dan mengumpulkan berkas kurang lebih berikut ini:
1.Paspor
2.Ijazah legalisir
3.Pas poto
4.Surat keterangan kelakuan baik / biasa di sebut SKCK
5.Surat keterangan sehat dari rumah sakit /RSUD
6.Akte kelahiran yang asli
Berikutnya yang ga kalah penting setelah pengumuman lulus adalah biaya. Maka siapkan diantaranya biaya P3 (pendaftaran, pemberkasan dan pemberangkatan). Kalau dihitung-hitung kuliah di Timteng masih sangat terjangkau. Bahkan bisa di sebut murmer banget bila di banding sekolah di dalam negeri. Di jaman Aku di tahun 2018 berikut yang dibutuhkan :
Biaya wajib P3 mencakup:
Biaya pemberkasan di Indonesia: Rp1.850.000
Biaya pemberkasan di Mesir: US$100 (seratus dolar Amerika)
Biaya sewa rumah dan iuran makan satu bulan pertama di Mesir: US$85 (delapan puluh lima dolar Amerika)
Iuran Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Mesir (PPMI): US$25 (dua puluh lima dolar Amerika). US$100 + US$85 + US$25 = US$ 210
Dengan perkiraan kurs US$1 = Rp14.500, maka total biaya pemberkasan yang dibayar saat daftar ulang adalah Rp1.850.000 + Rp3.045.000(US$210 x 14.500) = Rp4.895.000,-
Di tambah perkiraan uang tiket pesawat : Rp. 8.105.000,-. Jadi total biaya di jamanku masih sekitar 15 jutaan…hemmm..murmer bangett yaa…
Okay Temans….seperti itu kira-kira jika kamu serius pingin kuliah ke luar negeri khususnya Timteng. Kamu tentu akan lebih mudah memang jika ada mediator yang membimbing, sehingga kamu ngga merasa bingung dan ketinggalan info serta memiliki komunitas disana. Dan ingat yaa…kuliah disana itu gratis tis,bagi yang ikut secara mandiri maka ortu kamu hanya transfer ke kamu tiap bulannya untuk biaya hidup saja seperti asrama dan kebutuhan kamu.
Tapi jika kamu punya otak yang cukup encer, maka bisa kamu ikut beasiswa dari Kemenag tapi jumlahnya tentu sangat terbatas. Di jamanku saja beasiswa full hanya disediakan sejumlah 50 seat saja. Perlu di ketahui bahwa peminat pelajar Indonesia yang kuliah ke Mesir sangatlah tinggi, maklumlah Al Azhar merupakan salah satu kiblat tsaqafah Islam yang tertua dan terbesar. Di tahunku saja mencapai ribuan sekitar 3 ribuan.
Baik Temans…selamat berjuang sukses untuk kalian semua. Sampai ketemu di liputanku berikutnya. ( Mumtaz Masyhari – Kontributor Bangga Indonesia Mesir )
