Rabu, 27 November 2024

Mentan Sampaikan Lima Pesan Untuk Petani Milenial di Jombang

“Mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai modal dalam berpikir dan bertindak”

Bangga Indonesia, Jombang – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan lima hal penting yang bisa menjadi pegangan bagi petani milenial, sebagai acuan dalam membangun pertanian masa depan.

Ia mengungkapkan, anak muda harus membuat rencana jangka panjang dengan planning yang jelas sebagai modal dasar dalam melangkah, sehingga petani muda tidak bisa berdiam diri tanpa memikirkan inovasi.

Planningnya jelas dan harus terus perkuat. Jelas artinya budidayanya tidak kabur. Pemasarannya sudah dikonsepkan dan pemasarannya sudah dipikirkan,” katanya saat berkunjung ke Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Dirinya juga menambahkan, petani milenial juga harus memiliki atensi dan berpikir keras untuk meraih kesuksesan. Dalam poin ini, anak kuda tidak boleh menyerah dengan satu kali kegagalan.

“Gagal itu biasa, kalau perlu gagal dulu baru berhasil. Dan yang paling penting atensinya terus bermain. Tidak boleh hanya disatu tempat saja,” ujar dia.

Poin ketiga, lanjut dia adalah mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai modal dalam berpikir dan bertindak. Pengetahuan harus disiapkan dengan cara belajar dan mengasah rasa keingintahuan.

“Kalau saya bilang poin ini harus lebih banyak memakai knowledge. Pakai pengetahuanmu sebab keringat tidak pernah mengingkari janji,” tambah dia.

Sedangkan untuk poin keempat dan kelima adalah harus mau berkorban dengan keringat yang lebih banyak tanpa mengabaikan integritas. Poin tersebut adalah berkorban demi sebuah cita-cita harus dilakukan untuk sesuatu yang lebih besar.

“Intinya alam kita ini sudah Tuhan kasih untuk dirawat dan dioptimalkan. Tinggal kita belajar yang rajin dan mau berusaha. Jadi saya sarankan selesai bimbibingan teknis ini cari jalannya. Cari inovasinya. InsyaAllah semua bisa kita lakukan,” kata dia.

Mentan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ia juga sempat menghadiri acara wisuda mahasiswa Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unhawa) Jombang. Mentan memberikan orasi ilmiah bertemakan pertanian maju, mandiri dan modern.

Selain itu, Mentan juga sempat menghadiri panen raya di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Mentan juga menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan beberapa pihak demi peningkatan penyerapan hasil panen petani termasuk dengan Bulog Jombang. (ant)

“Mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai modal dalam berpikir dan bertindak”

Bangga Indonesia, Jombang – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan lima hal penting yang bisa menjadi pegangan bagi petani milenial, sebagai acuan dalam membangun pertanian masa depan.

Ia mengungkapkan, anak muda harus membuat rencana jangka panjang dengan planning yang jelas sebagai modal dasar dalam melangkah, sehingga petani muda tidak bisa berdiam diri tanpa memikirkan inovasi.

Planningnya jelas dan harus terus perkuat. Jelas artinya budidayanya tidak kabur. Pemasarannya sudah dikonsepkan dan pemasarannya sudah dipikirkan,” katanya saat berkunjung ke Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Dirinya juga menambahkan, petani milenial juga harus memiliki atensi dan berpikir keras untuk meraih kesuksesan. Dalam poin ini, anak kuda tidak boleh menyerah dengan satu kali kegagalan.

“Gagal itu biasa, kalau perlu gagal dulu baru berhasil. Dan yang paling penting atensinya terus bermain. Tidak boleh hanya disatu tempat saja,” ujar dia.

Poin ketiga, lanjut dia adalah mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai modal dalam berpikir dan bertindak. Pengetahuan harus disiapkan dengan cara belajar dan mengasah rasa keingintahuan.

“Kalau saya bilang poin ini harus lebih banyak memakai knowledge. Pakai pengetahuanmu sebab keringat tidak pernah mengingkari janji,” tambah dia.

Sedangkan untuk poin keempat dan kelima adalah harus mau berkorban dengan keringat yang lebih banyak tanpa mengabaikan integritas. Poin tersebut adalah berkorban demi sebuah cita-cita harus dilakukan untuk sesuatu yang lebih besar.

“Intinya alam kita ini sudah Tuhan kasih untuk dirawat dan dioptimalkan. Tinggal kita belajar yang rajin dan mau berusaha. Jadi saya sarankan selesai bimbibingan teknis ini cari jalannya. Cari inovasinya. InsyaAllah semua bisa kita lakukan,” kata dia.

Mentan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ia juga sempat menghadiri acara wisuda mahasiswa Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unhawa) Jombang. Mentan memberikan orasi ilmiah bertemakan pertanian maju, mandiri dan modern.

