Sobat. Penulis temukan ada 12 ayat Al-Quran yang berbicara tentang Takwa dan keutamaannya :
Sobat. Takwa menurut al-Ghazali adalah menyucikan hati dari dosa yang belum pernah kau lakukan sebelumnya. Sehingga karena tekad yang kuat untuk meninggalkan dosa-dosa itu, kau mendapatkan perlindungan dari berbagai bentuk kemasiatan.
Sobat. Di dalam Al-Quran, kata takwa dipergunakan dalam tiga hal yakni antara lain : Pertama Takwa berarti rasa takut dan segan kepada Allah SWT. ( Baca QS. al-Baqarah (2) ayat 41 dan ayat 281). Kedua Takwa berarti taat dan ibadah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran (3) ayat 102 :
Sobat. Siapa yang menaati semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya karena meyakini bahwa mengerjakan perintah Allah itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, meninggalkan semua larangan-Nya, akan menjauhkan mereka dari bahaya dan malapetaka di dunia dan di akhirat dan selalu bertakwa kepada-Nya, dan berbuat baik terhadap sesama manusia, maka mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mencapai keridaan Ilahi dan bebas dari segala siksaan-Nya di akhirat.
Saya tutup artikel ini dengan nasehat Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani,” Menghadaplah kepada Tuhanmu dengan segenapmu. Tinggalkanlah besok di sisi kemarin, sebab bisa saja besok engkau mati. Dan, Kamu, Hai orang kaya! Janganlah kesibukanmu dengan kekayaanmu melalaikanmu dari-Nya, sebab bisa saja engkau fakir. Janganlah engkau bersama sesuatu, tetapi jadilah bersama Sang Pencipta segala sesuatu yang tidak sesuatu pun serupa dengan-Nya. Janganlah engkau merasa lega dengan selain-Nya.”
Sobat. Penulis temukan ada 12 ayat Al-Quran yang berbicara tentang Takwa dan keutamaannya :
Sobat. Takwa menurut al-Ghazali adalah menyucikan hati dari dosa yang belum pernah kau lakukan sebelumnya. Sehingga karena tekad yang kuat untuk meninggalkan dosa-dosa itu, kau mendapatkan perlindungan dari berbagai bentuk kemasiatan.
Sobat. Di dalam Al-Quran, kata takwa dipergunakan dalam tiga hal yakni antara lain : Pertama Takwa berarti rasa takut dan segan kepada Allah SWT. ( Baca QS. al-Baqarah (2) ayat 41 dan ayat 281). Kedua Takwa berarti taat dan ibadah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran (3) ayat 102 :
Sobat. Siapa yang menaati semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya karena meyakini bahwa mengerjakan perintah Allah itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, meninggalkan semua larangan-Nya, akan menjauhkan mereka dari bahaya dan malapetaka di dunia dan di akhirat dan selalu bertakwa kepada-Nya, dan berbuat baik terhadap sesama manusia, maka mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mencapai keridaan Ilahi dan bebas dari segala siksaan-Nya di akhirat.
Saya tutup artikel ini dengan nasehat Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani,” Menghadaplah kepada Tuhanmu dengan segenapmu. Tinggalkanlah besok di sisi kemarin, sebab bisa saja besok engkau mati. Dan, Kamu, Hai orang kaya! Janganlah kesibukanmu dengan kekayaanmu melalaikanmu dari-Nya, sebab bisa saja engkau fakir. Janganlah engkau bersama sesuatu, tetapi jadilah bersama Sang Pencipta segala sesuatu yang tidak sesuatu pun serupa dengan-Nya. Janganlah engkau merasa lega dengan selain-Nya.”
Sobat. Penulis temukan ada 12 ayat Al-Quran yang berbicara tentang Takwa dan keutamaannya :
Sobat. Takwa menurut al-Ghazali adalah menyucikan hati dari dosa yang belum pernah kau lakukan sebelumnya. Sehingga karena tekad yang kuat untuk meninggalkan dosa-dosa itu, kau mendapatkan perlindungan dari berbagai bentuk kemasiatan.
Sobat. Di dalam Al-Quran, kata takwa dipergunakan dalam tiga hal yakni antara lain : Pertama Takwa berarti rasa takut dan segan kepada Allah SWT. ( Baca QS. al-Baqarah (2) ayat 41 dan ayat 281). Kedua Takwa berarti taat dan ibadah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran (3) ayat 102 :
Sobat. Siapa yang menaati semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya karena meyakini bahwa mengerjakan perintah Allah itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, meninggalkan semua larangan-Nya, akan menjauhkan mereka dari bahaya dan malapetaka di dunia dan di akhirat dan selalu bertakwa kepada-Nya, dan berbuat baik terhadap sesama manusia, maka mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mencapai keridaan Ilahi dan bebas dari segala siksaan-Nya di akhirat.
Saya tutup artikel ini dengan nasehat Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani,” Menghadaplah kepada Tuhanmu dengan segenapmu. Tinggalkanlah besok di sisi kemarin, sebab bisa saja besok engkau mati. Dan, Kamu, Hai orang kaya! Janganlah kesibukanmu dengan kekayaanmu melalaikanmu dari-Nya, sebab bisa saja engkau fakir. Janganlah engkau bersama sesuatu, tetapi jadilah bersama Sang Pencipta segala sesuatu yang tidak sesuatu pun serupa dengan-Nya. Janganlah engkau merasa lega dengan selain-Nya.”
Sobat. Penulis temukan ada 12 ayat Al-Quran yang berbicara tentang Takwa dan keutamaannya :
Sobat. Takwa menurut al-Ghazali adalah menyucikan hati dari dosa yang belum pernah kau lakukan sebelumnya. Sehingga karena tekad yang kuat untuk meninggalkan dosa-dosa itu, kau mendapatkan perlindungan dari berbagai bentuk kemasiatan.
Sobat. Di dalam Al-Quran, kata takwa dipergunakan dalam tiga hal yakni antara lain : Pertama Takwa berarti rasa takut dan segan kepada Allah SWT. ( Baca QS. al-Baqarah (2) ayat 41 dan ayat 281). Kedua Takwa berarti taat dan ibadah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran (3) ayat 102 :
Sobat. Siapa yang menaati semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya karena meyakini bahwa mengerjakan perintah Allah itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, meninggalkan semua larangan-Nya, akan menjauhkan mereka dari bahaya dan malapetaka di dunia dan di akhirat dan selalu bertakwa kepada-Nya, dan berbuat baik terhadap sesama manusia, maka mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mencapai keridaan Ilahi dan bebas dari segala siksaan-Nya di akhirat.
Saya tutup artikel ini dengan nasehat Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani,” Menghadaplah kepada Tuhanmu dengan segenapmu. Tinggalkanlah besok di sisi kemarin, sebab bisa saja besok engkau mati. Dan, Kamu, Hai orang kaya! Janganlah kesibukanmu dengan kekayaanmu melalaikanmu dari-Nya, sebab bisa saja engkau fakir. Janganlah engkau bersama sesuatu, tetapi jadilah bersama Sang Pencipta segala sesuatu yang tidak sesuatu pun serupa dengan-Nya. Janganlah engkau merasa lega dengan selain-Nya.”