Bangga Indonesia, Sidoarjo – Bagi sebagian orang, berkarier di perusahaan perbankan merupakan suatu kebanggaan. Selain memiliki prospek karier dan gaji yang baik, kerja di bank juga sebuah prestige tersendiri, apalagi jika jabatannya sudah mencapai Business Manager. Tentunya jalan terang untuk menapaki karier cemerlang sudah dihadapan mata.
Tapi tidak dengan M. A. Burhanuddin, ST, MM. Ia justru merasa menemukan kejenuhan ketika menjabat sebagai Business Manager di sebuah perusahaan perbankan. Meski sudah memiliki posisi yang bagus, pria yang akrab disapa Kang Didin ini memutuskan resign dan lebih memilih untuk menekuni usaha. “Karena cita-cita saya sejak dahulu bukan menjadi karyawan tapi, entrepreneur,” katanya.
Kang Didin pun banting setir dan mulai merintis usaha jasa periklanan. Tekad dan keyakinan alumnus ITS Surabaya ini sudah bulat untuk terjun di bisnis tersebut. Pasalnya, pada tahun 2009 masih banyak peluang dalam bisnis periklanan. “Maka saya pun yakin bisa mengisi pasar yang masih berpeluang besar itu,’ ungkapnya.
Maka, Kang Didin mendirikan bisnisnya dengan nama DUTA ASIA Advertising pada 2009. Dipilihnya nama tersebut karena terinspirasi dan bermimpi untuk menjadi salah satu perusahaan periklanan terbesar di Asia tenggara. Naluri bisnis Kang Didin tidak salah. Pria ini sukses mengelola bisnisnya hingga saat ini.
Walau begitu, bukan berarti Kang Didin tanpa kendala dan pengorbanan dalam mengembangkan bisnis DUTA ASIA Advertising. Di saat awal memulai bisnisnya ia harus banting tulang menjalani bisnisnya sendiri dengan ditemani segelintir karyawan. “Misalkan dahulu marketing dan sales dipegang satu orang, sekarang dipegang terpisah. Semua lebih tertata dan lebih focus pada divisi masing-masing.” Ucapnya.
Menurut Kang Didin, setiap memulai bisnis pasti ada saja kendala dan rintangan, namun ia tidak menganggap itu sebagai duka yang harus diratapi, tapi justru harus dinikmati. “Saya menganggapnya sebagai proses pembelajaran. Tidak ada kata duka. Yang ada adalah dahulu saya membutuhkan ekstra tenaga untuk mengembangkan bisnis yang saya jalani ini, “katanya.
“Masa penetrasi pasar saya rasakan kurang lebih 1 – 1,5 tahun sampai akhirnya diterima oleh masyarakat dan diakui pesaing. Setiap usaha pasti menemui kendala yang berarti. Kalau bisnis jasa ini kendalanya ya mengelola sumber daya manusia,” lanjutnya.
Kang Didin sadar tanpa dukungan dari team yang loyal dan berdedikasi tinggi semua ini tidak akan tercapai. Karenanya, ia pun sangat menghargai dan memperhatikan karyawannya dengan baik.
Saat ini Kang Didin sudah memimpin beberapa perusahaan, dalam beberapa bidang usaha Jasa Multimedia, EO, serta kuliner dibawah kendalinya, serta dibantu oleh beberapa profesional di bidang masing-masing.