Selain itu, Mentan juga sempat menghadiri panen raya di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Mentan juga menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan beberapa pihak demi peningkatan penyerapan hasil panen petani termasuk dengan Bulog Jombang. (ant)

“Mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai modal dalam berpikir dan bertindak”

Bangga Indonesia, Jombang – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan lima hal penting yang bisa menjadi pegangan bagi petani milenial, sebagai acuan dalam membangun pertanian masa depan.

Ia mengungkapkan, anak muda harus membuat rencana jangka panjang dengan planning yang jelas sebagai modal dasar dalam melangkah, sehingga petani muda tidak bisa berdiam diri tanpa memikirkan inovasi.

Planningnya jelas dan harus terus perkuat. Jelas artinya budidayanya tidak kabur. Pemasarannya sudah dikonsepkan dan pemasarannya sudah dipikirkan,” katanya saat berkunjung ke Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Dirinya juga menambahkan, petani milenial juga harus memiliki atensi dan berpikir keras untuk meraih kesuksesan. Dalam poin ini, anak kuda tidak boleh menyerah dengan satu kali kegagalan.

“Gagal itu biasa, kalau perlu gagal dulu baru berhasil. Dan yang paling penting atensinya terus bermain. Tidak boleh hanya disatu tempat saja,” ujar dia.

Poin ketiga, lanjut dia adalah mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai modal dalam berpikir dan bertindak. Pengetahuan harus disiapkan dengan cara belajar dan mengasah rasa keingintahuan.

“Kalau saya bilang poin ini harus lebih banyak memakai knowledge. Pakai pengetahuanmu sebab keringat tidak pernah mengingkari janji,” tambah dia.

Sedangkan untuk poin keempat dan kelima adalah harus mau berkorban dengan keringat yang lebih banyak tanpa mengabaikan integritas. Poin tersebut adalah berkorban demi sebuah cita-cita harus dilakukan untuk sesuatu yang lebih besar.

“Intinya alam kita ini sudah Tuhan kasih untuk dirawat dan dioptimalkan. Tinggal kita belajar yang rajin dan mau berusaha. Jadi saya sarankan selesai bimbibingan teknis ini cari jalannya. Cari inovasinya. InsyaAllah semua bisa kita lakukan,” kata dia.

Mentan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ia juga sempat menghadiri acara wisuda mahasiswa Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unhawa) Jombang. Mentan memberikan orasi ilmiah bertemakan pertanian maju, mandiri dan modern.

Selain itu, Mentan juga sempat menghadiri panen raya di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Mentan juga menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan beberapa pihak demi peningkatan penyerapan hasil panen petani termasuk dengan Bulog Jombang. (ant)

“Mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai modal dalam berpikir dan bertindak”

Bangga Indonesia, Jombang – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan lima hal penting yang bisa menjadi pegangan bagi petani milenial, sebagai acuan dalam membangun pertanian masa depan.

Ia mengungkapkan, anak muda harus membuat rencana jangka panjang dengan planning yang jelas sebagai modal dasar dalam melangkah, sehingga petani muda tidak bisa berdiam diri tanpa memikirkan inovasi.

Planningnya jelas dan harus terus perkuat. Jelas artinya budidayanya tidak kabur. Pemasarannya sudah dikonsepkan dan pemasarannya sudah dipikirkan,” katanya saat berkunjung ke Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Dirinya juga menambahkan, petani milenial juga harus memiliki atensi dan berpikir keras untuk meraih kesuksesan. Dalam poin ini, anak kuda tidak boleh menyerah dengan satu kali kegagalan.

“Gagal itu biasa, kalau perlu gagal dulu baru berhasil. Dan yang paling penting atensinya terus bermain. Tidak boleh hanya disatu tempat saja,” ujar dia.

Poin ketiga, lanjut dia adalah mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai modal dalam berpikir dan bertindak. Pengetahuan harus disiapkan dengan cara belajar dan mengasah rasa keingintahuan.

“Kalau saya bilang poin ini harus lebih banyak memakai knowledge. Pakai pengetahuanmu sebab keringat tidak pernah mengingkari janji,” tambah dia.

Sedangkan untuk poin keempat dan kelima adalah harus mau berkorban dengan keringat yang lebih banyak tanpa mengabaikan integritas. Poin tersebut adalah berkorban demi sebuah cita-cita harus dilakukan untuk sesuatu yang lebih besar.

“Intinya alam kita ini sudah Tuhan kasih untuk dirawat dan dioptimalkan. Tinggal kita belajar yang rajin dan mau berusaha. Jadi saya sarankan selesai bimbibingan teknis ini cari jalannya. Cari inovasinya. InsyaAllah semua bisa kita lakukan,” kata dia.

Mentan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ia juga sempat menghadiri acara wisuda mahasiswa Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unhawa) Jombang. Mentan memberikan orasi ilmiah bertemakan pertanian maju, mandiri dan modern.

Selain itu, Mentan juga sempat menghadiri panen raya di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Mentan juga menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan beberapa pihak demi peningkatan penyerapan hasil panen petani termasuk dengan Bulog Jombang. (ant)

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News